Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ada Banyak Guru yang Tidak Setuju SKP Guru Masuk Aplikasi PMM

26 Januari 2024   17:57 Diperbarui: 26 Januari 2024   22:04 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang guru yang tidak setuju dengan kebijakan Kemdikbudristek memberikan komentar di WhatsApp Omjay.

"Nek saya sendiri juga TIDAK setuju kok dengan e- Kinerja, karena ada bagian yang ngurusi kepegawaian di pemerintahan yang paling rendah, yaitu  dulu BKD (Badan Kepegawaian Daerah), sekarang jadi BKPP itu.
Pemerintahan kita masih menggunakan sistem Desentralisasi , bukan Sentralisasi, dan ada Otonomi Daerah masih berlaku".

Omjay berusaha mencari tahu informasi lainnya dari kawan-kawan melalui wa group guru informatika Indonesia. Ternyata lebih banyak guru yang keberatan adanya kurikulum merdeka yang didalamnya ada PMM yang justru membuat guru tidak fokus dalam mengajar. Sebab guru terlalu dipusingkan dengan urusan administrasi.

Ternyata banyak juga guru yang tidak setuju SKP guru masuk dalam aplikasi PMM. Mereka sangat keberatan. Omjay temukan jawabannya di wa group guru informatika Indonesia. Juga di wa group PGRI lainnya.

Namun, sebagai ASN mereka tidak berani bersuara lantang. Sebab khawatir mendapatkan teguran baik lisan maupun tulisan. Inilah yang membuat guru ASN akhirnya manut dengan kebijakan Kemdikbudristek. Padahal hati kecilnya berkata lain. 

"Teknologi itu ciptaan manusia, jadi hanya sebagai alat bukan dewa, Teknologi gak bisa mendidik manusia, karena bukan mahluk bernyawa." Begitulah salah seorang guru memberikan komentarnya.

Seorang kawan guru lainnya di NTT memberikan masukan kepada Omjay untuk pejabat Kemdikbudristek.

"Saya kira masih butuh waktu untuk bergeser dari manual ke digital. Bahwa kita tidak boleh ketinggalan dalam zaman digitalisasi tentu saja kita terima, namun bukan bagai loncatan tanpa ancang."

https://youtu.be/j46pyh_SHx8?si=nCFSPUWO2F_QL0iT


Dari seorang kawan di Kemdikbudristek Omjay mendapatkan informasi tentang fakta pengelolaan kinerja guru sebagai berikut:

#Fakta Pengelolaan Kinerja: 

Ini Perbedaan Sebelum & Sesudah Pengelolaan Kinerja di PMM .

Bapak dan Ibu Guru serta Kepala Sekolah, fitur Pengelolaan Kinerja memang masih baru dan mungkin belum familiar bagi Anda. Fitur ini hadir di PMM sebagai upaya untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian SKP Anda jadi lebih praktis, relevan, dan berdampak. Namun, benarkah demikian?

Katanya Lebih Praktis: 15 Menit untuk Merencanakan Kinerja di PMM
Anda cukup memilih rencana hasil kerja dan perilaku kerja di PMM tanpa perlu diketik manual. Hanya butuh waktu 15 menit saja!

"Kenapa perencanaan 15 menit yang diutamakan, bukan proses penyelesaian sampai dapat poin, melalui PMM atau kepesertaan seminar atau webinar lain? Kalau mau cek berapa lama yang diperlukan guru sampai memiliki bukti dukung? Apa bisa 15 menit? Jadi info seperti ini menyesatkan." Begitulah komentar salah satu pakar pendidikan karakter.

Katanya Lebih Relevan: 

Rencanakan Kinerja Sesuai Kebutuhan & Dinilai secara Langsung
Praktik kinerja direncanakan sesuai kebutuhan satuan pendidikan dengan dukungan Rapor Pendidikan untuk menciptakan dampak baik pada praktik kinerja. Pelaksanaan kinerja Anda juga akan dinilai sesuai kondisi sebenarnya lewat observasi oleh atasan.

Tapi kenyataannya di lapangan tidak seperti itu dan sangat meresahkan guru di sekolah. Banyak guru dan kepala sekolah akhirnya melaporkan yang baik-baik saja supaya raportnya bagus dinilai oleh Kemdikbudristek.

Katanya Lebih Berdampak: 

Guru dan Kepala Sekolah Bisa Rasakan Manfaat, Kualitas Belajar Murid Meningkat
Penilaian kinerja berdasarkan observasi memberi peluang bagi pendidik untuk refleksi dan melakukan perbaikan. Dengan begitu, kualitas pembelajaran murid bisa terus meningkat!

"Secara logika mana bisa kualitas murid meningkat sementara gurunya disibukkan dengan mengisi aplikasi PMM?" Begitulah seorang kawan guru menyampaikan ke Omjay.

Katanya Info Penting untuk Anda para guru.

Peningkatan Praktik Kinerja berdasarkan observasi kinerja oleh atasan dan Perilaku Kerja adalah aspek utama penilaian, sementara itu pengembangan kompetensi dari Rencana Hasil Kerja akan dipertimbangkan saja.

"Teorinya sih terlihat bagus namun implementasinya jauh panggang dari api."

Pilihan untuk menghapus perencanaan kinerja dapat digunakan bagi guru yang belum sepakat dengan perubahan dari atasan. Jadi, mohon digunakan jika benar-benar perlu, ya…

Bapak dan Ibu, mari hindari informasi yang keliru seputar pengelolaan kinerja dengan baca petunjuk, panduan teknis, dan informasi penting lainnya melalui tautan https://linktr.ee/pengelolaankinerjapmm

Jangan lupa sebarkan pesan ini ke rekan pendidik lainnya agar semakin banyak yang tahu tentang #FaktaPengelolaanKinerja!

Hal yang Omjay dapatkan sangat berbeda dengan Kemdikbudristek.

Omjay sudah tuliskan 62 catatan guru yang merasa keberatan dengan kebijakan Kemdikbudristek. Omjay dapatkan dari channel YouTube tanya pak Doni saja.

Omjay tuliskan di blog Omjay supaya tidak terlalu banyak iklan terlihat di blog.

https://wijayalabs.com/2024/01/26/tidak-ada-satu-masa-guru-terjajah-aplikasi-dan-terjadi-tirani-aplikasi/

Semoga Kemdikbudristek membaca semua keluhan guru, dan tulisan ini bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Aamiin.

Maju terus guru Indonesia!

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

sumber gambar dokpri 
sumber gambar dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun