Begitupun dengan menulis di kompasiana. Seringkali alam bawah sadar kita dihantui oleh kegagalan. Takut tulisan tak terbaca orang lain atau dianggap buruk oleh orang lain. Kita menjadi tak percaya diri. Padahal tulisan kita tak kalah mutunya dengan penulis kompasiana yang ngetop itu. Persoalannya adalah mampukah kita mentertawakan diri kita sendiri?
Bila anda merasa  kurang pede, dan terus menerus kurang pede, bergaullah dengan orang yang sudah pede atau berbadan gede kayak omjay. Dengan begitu perasaan kurang pede itu akan dengan sendirinya hilang dari alam bawah sadar kita. Anda pun akan senang karena berteman dengan seorang guru besar eh salah, maksudnya guru yang berbadan besar yang selalu memotivasi orang lain untuk menulis.Â
Omjay adalah seorang guru penggerak yang rajin memberi pencerahan bahwa menulis adalah sebuah kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap orang. Semua orang bisa menulis, asalkan memiliki kemauan yang tinggi untuk berlatih menulis. Niat yang kuat akan menjadikan anda orang yang berbakat.
Nah, persialannya adalah kapan sebaiknya anda menulis? Kapan saja. Kapan saja anda sempat dan mau untuk menulis. Bisa di waktu pagi hari ketika bangun tidur atau siang hari disaat istirahat kerja. Bisa juga malam hari seperti yang saya lakukan saat ini. Terserah saja, atur saja ritme menurut anda. Semua waktu bisa dan enak digunakan untuk menulis, bahkan menulis sebelum tidurpun akan menjadi kenikmatan tersendiri kalau itu sudah menjadi kebiasaan. Sebab kita tak tahu mungkin saja besok kita sudah mati, dan itu menjadi tulisan terakhir kita.
Pertanyaan berikutnya seringkali muncul ketika anda sudah selesai menulis di program pengolah kata. Menulis atau memposting tulisan di blog pribadi atau menulis di blog keroyokan macam kompasiana ya? Terus terang ini menjadi dilematis buat Omjay yang belum menjadi selebritis, hehehehe. Omjay seringkali bingung, mau menulis di blog pribadi dulu apa di kompasiana dulu ya?
Bila anda merasa bahwa blog anda masih sunyi sepi, Omjay sarankan anda menulis di kompasiana. Sebab, bila anda menulis di kompasiana akan terasa berbeda. Terjadi keriuhan laksana pasar. Terjadi keramaian seperti di pasar tradisional. Tulisan sejelek apapun menurut anda pastilah ada yang memberi komentar. Ada yang memang benar-benar membaca tulisan anda, atau ada juga yang tak membaca tetapi langsung berkomentar. Pokoknya berprasangka baik saja. Anggap saja semua orang membaca tulisan anda.
Buat anda yang baru atau newbie di kompasiana, mendapatkan komentar yang banyak dari para kompasianer tentu merupakan kebanggaan tersendiri. Apalagi bila ternyata tulisan anda masuk headline kompasiana. Tentu membuat anda semakin termotivasi untuk menulis di kompasiana yang semakin cantik saja di tahun 2024 ini.
Wajah cerah Kompasiana di tahun 2024 memang membuat kita semakin suka berlama-lama. Kita semakin asyik mencoba bagian-bagian penting di blog keroyokan ini. Kita pun menjadi tahu apa saja yang disukai pembaca.Â
Namun usul Omjay, jangan anda kebawa arus. Ikuti saja kata hatimu. Kalau banyak orang menulis aplikasi PMM, kamu menulis saja yang melawan arus. Pasti deh ada orang yang akan seirama dengan dirimu.
Berita darimu adalah akan menjadi ceritamu. Tidaklah sama dengan berita yang kamu "copas" di media arus utama. Justru seharusnya kamulah yang menimbulkan keriuhan di media arus utama.Â
Kompasiana adalah tempat dimana media arus utama akhirnya mengambil berita. Sebab banyak hal yang tak tergapai dari media arus utama. Misalnya tentang potensi daerahmu yang luar biasa. Ceritakan saja keunggulan dan kelemahannya. Tentu akan menarik dan membuat orang akan datang berbondong-bondong ke daerahmu itu.