Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Penggerak Kok Ngabisin Duit Rakyat?

28 Desember 2023   06:32 Diperbarui: 28 Desember 2023   08:10 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar berita merdeka
sumber gambar berita merdeka

Dikutip dari berita merdeka, Kemdikbudristek mengeluarkan dana besar untuk program program prioritas. Salah satunya adalah program guru penggerak. Apalagi mereka telah dijanjikan untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah bila telah mengikuti program pendidikan guru penggerak.

Memang harus diakui anggaran dana yang sangat besar itu belum menyentuh semua guru. Hanya guru pilihan yang lolos menjadi guru Penggerak dan pengajar praktik serta fasilitator saja yang menikmatinya. Sementara guru yang tidak terpilih cuma bisa gigit jari. Apalagi guru-guru yang usianya di atas 50 tahun. Sebab mereka tidak bisa ikut seleksi program pendidikan guru penggerak. Hal ini jelas menimbulkan kecemburuan di sekolah. Seolah-olah hanya guru penggerak yang mendapatkan skala prioritas.

sumber gambar berita merdeka
sumber gambar berita merdeka

Duit rakyat memang belum bisa sepenuhnya digunakan untuk semua guru di Indonesia. Anggaran pendidikan yang sangat besar itu harus terus diawasi dan dikritisi supaya tepat sasaran. Setiap kebijakan pendidikan pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Wakil rakyat di DPR harus jeli dan kritis melihat program yang dibuat oleh Kemdikbudristek.

https://www.kompasiana.com/wijayalabs/658b5f8ade948f1f376fccc2/liputan-kegiatan-closing-seremonial-kbmn-pgri

Omjay sendiri dengan kawan-kawan di PGRI membuat program kegiatan guru tanpa menggunakan uang rakyat. Tidak ada satu sen pun uang rakyat yang keluar. Padahal kalau Omjay hitung, biaya kegiatan tersebut bisa lebih dari 150 juta. Semua peserta dan narsum tidak ada yang dibayar dengan uang rakyat.

sumber gambar dokpri
sumber gambar dokpri

Kami para guru dari seluruh Indonesia berkolaborasi membuka kelas belajar menulis dan belajar bicara di KBMN PGRI. Alhamdulillah kelas belajar menulis sudah memasuki gelombang 30 dan kelas belajar bicara sudah memasuki gelombang 7. 

Semua kegiatan itu gratis dan semua pengelola dan narsumnya tidak ada yang dibayar. Mereka membagikan ilmunya dengan semangat berbagi yang luar biasa. Omjay sendiri sering diminta menjadi narsum tanpa dibayar. Omjay bagikan ilmu dan pengalaman yang Omjay dapatkan kepada kawan-kawan guru lainnya secara gratis.

sumber gambar dokpri
sumber gambar dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun