Sewaktu ada kegiatan Kemdikbudristek di kota Makassar, Omjay dan teman sekamar menyempatkan diri berkunjung ke makam pangeran Diponegoro. Teman-teman pasti ingat perang dipenogoro dari tahun 1825-1830. Pangeran Diponegoro akhirnya ditangkap Belanda dan dibuang ke ujung pandang atau Makassar.
Bendara Raden Mas Mustahar, nama yang berkaitan dengan "fajar" dalam istilah Jawa, sehingga berarti "Sang Bangsawan yang lahir pada Fajarnya" lahir di Kaputren, Keraton Yogyakarta, pada pukul 3.30-4.00, 11 November 1785, tepat menjelang fajar, saat sahur pada 8 Muharam 1200 H. Wikipedia menulis tentang kelahiran pangeran Diponegoro.
Apa yang dilakukan Omjay di makam pangeran Diponegoro? Omjay berziarah ke makam pangeran Diponegoro bersama istri dan para pengawal setianya. Omjay bertemu dengan generasi kelima dari keluarga pangeran Diponegoro. Dari beliau Omjay jadi tahu lebih detail sejarah perjuangan pangeran Diponegoro. Juga warna rambut pangeran Diponegoro yang selalu memakai sorban putih.
Siapa yang Omjay temui di makam pangeran Dipenogoro? Omjay bertemu dengan penjaga makam pangeran Diponegoro. Beliau merupakan generasi kelima atau cicit dari pangeran Diponegoro. Beliau mengajak Omjay bicara bahasa Jawa dengan logat Makassar. Omjay sampaikan kalau Omjay pernah lama di Yogyakarta. Senang sekali Omjay bertemu penjaga makam yang melayani kami dengan pelayanan terbaik.
Kapan Omjay berkunjung ke makam pangeran Dipenogoro? Omjay berkunjung di makam pangeran Diponegoro di hari terakhir kunjungan di kota Makassar. Waktu itu Omjay diajak keliling kota Makassar oleh pak daeng Rusli dan menikmati coto Makassar yang lezat. Setelah itu Omjay dan pak Iwan diajak ke makam pangeran Diponegoro.
Dimana Omjay berkunjung ke makam Pangeran Dipenogoro? Omjay berkunjung ke makam pangeran Diponegoro di kota Makassar dan bertemu dengan penjaga makam pangeran Diponegoro. Beliau masih satu keturunan dengan pangeran Diponegoro. Banyak kisah yang beliau ceritakan sehingga Omjay merasakan bagaimana pangeran Diponegoro berjuang mengusir penjajah. Omjay menjadi teringat ketika guru sejarah bercerita tentang perjuangan pangeran Diponegoro. Beliau berani mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
Mengapa Omjay berkunjung ke makam Pangeran Diponegoro? Omjay dan pak Iwan berkunjung ke makam pangeran Diponegoro untuk mengenang jasa para pahlawannya dan melihat langsung makam dari pangeran Diponegoro yang di sebelahnya adalah makam istri tercinta. Selain makam istri pangeran Diponegoro ada juga makam para pengawal dan keluarga pangeran Diponegoro.
Bagaimana kondisi makam pangeran Dipenogoro? Alhamdulillah kondisi makam pangeran Diponegoro sangat terawat dan ada musholla di dalam makam pangeran Diponegoro. Senang sekali bisa langsung berkunjung ke tempat bersejarah ini. Semoga lain waktu bisa berkunjung ke makam pangeran Diponegoro dan ngobrol lama dengan penjaga makam yang baik hatiÂ
Demikianlah kisah Omjay selama berada di makam pangeran Diponegoro. Lain waktu Omjay akan menulis lebih panjang tentang kisah perjuangan pangeran Diponegoro.
Omjay bersama pak Rusli diterima dengan baik dan menulis nama di buku tamu. Alhamdulillah kami diterima dengan sangat baik dan sempat diajak ngomong Jawa oleh penjaga makam. Omjay disangka orang Jawa asli sehingga diajak bicara Jawa Yogyakarta.
Omjay juga menyempatkan diri berfoto di depan makam istri pangeran Diponegoro yang ada di sebelah makam pahlawan nasional ini.
Semoga Omjay bisa berkunjung kembali ke makam pangeran Diponegoro yang sangat berkesan di hati. Perjuangan beliau melawan penjajah Belanda sangat menginspirasi kami para penerus generasi bangsa. Mari kita berdoa semoga pangeran Diponegoro diampuni semua dosanya dan diterima amal ibadahnya.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H