Ada apa di terminal bus Rawamangun Jakarta Timur? Ada banyak orang yang masih menjemput rezekinya di pagi hari. Mereka sudah keluar rumah dari sore hari. Mereka berharap ada uang yang bisa dibawa pulang hari ini. Mereka menjemput rezeki setiap hari.
Begitulah kehidupan di kota Jakarta yang tiada henti. Selama 24 jam kota Jakarta tiada henti beraktivitas. Tadi pagi banyak orang berkumpul di Monas. Informasi tentang itu bisa dibaca di kisah Omjay di bawah ini.
Bapak ibu saudara mohon izin berbagi informasi,
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6547c403110fce5de4381f02/aksi-dan-donasi-bela-palaestina
Omjay membayangkan keadaan warga di Palestina saat ini. Pasti mereka tidak bisa tidur nyenyak. Gempuran roket dari pasukan Israel terus saja menghujani rumah-rumah mereka. Gedung-gedung dihancurkan dan banyak korban bergelimpangan.
Sedih juga melihat penderitaan mereka di Palestina. Sebagai Bangsa yang pernah mengalami penjajahan tentu kita mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka.
Bus DAMRI sudah mulai dinyalakan mesin mobilnya. Satu per satu penumpang datang dan masuk ke mobil. Sudah saatnya Omjay habiskan teh manis hangat ini. Semoga perjalanan Omjay menuju bandara Sukarno Hatta lancar. Omjay tiba di bandara tepat pada waktunya. Sholat subuh di bandara saja.
Tas laptop dan tas berisi pakaian sudah Omjay bawa serta. Semoga pulang ke Jakarta bisa membawa oleh-oleh dari kota Makassar. Omjay belum tahu apa saja oleh-oleh Makassar. Semoga ada kawan yang baik hati memberikan informasinya.
Tadi istri pesan oleh-oleh Makassar. Katanya pesan roti putih. Omjay lupa namanya. Kalau digoreng enak sekali rasanya. Kalau tak salah namanya roti mantau. Tetangga sebelah rumah kebetulan orang Makassar. Omjay dan keluarga suka dibawakan oleh-oleh kota Makassar. Terima kasih tetanggaku yang baik hati. I love you full.
Demikianlah sedikit kisah Omjay pagi ini. Wah nanti Omjay sambung lagi kisahnya. Sekarang Omjay siap-siap masuk bus DAMRI. Sampai nanti ya!