Ada apa di terminal bus Rawamangun? Ada Omjay yang akan berangkat ke Makassar Sulawesi Selatan. Omjay rencana akan naik bus DAMRI dari terminal bus Rawamangun Jakarta Timur.
Ternyata Omjay datang kepagian. Bus DAMRI baru akan berangkat pukul 03.00 WIB. Bus masih belum dinyalakan mesin mobilnya. Penumpang juga belum ada. Omjay melihat ada gerobak kopi dan teh manis buka. Jadilah Omjay memesan segelas teh manis panas.
Pagi ini dibangunkan istri lewat telpon. Istri menelepon supaya tidak telat berangkat ke bandara Sukarno Hatta. Rupanya baru jam setengah dua pagi. Omjay pergi ke kamar mandi. Ternyata air keran mati. Oh sedih sekali. Mau buang air kecil Omjay tahan diri.
Semalam Omjay tidur di sekolah. Ada pak Broto ikut menemani. Beliau juga mau pergi ke Bali bersama rombongan SMA Labschool Jakarta. Kalau berangkat dari rumah di Bekasi takut kesiangan. Itulah mengapa kami berdua menginap di sekolah.
Banyak nyamuk nyamuk nakal menemani kami. Untunglah ada semprotan Baygon. Nyamuk disemprot ada yang mati dan ada yang melarikan diri. Darah Omjay dihisap oleh mereka sakit sekali. Semoga Omjay tidak kehabisan darah, he-he-he.
Pukul dua pagi Omjay berangkat ke terminal bus Rawamangun. Omjay naik gojek ke terminal bus. Pak satpam yang baik hati membukakan pintu pagar sekolah. Sekalian titip mobil Omjay di sekolah.
Alhamdulillah hanya sebentar sudah sampai terminal bus Rawamangun Jakarta Timur. Omjay hitung sekitar 10 menit sudah sampai. Jalanan menuju terminal bus lancar sekali. Biasanya macet sekali. Mungkin karena masih pagi dinihari.
Sekarang Omjay menikmati teh manis hangat. Segar sekali rasanya. Tenggorokan yang awalnya haus menjadi hangat. Alhamdulillah keluar keringat sedikit dari leher Omjay. Teh manis memang menyegarkan asalkan gulanya tak kebanyakan.
Sekarang sudah mulai pukul setengah tiga pagi. Bus DAMRI belum siap berangkat. Nah setengah jam lagi bus akan berangkat. Sudah tak sabar masuk bus DAMRI. Banyak nyamuk nakal menghisap darah Omjay di pinggir jalan. Omjay ikhlaskan saja asalkan mereka tidak mengambil banyak darah Omjay.
Ada apa di terminal bus Rawamangun Jakarta Timur? Ada banyak orang yang masih menjemput rezekinya di pagi hari. Mereka sudah keluar rumah dari sore hari. Mereka berharap ada uang yang bisa dibawa pulang hari ini. Mereka menjemput rezeki setiap hari.
Begitulah kehidupan di kota Jakarta yang tiada henti. Selama 24 jam kota Jakarta tiada henti beraktivitas. Tadi pagi banyak orang berkumpul di Monas. Informasi tentang itu bisa dibaca di kisah Omjay di bawah ini.
Bapak ibu saudara mohon izin berbagi informasi,
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/6547c403110fce5de4381f02/aksi-dan-donasi-bela-palaestina
Omjay membayangkan keadaan warga di Palestina saat ini. Pasti mereka tidak bisa tidur nyenyak. Gempuran roket dari pasukan Israel terus saja menghujani rumah-rumah mereka. Gedung-gedung dihancurkan dan banyak korban bergelimpangan.
Sedih juga melihat penderitaan mereka di Palestina. Sebagai Bangsa yang pernah mengalami penjajahan tentu kita mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka.
Bus DAMRI sudah mulai dinyalakan mesin mobilnya. Satu per satu penumpang datang dan masuk ke mobil. Sudah saatnya Omjay habiskan teh manis hangat ini. Semoga perjalanan Omjay menuju bandara Sukarno Hatta lancar. Omjay tiba di bandara tepat pada waktunya. Sholat subuh di bandara saja.
Tas laptop dan tas berisi pakaian sudah Omjay bawa serta. Semoga pulang ke Jakarta bisa membawa oleh-oleh dari kota Makassar. Omjay belum tahu apa saja oleh-oleh Makassar. Semoga ada kawan yang baik hati memberikan informasinya.
Tadi istri pesan oleh-oleh Makassar. Katanya pesan roti putih. Omjay lupa namanya. Kalau digoreng enak sekali rasanya. Kalau tak salah namanya roti mantau. Tetangga sebelah rumah kebetulan orang Makassar. Omjay dan keluarga suka dibawakan oleh-oleh kota Makassar. Terima kasih tetanggaku yang baik hati. I love you full.
Demikianlah sedikit kisah Omjay pagi ini. Wah nanti Omjay sambung lagi kisahnya. Sekarang Omjay siap-siap masuk bus DAMRI. Sampai nanti ya!
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H