Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Penggerak Kok Malas Bergerak?

16 Juli 2023   08:30 Diperbarui: 16 Juli 2023   13:31 2650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru penggerak kok malas bergerak? Pasti ada yang salah dalam dirinya. Sebab guru penggerak yang asli dia tidak pernah bisa diam dan selalu menggerakkan dirinya dan orang lain. Dia akan terus bergerak dan menggerakkan orang lain yang ada di sekitarnya. Dia akan berhenti bergerak ketika nyawa diambil malaikat pencabut nyawa. Dia bergerak bukan untuk selembar sertifikat guru penggerak Kemdikbudristek.

dokpri
dokpri

Lihat saja pergerakan kawan-kawan pengurus satuguru.id. Mereka selalu bergerak menyatukan hati guru dan muridnya. Itulah mengapa satuguru selalu berada di hati para guru Indonesia. Aplikasi artifisial intelegen atau AI sedang mereka siapkan. Pasti akan sangat menyenangkan semua.

Mengajar itu menyenangkan. Banyak ilmu dan pengalaman dibagikan di satuguru.id. lihat saja websitenya yang selalu ramai pengunjungnya. Isi artikelnya sangat bagus untuk dibaca semua guru Indonesia.

Anda bisa membuka https://satuguru.id

Dahulu Omjay tidak tahu kalau satuguru ada untuk menyatukan guru di seluruh Indonesia. Apa yang disatukan? Hati para guru untuk menyentuh hati para muridnya. Ada cinta dan kasih sayang di antara mereka. Mengajar dan belajar menjadi terasa sangat berkesan. Guru memberikan pelayanan terbaiknya. Semua muridnya merasakan dekapan kasih sayang yang tulus dari gurunya 

Satuguru semoga dapat menggerakkan semua guru. Semua itu harus dimulai dari guru itu sendiri untuk menjadi guru penggerak. Bukan sekedar menjadi guru penggerak Kemdikbudristek. Tapi juga mampu menjadi guru Penggerak yang dapat menyatukan hati murid dan gurunya untuk sama-sama belajar.

Seorang kawan mengatakan bahwa sudah dari dulu menjadi guru penggerak. Beliau bercerita sudah menjadi guru penggerak sebelum program pendidikan guru penggerak Kemdikbudristek ada. Beliau lebih suka disebut sebagai guru pelopor dan bukan pengekor. Semua biaya ditanggung secara mandiri tanpa ada satu sen pun uang dari pemerintah. Bahkan tidak pernah dapat uang saku dari Kemdikbudristek.

Beliau benar-benar bergerak dan menggerakkan masyarakat di sekitarnya. Sekolah di desa dibangun atas inisiatif sendiri dan kemudian dibantu oleh masyarakat yang ingin ada sekolah di kampung. Gotong royong masyarakat membuat sekolah itu berwujud nyata. Banyak relawan menjadi gurunya. Berbagai diskusi pendidikan digelar untuk mencarikan solusinya.

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Guru digaji oleh orang tua murid dengan hasil tani mereka dan guru menerimanya dengan senang hati. Guru tak pernah meminta dan guru lebih banyak berbagi ilmunya. Rezekinya sudah diatur oleh Sang Maha pencipta. Baginya tangan di atas lebih mulia dari tangan di bawah. 

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Berbagi praktik baik selalu ditunjukkan agar semua orang tergerak untuk sama-sama belajar bersama. Hasilnya ada ilmu yang didapatkan. Mereka mendapatkan pengetahuan sebagai bekal kehidupan.

Lihatlah guru mengaji. Mereka ikhlas berbagi ilmunya kepada para jamaah pengajian. Semakin banyak yang pandai mengaji Al Qur'an, semakin banyak pahala yang diterima oleh pak ustadz.

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

Tak ada gaji tetap. Tak ada gaji yang tinggi. Semua itu hanya berharap dari sang ilahi Robbi. Janji Allah sudah pasti. Untuk mereka yang selalu menegakkan agama Allah di muka bumi. Jadikan Al Qur'an dan hadits sebagai panduan hidup di dunia.

Seharusnya guru-guru seperti ini semakin banyak di pelosok negeri. Hanya memberi tak harap kembali. Guru selalu bergerak mencerdaskan kehidupan bangsa. Mereka yang tak bisa membaca jadi pandai membaca dan mereka yang tidak bisa menulis menjadi pandai menulis. Murid menjadi cerdas dan pintar dengan bidangnya masing-masing. Minat dan bakat murid tersalurkan berkat bimbingan sang guru penggerak.

Input sumber gambar dokpri
Input sumber gambar dokpri

Cobalah melihat tukang bangunan bekerja. Mereka bekerja untuk memperbaiki saluran air sungai di komplek TNI AL Jatibening indah. Mereka bekerja bersama dan terus bergerak agar tanah di atas tidak turun ke sungai kecil yang menjadi saluran air.

Mereka bergerak dan terus bergerak membangun bendungan agar saluran air menjadi lancar. Berkat ilmunya mereka bisa membangun saluran air dengan kokoh dan kuat diterjang aliran air sungai yang terus bergerak di musim hujan.

Begitulah seharusnya seorang guru penggerak. Jangan berhenti bergerak agar proses mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud. Tiada hari tanpa bergerak dan tiada waktu yang terbuang dengan sia-sia. 

Waktu adalah uang. Waktu adalah kesempatan kita untuk terus berbuat baik kepada sesama sesuai dengan profesi kita sebagai guru. Ayo terus bergerak menjadi guru penggerak. Malas bergerak alias mager harus dibuang dari tubuh para guru tangguh berhati cahaya.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri 
dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun