Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Literasi Digital untuk Bahan Ajar Bersama Mbak Novi Kurnia

23 Juni 2023   19:30 Diperbarui: 23 Juni 2023   19:34 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Cermat evaluasi seluruh aspek transaksi daring.

7. Cermat distribusi informasi ssat transaksi daring.

8. Cermat produksi informasi terkait transaksi daring.

9. Cermat partisipasi dalam transaksi daring.

10. Cermat kolaborasi dengan penjual/pembeli lain

Dari kesepuluh hal di atas kita dapat melakukan literasi digital yang lebih profesional.

4. Mengapa siswa sekolah perlu belajar literasi digital?

Budaya Bermedia Digital: PACU. Individu yang budaya bermedia digital dinilai mampu membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari−hari di ruang digital. Pancasila à cinta kasih, kesetaraan, harmoni, demokratis, gotong royong Adaptif à digitalisasi kebudayaan Cinta à utamakan produk dalam negri Upaya à hak digital (akses, ekspresi, aman).

5. Apa saja jenis bahan ajar literasi digital untuk siswa sekolah?

Etis Bermedia Digital: ETIS. Individu yang etis bermedia digital dinilai mampu akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Individu yang etis bermedia digital dinilai mampu akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. 

Etiket à sopan berinteraksi Tolerasi à empati atas perbedaan Interaksi à konten positif Sinergi à ruang digital yang etis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun