6. Cermat evaluasi seluruh aspek transaksi daring.
7. Cermat distribusi informasi ssat transaksi daring.
8. Cermat produksi informasi terkait transaksi daring.
9. Cermat partisipasi dalam transaksi daring.
10. Cermat kolaborasi dengan penjual/pembeli lain
Dari kesepuluh hal di atas kita dapat melakukan literasi digital yang lebih profesional.
4. Mengapa siswa sekolah perlu belajar literasi digital?
Budaya Bermedia Digital: PACU. Individu yang budaya bermedia digital dinilai mampu membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari−hari di ruang digital. Pancasila à cinta kasih, kesetaraan, harmoni, demokratis, gotong royong Adaptif à digitalisasi kebudayaan Cinta à utamakan produk dalam negri Upaya à hak digital (akses, ekspresi, aman).
5. Apa saja jenis bahan ajar literasi digital untuk siswa sekolah?
Etis Bermedia Digital: ETIS. Individu yang etis bermedia digital dinilai mampu akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Individu yang etis bermedia digital dinilai mampu akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Interaksi antar budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika.Â
Etiket à sopan berinteraksi Tolerasi à empati atas perbedaan Interaksi à konten positif Sinergi à ruang digital yang etis.