Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kupas Tuntas Literasi Digital Pendidikan Dasar 9 Tahun bersama Siberkreasi dan PGRI serta Japelidi

7 Juni 2023   18:13 Diperbarui: 7 Juni 2023   19:06 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 


Kupas tuntas literasi digital pendidikan dasar 9 tahun bersama siberkreasi dan PGRI serta Japelidi alhamdulillah berjalan lancar.

Terlampir link youtube acara FGD Siberkreasi bersama PGRI Sabtu lalu. Tepatnya hari Sabtu, 3 Juni 2023 di Hotel Mercure Cikini, Jakarta Pusat. Anda bisa menonton siaran ulangnya di https://youtu.be/_LQ1Uvh_ycM.

Kegiatan ini terbagi dalam 2 kegiatan, yaitu seminar nasional dan Forum Group Discusion (FGD)

Narasumber: SEMINAR NASIONAL

dokpri
dokpri
  • Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng. (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Informatika dan Informasi dan Komunikasi Publik). Topik: Urgensi kurikulum literasi digital dari perspektif pengampu kebijakan. 
  • Zulfadly Syam, S.Kom. (Sekretaris Jenderal APJII). Topik: Relevansi kurikulum literasi digital dari perspektif industri 
  • Dr. Nugrahaeni Prananingrum, M.Si (Koord. Divisi Pengayaan Kurikulum SIBERKREASI). Topik: Kolaborasi kurikulum literasi digital dari perspektif SIBERKREASI 
  • Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (Ketua PSLCC PGRI). Topik: inisiasi kurikulum literasi digital dari perspektif akademisi 

Narasumber FGD buku informatika SD, SMP, SMA, dan SMK yaitu:

1. Ade Sukmawati (Reviewer Buku SD) - JAPELIDI 

2. Asep Sugandi (Penulis Buku SMP) - PGRI 

3. Citra Rosalyn Anwar (Reviewer Buku SD) - JAPELIDI 

4. Dr. Paidi (Penulis Buku SMK) - PGRI 

5. E. Nugrahaeni Prananingrum (Reviewer Buku SMA) - JAPELIDI 

6. Fransiska Desiana (Reviewer Buku SMP) - JAPELIDI 

7. Frida Kusumastuti (Reviewer Buku SMA) - JAPELIDI 

8. Gilang Adikara (Reviewer Buku SD) - JAPELIDI 

9. Hj. Deswati (Penulis Buku SMA) - PGRI 

10. Jackelin Lotulung (Reviewer Buku SMP) - JAPELIDI 

11. Lintang Ratri Rahmiaji (Reviewer Buku SMP) - JAPELIDI 

12. Maria Sumakul (Penulis Buku SD) - PGRI 

13. Mario Antonius Birowo (Reviewer Buku SMA) - JAPELIDI 

14. Pebi Pebriadi (Penulis Buku SMK) - PGRI 

15. Putranto Karisma Adhi Kusumo (Penulis Buku SMP) - PGRI 

16. Siska Ratna Dianti (Penulis Buku SD) - PGRI 

17. Syamsuardi (Penulis Buku SMA) - PGRI

Peserta FGD yang datang secara langsung ke hotel Mercure dan live zoom meeting adalah: 

1. Pengurus Siberkreasi Periode 2023 - 2025 

2. Perwakilan Guru PGRI 

3. Perwakilan Mahasiswa UNJ  

4. Anggota PGRI melalui zoom meeting

Input sumber gambar dokpri 
Input sumber gambar dokpri 

SESI SEMINAR NASIONAL Pukul (09.00 - 12.00 WIB) 

Narasumber: 

Dr. Said Mirza Pahlevi, M.Eng. 

Topik: Urgensi Kurikulum Literasi digital dari perspektif pengampu kebijakan 

Ada 4 Pilar Literasi Digital yaitu:

1. Digital ethics 

2. Digital culture 

3. Digital safety 

4. Digital skill 

Isi Materi tentang:

  • Literasi Digital 
  • Functional skills: berlaku untuk guru dan murid, keterampilan digital perlu dimaksukan dalam mata pelajaran IT dan mata pelajaran lainya 
  • Creativity: tidak hanya aktif dalam mengeksplorasi media digital tetapi juga dalam menciptakan dan memahami bahwa media itu diciptakan 
  • Collaboration: pembelajaran melibatkan dialog,diskusi dan gagasan satu sama lain 
  • Effective communication: siswa dapat mengeksplor pengetahuan mereka melalui internet 
  • Critical thinking and evaluation: berpikir kritis melibatkan transformasi 
  • E-safety: mengeksplorasi keamanan dalam berinternet 
  • Distribusi nilai imdi ada di DKI Jakarta dan maluku utara dan adalah provinsi dengan pengguna digital terbanyak, dan maluku utara adalah pengguna digital paling minim. 
  • Materi 3: aplikasi perkantoran bagi guru dan tenaga Kependidikan 
  • Pelatihan coding untuk anak sekolah dasar

Narasumber: Zulfadly Syam, S.Kom.(Sekretariat Jendral APJII) 

Topik : Relevansi kurikulum literasi digital dari perspektif industri 

Pertama, Teori versus praktek. Kenyataannya mahasiswa kita banyak yang tidak siap saat masuk ke dunia kerja. 

Kedua, ijazah versus sertifikasi skill. Ketika suatu universitas mengeluarkan ijazah bagi pelaku pengusaha banyak industri atau perusahaan menjadikan ijazah sebagai sistem filter tetapi ijazah tidak menggambarkan skill seseorang sehingga jadi banyak pertanyaan ijazah itu apa? Ijazah itu hanya sekedar menampilkan logo universitas saja? 

Ketiga, Konseptor versus eksekutor. Kita membutuh kan antara konseptor dan eksekutor.kita sering banyak konsep tetapi tidak ada eksekutor atau terbalik yang dibutuhkan dalam dunia industri digital ini kita butuh konseptor dan eksekutor 

Keempat, learning by doing time is money. Didunia industry banyak melihat learning by doing bagus tetapi owner lebih melihat time is money artinya kalaupun ada mahasiswa lulusan level tertentu datang ke industry itu learning by doing itu bagus banget bahwa dia bisa belajar lebih mengaplikasikan ilmu ilmunya dengan lebih baik dari dua forum atau sebuah wadah industri tentang bisnis owner atau pengusaha atau sebuah perusahaan itu lebih melihat time is money gitu , waktu adalah uang. 

Artinya kalaupun ada mahasiswa lulusan level tertentu datang ke industri kemudian dia learning by doing tapi jangan kelamaan karena skill lulusan kita sedang saja cenderung learning by doingnya kelamaan sehingga perusahaan akan mengatakan wah ini tidak bisa nih ini kelamaan sehingga yang terjadi pemecatan.yang parah adalah tempat magang yang kita survei untuk jurusan IT hanya diminta untuk mencatat inventory yang ada di gudang ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan jurusan it sehingga magang ini tidak terarah. 

Contoh masalah masalah yang dihadapi industri 

  • Ketidaksiapan SDM dengan pesatnya perkembangan teknologi, industri sering kali mengandalkan bantuan teknologi digital, namun dalam lapangan masih banyak sekali Sdm yang tertinggal dalam pengetahuan akan teknologi digital 
  • Keamanan Data Minimnya awareness akan keamanan siber, baik dalam pengelolaan password yang aman sampai pendeteksian ancaman siber seperti phising, hoax, maupun virus 
  • Kurangnya adaptabilitas Tidak menggunakan teknologi secara efisien dikarenakan kurangnya adaptasi dan inovasi terhadap teknologi terbaru. 

Arsitektur teknologi informasi ada 7 lapisan 

  • physical lapisan bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal physic atau gelombang radio contoh instalasi BTS, instalasi wireless radio. Sekarang ada tidak yang mengajarkan instalasi radio di sekolah?saya hanya ingin mendeskripsikan banyak lapisan ini yang memiliki ilmu sendiri 
  • data link lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur dan mengelola lalu lintas data antara perangkat yang terhubung dalam jaringan 
  • network lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur alamat logis dan rute data melalui jaringan 
  • transport lapisan ini bertanggung jawab memastikan pengiriman data yang andal,aman,dan akurat antara perangkat contoh senior network engineer 
  • session lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan koneksi terjalin dan terjaga antara perangkat selasa sesi komunikasi, contoh network engineer 
  • presentation 
  • application "Semua lapisan ada peluang setiap peluang berubah menjadi uang"

Narasumber : Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. 

Topik : inisiasi kurikulum literasi digital dari perspektif akademisi 

Kenapa literasi digital perlu dikembangkan bersama dengan kecerdasan digital? Karena digunakan untuk mencakup pengalaman yang lebih luas untuk digunakan dalam hasil yang baik. Kecerdasan digital merupakan hal yang penting dengan adanya keberadaan teknologi yang terus berkembang. 

Terutama pada saat pandemic dimulai, pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar dapat memaksa para pengguna untuk menggunakan teknologi. Teknologi yang ada dimanfaatkan bersamaan dengan terkejutnya AI dengan teknologi yang tidak berhenti berkembang, jika tidak memiliki kecerdasan digital maka akan berdampak pada ketidakmampuan untuk memahami teknologi atau gagap teknologi. Segala atribut yang terdapat di masa depan, adanya kemampuan baca tulis tidak hanya cukup. 

Sebelum adanya digital, diperlukan kemampuan untuk menulis serta membaca sastra. Transformasi digital merupakan transformasi berjangka panjang. Literasi digital merupakan cara untuk beradaptasi dengan individu yang digunakan dalam perangkat lunak, keras, platform yang berganti2 dalam menghadapi sikap hidup yang tidak diketahui akan menjadi apa. 

IT digunakan secara efektif dalam kecerdasan digital dalam berkembangnya adaptasi dengan tepat. Literasi digital membantu manusia bukan hanya sebagai individu tetapi juga makhluk sosial untuk berkolaborasi, bertransaksi, bersinggungan dan lain-lain. Kepentingan digital penting untuk mempraktikan keamanan digital. 

Tidak ada sesuatu yang bernilai yang tidak ada resiko. Kecerdasan digital dapat mengembangkan karir, Pendidikan, tetapi juga kesejahteraan hidup. Kurikulum khusus untuk perkembangan digital baru dikembangkan oleh berbagai pihak, sehingga belum ada yang standar dan baku. 

Kurikulum merupakan tujuan pembelajaran dalam kecerdasan digital. 

1. Mampu menyiapkan masyarakat Indonesia melek digital 

2. Melek teknologi 

3. Mampu memanfaatkan teknologi secara pribadi maupun professional. 

Kurikulum dibagi menjadi 6 domain yang berurutan. 

1. Domain fundamental, yaitu pondasi dari segalanya serta atribut yang penting adalah digital mindset. Banyak orang melakukan digitalisasi tanpa digital mindset yang gagal serta keliru. 

2. Domain kompetensi, yaitu melakukan segala kegiatan secara baik dan benar. Yang penting dikuasai =ai adalah digital literacy yang merupakan bagian fundamental dari digital intelijen. 

3. Digital use and skills. Penggunaannya tergantung dengan karir hidup seseorang.jika ia seorang pelajar, maka skills yang dibutuhkan adalah belajar. Digunakan untuk berbagai kalangan sesuai dengan profesi masing-masing. 

4. Domain personalitas. Domain personalitas digunakan untuk digital identity yang sangat penting dengan banyaknya identitas yang menyebar yang tidak selaras dengan dunia fisik. Termasuk penggunaan password dan username. 

5. Digital safety dan security. Identitas informasi dapat terlindungi dengan aset yang tidak dapat diambil oleh orang lain. 

6. Digital communication.digunakan karena manusia adalah makhluk sosial yang harus digunakan setiap hari Digital juga dapat digunakan dalam kesejahteraan ekonomi guna bertransaksi, berkolaborasi, serta berinteraksi dengan orang lain, yakni disebut sebagai digital commerce. 

Selanjutnya ada individu yang ingin membuat digital enterperenurship dan digital innovation guna membuat produk, jasa, aplikasi baru. Domain adaptasi merupakan adanya perubahan secara cepat. 

Sebagai leader kita perlu cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Bagaimana cara mengukur Kecerdasan Digital? 

1. Self assessment 

2. Dinilai oleh rekan kerja 

3. Pertanyaan tentang kecerdasan digital 

4. Indeks kecerdasan 

5. Tingkat kematangan kecerdasan digital 

Bagaimana agar kita bisa memiliki kecerdasan digital? 

1. Pendidikan dan pelatihan 

2. Melakukan eksplorasi secara mandiri 

3. Aktif berpartisipasi terhadap komunitas 

4. Membaca 

5. Berani bereksperimen  

Narasumber: Dr. Nugrahaeni Prananingrum, M.Si (Koord. Divisi Pengayaan Kurikulum SIBERKREASI) 

Topik materi: Kolaborasi kurikulum literasi digital dari perspektif SIBERKREASI. 

Assalamualaikum Wr.Wb, selamat siang bapak/ibu saya izin menyampaikan presentasi dan diskusi kurikulum literasi digital siberkreasi. 

Ada 8 elemen yang sudah berjalan saya sangat terpukau pada presentasi mas eko tadi, 4 modul yang sudah ada semoga bisa lebih diperbarui oleh siberkreasi. 

Ada 16 komponen digital oleh prof eko di buku literasi tersebut, kurikulum merdeka buku ini butuh kecakapan digital. Ada 4 pilar turunan dari 16, digital skill adalah pengetahuan dasar mengenai landscape digital, pengetahuan dasar mengenai mesin pencarian informasi cara penggunaan dan pemilihan data.

Pengetahuan dasar mengenai aplikasi dan media sosial, pengetahuan dasar mengenai dompet digital, lokapasar (marketplace), transaksi digital, yang disampaikan oleh Prof. eko mengenai password, mengapa penting untuk mengganti setiap 3 bulan sekali dan mengapa itu penting untuk orang tua untuk tau password anak. Ini untuk dimana positioning. 

Tujuan: Digital skill adalah kemampuan individu dalam mengetahui,memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK serta sistem operasi digital. Digital skill merupakan dasar dari kompetensi literasi digital berada domain single informal. Dilengkapi dengan visualisasi penunjang(tangkapan layar/infographic) di setiap bab. 

Evaluasi yang ada di setiap akhir bab indikator memberi sarana berlatih dan penilaian diri yang terukur dari 3 aspek penting (kognitif, afektif, dan konatif) yang akan dicapai. Digital culture memiliki tujuan agar individu membaca, menguraikan, membiasakan, serta memeriksa nilai kebangsaan, nilai pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dalam menggunakan kecakapan digital. 

Digital culture merupakan dasar dari kompetensi literasi digital,berada domain kolektif formal. Digital culture yang berupa budaya bermedia digital yang ditarik untuk memperkuat nilai-nilai multikulturalisme atau kebhinekaan Indonesia dalam bentuk uraian, contoh, evaluasi, dan juga dilengkapi dengan infografis yang menarik.

Demikianlah kisah omjay hari ini tentang kegiatan Kupas Tuntas Literasi Digital Pendidikan Dasar 9 Tahun Bersama Siberkreasi dan PGRI serta Japelidi. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri
dokpri

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun