Saat liburan idul Fitri tentu anda akan melaksanakan wisata asyik selama mudik. Anda akan berkeliling dari tempat wisata satu ke tempat wisata yang lain di Indonesia. Begitu juga dengan keluarga kami.Â
Biasanya kami akan berlibur di tempat wisata sekitar Garut dan Tasikmalaya Jawa Barat. Salah satu tempat wisata yang biasa kami kunjungi adalah desa wisata Taraju di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.Â
Desa ini baru saja dikunjungi menteri parawisata dan ekonomi kreatif, bapak Sandiaga Uno.
Taraju Desa Tercantik di Dunia Halaman all - Kompasiana.comÂ
Orang yang sudah pernah datang ke desa Taraju, pasti akan datang ke sini lagi. Sebab tempatnya seperti surga indah di dunia. Hawanya sangat sejuk dan dingin di pagi hari. Kita tidak perlu memasang AC di desa Taraju. Sekaligus tempat penghasil teh yang banyak digunakan oleh perusahan teh terkenal di Indonesia.Â
Sustainable and Responsible Travel atau berkelanjutan dan berkegiatan di desa ini sangat Omjay rekomendasikan untuk anda yang ingin berlibur di desa taraju. Bangga berwisata di Indonesia harus terus kita kampanyekan. Kita pun bersatu dengan alam.
Ayo liburan di Indonesia Aja, dan kita bangga berwisata di Indonesia. Lomba menulis Samber THR dan Samber 2023 Hari ke-17 menjadi salah satu pemicu Omjay menuliskan tentang kisah desa Taraju yang cantik seperti Pretty Woman dari bumi Parahiyangan, Jawa Barat.Â
Taraju Surga Indah di Bumi Parahiyangan Halaman all - Kompasiana.comÂ
Setiap tahun di saat mudik lebaran idul Fitri, pasti kami akan berkunjung ke desa wisata Taraju di kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Di sana kami menginap beberapa hari untuk menikmati indahnya desa wisata Taraju.
Masih banyak sawah di desa ini. Rumahnya juga mewah alias mepet sawah. Di desa ini banyak rumah yang sebelahnya sawah. Baik yang swahnya sudah mulai panen maupun yang baru ditanam padinya. Rata-rata penen bisa 4 kali setahun.
Saat masuk di desa ini, anda akan mendapatkan papan selamat datang di kawasan desa Taraju. Masyarakat desa Taraju sangat ramah dan enak diajak ngobrol. Omjay jadi banyak kenal orang baru yang Omjay temui di desa Taraju.
Omjay dan keluarga menginap beberapa hari di rumah mang Mamad. Sekarang beliau sudah tiada. Jadi sedih kalau menginap di rumah itu. Biasanya mang Mamad akan mengajak kami berkeliling ke tempat wisata yang ada di desa Taraju.
Di desa Taraju juga masih ada pasar tradisional yang bukanya seminggu dua kali. Kalau tak salah hari Rabu dan Jumat saja. Omjay lupa lagi waktunya. Jadi kalau mau belanja lumayan banyak hanya dua hari itu buka pasarnya.
Di desa Taraju juga ada Polsek sektor Taraju dan desa ini terkenal aman dan nyaman. Jarang terjadi kejahatan di desa Taraju. Kantor polisi tak jauh posisinya dari rumah yang kami tempati selama menginap di desa Taraju yang indah.
Setiap hari Rabu ada pasar kambing. Saat Omjay berkunjung ke sana, pasarnya sedang tutup dan tidak ada satu ekor kambing pun ada di sana. Kata saudara Omjay, biasanya ramai kambingnya kalau lagi buka. Kambingnya juga sehat-sehat dan gemuk. Embek...
Pasar Taraju modern juga ada di desa ini dan buka hampir setiap hari. Semua barang yang dicari ada di pasar ini dan sangat lengkap barangnya. Terutama untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga dan 9 bahan pokok.
Omjay sempat berkunjung ke kandang sapi pak lurah. Di depan rumah beliau ada kandang sapi. Beliau membelinya ketika sapi masih kecil dan dijual kalau sudah besar. Biasanya buat hari raya idul adha atau hari raya kurban.
Di dekat kandang sapi, pak lurah membudidaya jamur yang harga jualnya cukup tinggi. Menurut pak lurah jamur ini banyak dicari oleh mereka yang suka dengan rasa jamurnya. Omjay lupa nama jamurnya.
Di tempat dekat kandang sapi, pak lurah membudidayakan jamur untuk dijual ke kota. Dari jualan jamur inilah beliau mengisi hari tuanya yang sudah pensiun. Beliau tetap saja dipanggil pak lurah walaupun sudah pensiun oleh warganya.
Di kebun pak lurah banyak ditanam buah pepaya dan pohon buah lainnya. Kami disuguhi buah pepaya yang manis rasanya. Tanah di desa Taraju sangat subur. Sampah-sampah dari pohon dijadikan pupuk dan sangat subur untuk ditanami berbagai jenis tanaman hias. Kalau dijual ke Jakarta harganya sangat mahal.
Di desa Taraju juga ada kampung yang masih tradisional. Rumahnya rumah asli orang Sunda. Biasa di sini menggunakan rumah panggung dari bambu. Genteng dibuat dari tanah liat dan inilah salah satu contohnya.
Saat Omjay ke desa Taraju sedang ada pembajakan sawah dari petani di sana. Kerbau yang membajak sawah gemuk-gemuk badannya. Juga sangat kuat tenaganya. Sempat Omjay ambil video yang diupload ke YouTube wijayalabs. Nanti anda bisa menonton di sana.
Enak juga ya kalau masih punya sawah dan kebun sendiri. Saat Omjay ke sana, kami disuguhi pisang emas yang manis dari hasil kebun sendiri. Jadi buah pisangnya tidak beli dari pasar. Asal rajin berkebun, banyak buah-buahan yang bisa ditanam di desa Taraju yang subur tanahnya.
Tak lupa pula Omjay memotret spanduk gubernur Jawa Barat bapak Ridwan Kamil. Kata beliau di spanduk, teu vaksin teu Ulin. Di desa ini tidak banyak warga yang terkena covid-19. Kebanyakan yang terkena covid-19 merek yang sering bepergian keluar desa Taraju.
Sehabis sholat ashar di kebun teh pabrik Sosro, Omjay memotret pemandangan desa Taraju dari atas halaman masjid desa Taraju. Kebetulan ada saudara yang menjadi pemimpin di desa Taraju.
Kegiatan pos kamling juga berjalan dengan baik di desa ini Omjay pernah diajak siskamling oleh warga di sana. Rasanya kalau hari tua ingin tinggal di desa ini saja. Kemudian terus aktif menulis di Kompasiana.
Omjay juga diajak jalan-jalan ke kantor desa Taraju. Kata pak lurah banyak mahasiswa yang KKN di desa Taraju ini. Mereka banyak membantu warga untuk memperbaiki tempat atau fasilitas sosial seperti mck untuk wargaÂ
Ada pertemuan dan ada perpisahan. Kini saatnya Omjay harus kembali ke Bekasi dan masuk kerja di kota Jakarta. Omjay mengucapkan selamat tinggal kepada Rocky Gerung yang sudah Omjay usap-usap kepalanya.Â
Semoga saat Omjay kembali, sapinya belum dijual oleh pak Lurah. Sekarang lebaran idul fitri sudah tinggal beberap hari lagi. Ingin rasanya segera berkunjung ke desa wisata Taraju, Tasikmalaya. Omjay sudah kangen sama si Rocky Gerung. Semoga sehat selalu.
Omjay bangga berwisata di Indonesia dan mengunjungi desa Taraju yang indah. Omjay sempat ditawari untuk membeli tanah dan kebun di desa ini. Namun, istri tak setuju karena masih ada kebutuhan lain yang lebih mendesak. salah satunya menikahkan anak pertama di Islamic Center Bekasi tanggal 21 Mei 2023.
Senang sekali menulis cerita tentang desa Taraju di Kompasiana. Artikel Utama Kompasiana salah satunya mengambil tulisan Omjay tentang desa taraju di bawah ini. Wow senang sekali tulisan Omjay yang sedang berlibur di desa wisata Taraju dijadikan artikel utama.
Pesona Desa Taraju yang Unik dan Memukau bak Pretty Woman dari Bumi Parahiyangan - Kompasiana.comÂ
Demikianlah kisah Omjay kali ini. Semoga bermanfaat buat pembaca Kompasiana. Traveling ke alam adalah salah satu cara yang sangat menyenangkan untuk rehat dari kesibukan sehari-hari dan menikmati keindahan alam yang mempesona.Â
Namun, saat kita berada di alam, kita juga harus bertanggung jawab untuk menjaga kelestariannya agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Ayo tag dan mension @pesona.indonesia @wonderfulindonesia. Klik hashtag #DiIndonesiaAja.Â
Beberapa langkah yang dapat dilakukan seperti tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak keindahan alam, dan gunakan energi yang ramah lingkungan. Sustainable & Responsible Travel persembahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI harus kita dukung dan kampanyekan di media sosial.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H