Pasar Taraju modern juga ada di desa ini dan buka hampir setiap hari. Semua barang yang dicari ada di pasar ini dan sangat lengkap barangnya. Terutama untuk barang-barang kebutuhan rumah tangga dan 9 bahan pokok.
Omjay sempat berkunjung ke kandang sapi pak lurah. Di depan rumah beliau ada kandang sapi. Beliau membelinya ketika sapi masih kecil dan dijual kalau sudah besar. Biasanya buat hari raya idul adha atau hari raya kurban.
Di dekat kandang sapi, pak lurah membudidaya jamur yang harga jualnya cukup tinggi. Menurut pak lurah jamur ini banyak dicari oleh mereka yang suka dengan rasa jamurnya. Omjay lupa nama jamurnya.
Di tempat dekat kandang sapi, pak lurah membudidayakan jamur untuk dijual ke kota. Dari jualan jamur inilah beliau mengisi hari tuanya yang sudah pensiun. Beliau tetap saja dipanggil pak lurah walaupun sudah pensiun oleh warganya.
Di kebun pak lurah banyak ditanam buah pepaya dan pohon buah lainnya. Kami disuguhi buah pepaya yang manis rasanya. Tanah di desa Taraju sangat subur. Sampah-sampah dari pohon dijadikan pupuk dan sangat subur untuk ditanami berbagai jenis tanaman hias. Kalau dijual ke Jakarta harganya sangat mahal.
Di desa Taraju juga ada kampung yang masih tradisional. Rumahnya rumah asli orang Sunda. Biasa di sini menggunakan rumah panggung dari bambu. Genteng dibuat dari tanah liat dan inilah salah satu contohnya.