Bahkan ada seorang blogger yang setiap hari menjapri Omjay di aplikasi WhatsApp. Beliau menjapri Omjay setiap hari. Tulisan beliau di blognya bagus sekali. Omjay sampai keteteran membaca dan menuliskan komentar di blognya yang ramai.
Besok Omjay akan kedatangan tamu dari guru pengajar praktik guru penggerak. Beliau akan mendampingi Omjay dalam mengajar di depan kelas. Pendampingan individu tak terasa sudah memasuki pendampingan individu yang keempat.
Pendampingan individu bertujuan untuk membantu Calon Guru Penggerak menerapkan hasil pembelajaran daring dan lokakarya sehingga Calon Guru Penggerak mampu:
- mengembangkan  diri sendiri dan juga guru  lain  dengan cara melakukan refleksi,  berbagi,  dan kolaborasi;
- memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
- merencanakan,  menjalankan,  merefleksikan,  dan  mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.
Omjay sedang merevisi dan menulis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Semoga besok bisa mengajar dengan baik sesuai dengan harapan dan ilmu yang didapatkan selama mengikuti program pendidikan guru penggerak (PPGP).
Mengapa Omjay bisa lulus menjadi calon guru penggerak angkatan 7? Sebab Omjay mampu mengupgrade skill keterampilan menulis yang Omjay latih setiap hari.
Keterampilan menulis adalah keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.Â
Keterampilan berasal dari kata terampil yang bermakna 1) terampil/te*ram*pil/a cakap dalam menyelesaikan tugas; 2) mampu dan cekatan; 3) menerampilkan/me*ne*ram*pil*kan/ v membuat menjadi terampil; 4) memberikan keterampilan; 5) keterampilan/ke*te*ram*pil*an/ n kecakapan untuk menyelesaikan tugas; 6) bahasa kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara; 7) kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, dan sebagainya.Â
Keterampilan ini menjadi proses penjabaran makna  lisan menjadi tertulis dengan suatu tujuan menyampaikan pesan dengan bahasa harfiah.
Keterampilan menulis justru diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif dan imajinatif seperti lewat catatan harian. Baru belakangan siswa dilatih menulis untuk menyatakan pikiran (Vurdien, 2013).Â
Dengan kata lain Omjay menyapa "afektif" dulu untuk langsung ber'psikomotor" lewat kegiatan menulis. Baru kemudian Omjay menyapa "kognitif".Â