Supervisi akademik ditujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran, dengan menggunakan metode coaching, maka guru tidak merasa ter-judge dan merasa salah, apabila ada perbaikan, maka perbaikan itu berasal dari diri guru yang disupervisi sehingga diharapkan lebih baik lagi dalam perbaikan proses pembelajarannya.Â
Dengan metode coaching dalam supervisi akademik, maka pemberdayaan potensi guru akan lebih maksimal lagi. Guru melihat sendiri apa kekurangannya dan bagaimana cara memperbaikinya dengan memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya.Â
Hal yang Omjay butuhkan dalam pemahaman coaching adalah latihan lebih sering lagi dalam coaching dan menggali lebih dalam pada saat melakukan identifikasi kepada coachee, sehingga pemecahan masalah akan lebih mudah ditemukan.
Hal lain yang masih Omjay harus kuatkan dalam pemahaman terhadap modul coaching untuk supervisi akademik adalah bagaimana mampu meyakinkan rekan sejawat untuk mau meluangkan waktunya mengobrol dengan Omjay. Selain itu, Omjay juga harus terus belajar bagaimana membuat pertanyaan yang berbobot dan menghindari judment, aosiasi ataupun asumsi ketika coaching berlangsung. Â
Terus terang, Omjay masih belum terbiasa, mindset biasanya memberikan solusi atau masukan, untuk memposisikan dan mengembangkan potensi ke coachee masih harus sadar juga bahwa bukan memberikan solusi tetapi menemukan solusi dari coachee sendiri.
Omjay masih membutuhkan banyak berlatih dengan teman sejawat. Terus berlatih dan belajar untuk bisa hadir secara penuh selama prosesnya sehingga  menemukan kata kunci.
Tentu sebagai coach Omjay harus dapat memberikan pertanyaan berbobot dan mendengarkan dengan RASA. Selama proses coaching Omjay harus membangun hubungan kemitraan.Â
Omjay harus sering melakukan coaching yang sifatnya lebih natural dan tidak hanya bertindak jika ada permasalahan. Harus lebih belajar untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang berbobot sehingga coachee bisa lebih terbuka dan bisa mencari solusi.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay