Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah Derita Guru Penggerak

15 Februari 2023   22:44 Diperbarui: 16 Februari 2023   04:54 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua jajaran pengurus sepakat bahwa tiga jati diri ini masih akan terus dipertahankan dan relevan dengan perkembangan zaman.

Tidak ada satu pun pengurus dan anggota yang memiliki jiwa PGRI kuat di hatinya akan rela organisasi guru dan pendidik ini akan terkoyak koyak dan dibawa ke jati diri layaknya organisasi politik. 

Omjay meyakini jiwa PGRI sejati akan merasa terpanggil menjaga wadah guru dan pendidik ini dengan satu tujuan menjadikan guru dan pendidik lainnya sejahtera lahir batin dan menjadi profesi berwibawa dan bermartabat.

Para fungsionaris PGRI diwariskan organisasi ini oleh para founding father PGRI untuk kita rawat dan jaga sebagai organisasi profesi guru dan pendidik yang mengedepankan etika, moral, dan intelektual. 

Sebagai sebuah organisasi pendidik yang besar tentu kita semua sepakat bahwa pucuk pimpinan yang menakhodai perahu besar ini telah kita amanahkan untuk menjalankan sampai tuntas periode ini melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART. 

Dan kita para anggota PGRI telah diajaknya mengarungi gelombang samudera kehidupan organisasi dengan segala pasang surutnya. Inilah derita dan bahagia sebagai guru penggerak organisasi PGRI yang tercinta.

Perahu belum sampai ke ujung pelabuhan yang kita cita-citakan, mengapa kita harus berupaya menjadi nakhoda pengganti, sementara sebagian besar penumpang merasa terbantu dan nyaman di dalam kapal yang dipimpinnya?

Sepertinya sejarah akan berulang. Di masa sulit tahun 1965-an ketika organisasi ini nyaris terbelah dengan manuver segelintir kelompok yang bernafsu menyalurkan syahwat kekuasaannya dan menancapkan ideologinya, tapi perahu Organisasi PGRI tetap tegar dan berhasil melewati badai mengatasi riak-riak gelombang yang ada bahkan melaju kencang hingga kini. 

Itu semua berkat persatuan dan militansi jiwa-jiwa PGRI yang kuat tertancap di sanubari dan tidak akan pernah rela kemapanan organisasi dan kewibawaan pemimpinnya digoyang.

Maka, jiwa jiwa PGRI yang terserak, bersatulah. Ibu pertiwi membutuhkanmu untuk menjaga PGRI. Membangun kekuatan negara harus dimulai dari guru Penggerak Indonesia.

Membaca tulisan pak catur itu, Omjay sebagai guru penggerak juga merasa terpanggil untuk menjaga PGRI. Inilah derita guru penggerak Indonesia. Pandai memimpin pembelajaran dan mampu mengelola organisasi agar tetap solid dan terjaga sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun