Tapi sayang seribu kali sayang, sesudah lulus dan pulang kampung aku tak bisa merasakan lagi, tak mendengar kentongan bambu kecil lewat depan kossan lagi, aku sudah pindah dari Surabaya ke kampung halaman lagi.Â
Waktu berlalu hingga aku bisa bekerja dan dipersunting kawan sendiri. Anehnya aku tak makan ketoprak lagi, bahkan sampai aku diajak merantau ke Kalimantan, sampai saat inipun belum pernah makan ketoprak. Rindu menggebu akan makanan khas Jawa satu ini, tapi mencari ketoprak di Kalimantan Selatan ini susah.Â
Sampai akhirnya melihat postingan om Dr. Jay di GWA Kopdar Penulis PGRI jadi ngiler. Sebagai obat rindu bin kangen kutulis saja cerita ini, semoga bermanfaat.
Poestingan ibu Noengky Wilson Nurhayati
Ketoprak
Negaraku merupakan negara yang kaya raya gemah ripah lohjenawi. Bukan hanya kaya oleh sumber Daya alamnya, bahasa, Dan suku-sukunya yang beragam namun juga masakan Nusantara yang sangat beragam serta bercita rasa.Â
Mulai dari makanan ringan hingga makanan utamanya bisa bersaing dengan kuliner dari seluruh MANCA negara.Â
Dengan cita rasa nya yang sangat membuat lidah bergoyang, sampai-sampai negara lainpun ingin mengklaim beberapa masakan dari negara Indonesia.Â
Nah salah satunya adalah ketoprak yang terdiri dari lontong, tauge, bihun yang disiram dengan bumbu kacang yang kental bisa membuat semua orang berdesah aduhai oleh rasanya yang kaya dengan bumbu ini.Â
Kuliner ini sendiri berasal dari jawa yang notabene merupakan pulau dengan berbagai suku yang memang gemar meramu masakan traditionalnya yang beragam.Â
Bagi sebagian orang mungkin ketoprak masih sedikit asing didengar maupun dirasakan. Sebagian juga masih memahami ketoprak sebagai sebuah kesenian traditional loh.Â