Kemarin, 10 November 2022, dockjay eh Omjay menonton di youtube rapat kerja komisi X DPR dan Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Bagus sekali presentasi mas menteri dengan pejabat Kemdikbud lainnya. Mereka saling bekerjasama dalam menyampaikan laporannya. Secara pribadi Omjay memberikan apresiasi. Sebab tidak mudah mengelola uang negara (APBN) yang diperoleh dari pajak rakyat dan sumber anggaran lainnya.
Namun, di acara sesi tanya jawab, ternyata laporan dan kenyataan itu tidak begitu menggembirakan sebagian anggota DPR RI. Khususnya anggota komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Banyak kritikan tajam dan serius yang harus dikerjakan Nadiem Makarim dan jajarannya di kemdikbudristek.
Ibu Anita Jacoba dari NTT misalnya, sangat pedas kritiknya kepada Nadiem Makarim dan beliau mengajak mas menteri untuk datang langsung ke NTT dan melihat kenyataannya. Banyak guru honorer di sana yang belum menerima gajinya. Anggota DPR lainnya ada juga yang bertanya, mengapa formasi guru bahasa Inggris SD tidak ada di jalur ASN PPPK? Hal itu disampaikan langsung Bapak Putra Nababan. Banyak sekali pertanyaan dari anggota DPR. Omjay sarankan untuk menonton rekeman youtubenya.
Kang Ferdy dari fraksi golkar mengingatkan mas menteri untuk tidak sekedar menggugurkan kewajiban, dan kebijakan yang dilakukan aau dikeluarkan harus dirasakan oleh rakyat. Efektivitasnya seperti apa? Ada 39 kali rapat khusus membahas PPPK, seharusnya sudah banyak perbaikan di pelaksanaan tes PPPK. Jangan sampai amburadul walaupun daya serap bagus.
Setiap ada rapat dengar pendapat antara komisi X DPR dan kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi selalu saja ada informasi yang kurang enak didengar di telinga pejabat kementerian pendidikan. Semoga bisa diperbaiki kinerjanya dan terus memperbaiki dan memperhatikan saran dan masukan dari para anggota dewan yang terhormat.
Kita harus bersyukur, karena Anggota DPR ikut mengawasi anggaran biaya dan memberikan masukan kepada kemdikbudristek. Semoga anggaran yang dikeluarkan tepat sasaran dan menyerap aspirasi rakyat.
Penasaran juga dengan apa yang disampaikan anggota DPR Komisi X DPR. Omjay mengumpulkan rekaman videonya di https://wijayalabs.blogspot.com/2022/11/raker-komisi-x-dpr-dan-mendikbudristek.html
Pengelolaan pendidikan di tanah air memang harus dilakukan dengan semangat gotong royong dan saling melengkapi. Anggaran yang besar jangan sampai tidak tepat sasaran. Itulah yang kita harapkan sebagai insan dunia pendidikan.Â
Ada sorotan tajam dari kang Ferdy tentang anggaran dana Badan Balai Guru Penggerak (BBGP). Beliau mengkritisi anggaran pengeluaran dana BBGP.
Masih banyak sebenarnya yang ingin omjay tuliskan dalam kisah omjay kali ini. Namun, biar orang lain saja yang menuliskan. Intinya adalah komunikasi pemerintah pusat dan daerah harus terus diperbaiki sehingga APBN yang dikeluarkan selaras dan seirama dengan APBD. Masalah guru honorer dan lainnya semoga dapat diselesaikan dengan baik.
Omjay sangat terharu ketika membaca keluh kesah seorang guru di lombok. Beliau menuliskan kisahnya di kompasiana. Teman-teman bisa membacanya di Menjadi Pahlawan Tanpa Tunjangan Profesi Guru, Mampu?
Menjelang hari guru nasional. Guru harus diperlakukan secara khusus dan dimulyakan. Dunia pendidikan kita harus selangkah demi maju. Kalau bisa guru sekolah negeri diangkat dari pusat dan gajinya juga dari pusat. Sehingga tak ada keluhan lagi dari pemerintah daerah kalau tak ada uang untuk menggaji guru PPPK.
Guru sekolah swasta juga harus diperhatikan. Mereka juga guru-guru tangguh berhati cahaya yang ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Persoalan guru swasta juga tidak sedikit. Intinya adalah masalah kesejahteraan guru. Semoga guru Indonesia semakin sejahtera.
Salam blogger persahabatan
Omjay/docjay
Doktor teknologi pendidikan UNJÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H