Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Amarah dan Kritik Pedas Anggota DPR untuk Nadiem Makarim

11 November 2022   06:27 Diperbarui: 11 November 2022   09:16 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar channel Youtube DPR RI/dokpri

Kemarin, 10 November 2022, dockjay eh Omjay menonton di youtube rapat kerja komisi X DPR dan Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Bagus sekali presentasi mas menteri dengan pejabat Kemdikbud lainnya. Mereka saling bekerjasama dalam menyampaikan laporannya. Secara pribadi Omjay memberikan apresiasi. Sebab tidak mudah mengelola uang negara (APBN) yang diperoleh dari pajak rakyat dan sumber anggaran lainnya.


Namun, di acara sesi tanya jawab, ternyata laporan dan kenyataan itu tidak begitu menggembirakan sebagian anggota DPR RI. Khususnya anggota komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Banyak kritikan tajam dan serius yang harus dikerjakan Nadiem Makarim dan jajarannya di kemdikbudristek.

Ibu Anita Jacoba dari NTT misalnya, sangat pedas kritiknya kepada Nadiem Makarim dan beliau mengajak mas menteri untuk datang langsung ke NTT dan melihat kenyataannya. Banyak guru honorer di sana yang belum menerima gajinya. Anggota DPR lainnya ada juga yang bertanya, mengapa formasi guru bahasa Inggris SD tidak ada di jalur ASN PPPK? Hal itu disampaikan langsung Bapak Putra Nababan. Banyak sekali pertanyaan dari anggota DPR. Omjay sarankan untuk menonton rekeman youtubenya.


Kang Ferdy dari fraksi golkar mengingatkan mas menteri untuk tidak sekedar menggugurkan kewajiban, dan kebijakan yang dilakukan aau dikeluarkan harus dirasakan oleh rakyat. Efektivitasnya seperti apa? Ada 39 kali rapat khusus membahas PPPK, seharusnya sudah banyak perbaikan di pelaksanaan tes PPPK. Jangan sampai amburadul walaupun daya serap bagus.

Tangkapan layar channel Youtube DPR RI/dokpri
Tangkapan layar channel Youtube DPR RI/dokpri

Setiap ada rapat dengar pendapat antara komisi X DPR dan kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi selalu saja ada informasi yang kurang enak didengar di telinga pejabat kementerian pendidikan. Semoga bisa diperbaiki kinerjanya dan terus memperbaiki dan memperhatikan saran dan masukan dari para anggota dewan yang terhormat.

Kita harus bersyukur, karena Anggota DPR ikut mengawasi anggaran biaya dan memberikan masukan kepada kemdikbudristek. Semoga anggaran yang dikeluarkan tepat sasaran dan menyerap aspirasi rakyat.

Penasaran juga dengan apa yang disampaikan anggota DPR Komisi X DPR. Omjay mengumpulkan rekaman videonya di https://wijayalabs.blogspot.com/2022/11/raker-komisi-x-dpr-dan-mendikbudristek.html

Pengelolaan pendidikan di tanah air memang harus dilakukan dengan semangat gotong royong dan saling melengkapi. Anggaran yang besar jangan sampai tidak tepat sasaran. Itulah yang kita harapkan sebagai insan dunia pendidikan. 

Ada sorotan tajam dari kang Ferdy tentang anggaran dana Badan Balai Guru Penggerak (BBGP). Beliau mengkritisi anggaran pengeluaran dana BBGP.

Tangkapan layar channel Youtube DPR RI/dokpri
Tangkapan layar channel Youtube DPR RI/dokpri

Masih banyak sebenarnya yang ingin omjay tuliskan dalam kisah omjay kali ini. Namun, biar orang lain saja yang menuliskan. Intinya adalah komunikasi pemerintah pusat dan daerah harus terus diperbaiki sehingga APBN yang dikeluarkan selaras dan seirama dengan APBD. Masalah guru honorer dan lainnya semoga dapat diselesaikan dengan baik.

Omjay sangat terharu ketika membaca keluh kesah seorang guru di lombok. Beliau menuliskan kisahnya di kompasiana. Teman-teman bisa membacanya di Menjadi Pahlawan Tanpa Tunjangan Profesi Guru, Mampu?

Menjelang hari guru nasional. Guru harus diperlakukan secara khusus dan dimulyakan. Dunia pendidikan kita harus selangkah demi maju. Kalau bisa guru sekolah negeri diangkat dari pusat dan gajinya juga dari pusat. Sehingga tak ada keluhan lagi dari pemerintah daerah kalau tak ada uang untuk menggaji guru PPPK.

Guru sekolah swasta juga harus diperhatikan. Mereka juga guru-guru tangguh berhati cahaya yang ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Persoalan guru swasta juga tidak sedikit. Intinya adalah masalah kesejahteraan guru. Semoga guru Indonesia semakin sejahtera.

Salam blogger persahabatan

Omjay/docjay

Doktor teknologi pendidikan UNJ 

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

docjay/dokpri
docjay/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun