Beberapa waktu lalu, Ibu Kanjeng menghubungi Omjay dari Solo. Beliau minta dibuatkan kata pengantar untuk buku Antologi Puisi Akrostik. Buku ini adalah hasil karya ibu Fitria Ratnawati dan kawan-kawannya di KKG gugus V. Sebuah karya antologi yang membuat Omjay semakin bersemangat untuk menulis dan menerbitkan buku di PGRI.
Buku antologi puisi akrostik ini lahir dengan judul Impian Dan Harapan. Melalui buku ini nantinya diharapkan segala sesuatu yang pernah diimpikan oleh orang-orang itu, dapat terwujud melalui cara berpikir yang positif sehingga aura yang terpancar pada diri sangat cerah serta selalu bersemangat setiap harinya.
Omjay membaca isi puisinya dan Omjay kutip sedikit karya salah satu penulis dalam buku ini.
Hilangkan segala gundah gulana yang hadir menerpa
Antarkan pada sebuah cerita cita yang luar biasa
Reguk bahagia melalui tindakan yang nyata
Asingkan semua kata mustahil dalam onak pikir
Pilar itu harus diraih dengan sempurna
Antarkan rasa bahagia yang tiada tepinya
Nantikan seluruh gempita seluas alam semesta
Semua manusia lahir tiada yang sempurna. Kesempurnaan adalah impian dan harapan manusia yang selalu ada dalam benaknya. Manusia di seluruh dunia ini pastilah memiliki impian dan harapan. Semua itu harus diwujudkan dengan tindakan nyata dan bukan kata-kata. Pilar itu harus diraih dengan sempurna dan pondasi yang kuat tiada tara.
Perlu diketahui bahwa impian dan harapan harus besar dan memiliki tujuan yang jelas. Dengan impian dan harapan tersebut mampu menghidupkan semangat untuk terus melangkah ke hal-hal yang lebih baik. Sehingga dapat mewujudkan segala yang menjadi cita-citanya. Gapailah cita-citamu setinggi bintang di langit.
Nah, buku ini lahir karena adanya impian dan harapan semua guru yang ada di Kabupaten Gayo Lues. Mereka semua memiliki impian dan harapan yang begitu besar. Salut dengan kolaborasi para penulis buku puisi ini. Semua isi puisinya sangat bernas dan menginspirasi. Omjay terasa menjadi penyair berkelas dunia ketika membaca bait demi bait dengan hati terbuka.
Luar biasa para penulis bukunya. Semua impian dan harapan mereka tuangkan dalam bentuk karya sastra. Mereka menuangkan semua impian dan harapannya tersebut melalui puisi-puisi bergaya akrostik.
Buku ini dapat terujud melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru Sekolah Dasar Gugus V yang langsung dipandu oleh Bu Fitria Ratnawati, S.Pd., Gr sebagai Fasilitator menulis puisi akrostik sekaligus sebagai kuratornya.
Tentu saja Omjay merasa bangga diminta membuatkan kata pengantar dalam buku yang bagus ini. Omjay merasa bangga dengan semua yang telah dilakukan oleh guru-guru se Kabupaten Gayo Lues. Semoga hal ini menjadi motivasi bagi semua lapisan masyarakat pada umumnya dan para pelaku pendidik pada khususnya untuk terus menggiatkan literasi di daerahnya.Â
Omjay sangat berharap, dengan lahirnya buku ini, mampu memantik semangat kawan-kawan guru untuk terus berkarya. Wujudkan harapan dan impian anda di dunia literasi yang saat ini sedang menjadi trend di seluruh negeri.Â
Ajak kawan-kawan guru lainnya untuk mampu melahirkan buku-buku dengan karya para guru tangguh berhati cahaya. Mereka adalah guru-guru yang pantang mengeluh dan bekerja dengan peluh agar impian dan harapannya dapat terwujud nyata.
Omjay kutip kembali puisi yang bernas dalam buku ini:
Teruntuk diriku
Maaf jika kau selalu tersakiti
Maaf jika hari ini aku kembali seperti dulu
Membeku dan membatu
Agar luka dalam lara tak lagi mencabikmu
Aku sadar kau telah lelah
Menghadapi keegoanku yang selalu merajai jiwa
Semoga kata pengantar singkat yang Omjay buat ini dapat memacu dan memicu gerakan nasional literasi di seluruh Indonesia. Pesan Omjay adalah "Buatlah buku sebelum ajal menjemputmu".
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H