Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Praktik Baik Apa yang Sudah Anda Lakukan di Sekolah?

14 Juni 2022   11:44 Diperbarui: 15 Juni 2022   08:20 33529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, selasa 14 juni 2022, saya mengikuti kegiatan pembekalan narasumber berbagi praktik baik implementasi kurikulum merdeka jalur mandiri angkatan 1 dan 2 yang diselenggarakan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan sudah dibuka di hari Minggu, tanggal 12 Juni 2022 dan dibuka oleh ibu Renani dari kementerian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi. Apa yang beliau katakan sudah Omjay tulis dalam buku guru penggerak bersama ibu Tuti Alawiyah.

Saya mendapatkan kelas Jakarta 8 dengan fasilitator pak Yoki Ariyana. Seorang Widyaiswara Ahli Madya pppptk IPA. Beliau adalah salah satu tim pengembang implementasi kurikulum merdeka.

dokpri
dokpri

Hari pertama dan kedua Omjay ikuti secara online dalam perjalanan ke Yogyakarta dan Magelang. Omjay mengikuti kegiatan tersebut melalui aplikasi zoom.

Hari ketiga ini materinya adalah strategi Berbagi praktik baik bagi guru dan kepala sekolah. Saya dimasukkan dalam kelompok 4 dan diminta membuat lembar kerja.

dokpri
dokpri

Bahan dan produk sudah diberikan melalui Google drive yang dibagikan. Kita diminta mengumpulkan hasil produknya di google Drive yang sudah disiapkan oleh panitia kegiatan.

Saya satu kelompok dengan ibu Ummi Atiyah, pak Yono Ferizal dan ibu Yuliana. Kami langsung membuat wa group kelompok agar memudahkan kami dalam berkomunikasi dan berbagi informasi.

dokpri
dokpri

Skenario hari ketiga ini adalah diskusi dengan pemantik, pemaparan dari fasilitator, mengerjakan lembar kerja 03 sampai 05.serta persiapan simulasi.

Tujuan sesi ini adalah 

  1. Peserta mampu memahami strategi berbagi praktik baik. 
  2. Peserta diharapkan mampu menyusun kerangka cerita berbagi praktik baik. 
  3. Peserta Mampu menyusun rancangan aktivitas pembelajaran
  4. Peserta mampu mensimulasikan praktik baik di sekolah.

Awalnya saya bingung juga apa yang harus dikerjakan. Saya belum punya strategi berbagi praktik baik guru. Apa yang saya lakukan di sekolah mengalir begitu saja. Biasanya saya tuliskan di blog dan saya bagikan di internet.

slide11-jpg-62a877a3f5f3292c7d7a69c3.jpg
slide11-jpg-62a877a3f5f3292c7d7a69c3.jpg
Ada pertanyaan pemantik yang sangat bagus sekali. Apa yang biasa anda lakukan ketika selesai melakukan pelatihan?. Biasanya kita akan membagikan apa yang didapat dalam pelatohan kepada kawan guru lainnya dan menyimpan sertifikatnya untuk menambah point kenaikan pangkat.

dokpri
dokpri

Skenario simulasi dimulai pukul 08.00 sampai 10.00 wib yaang dilakukan secara online melalui aplikasi zoom. Kami bekerja dalam kelompok kecil dan mengisi lembar kerja yang dibagikan.

Masing-masing dari kami diberikan waktu 10 menit untuk melakukan simulasi. Ada observer yang menilai penampilan kami. 

Persiapan simulasi per kelompok akan dilaksanakan nanti siang pukul 13.30 sampai dengan 15.30 WIB. Ada 7 pertanyaan yang yang harus dijawab secara tertulis.

Pertama, apa yang dipahami tentang praktik baik? Bagaimana kriterianya?

Kedua, Mengapa praktik baik perlu dibagikan?

Ketiga, berikan tanda V yang tepat pada masing-masing peran untuk ruang lingkup contoh praktik baik. Ada sembilan penyataan yang harus kita check list.

Keempat, bagaimana kita bisa membagikan praktik baik agar dapat dijadikan pembelajaran oleh orang lain?

Kelima, mengapa penting bagi kita untuk membuat kerangka cerita yang terstruktur dan jelas?

Keenam, bagaimana langkah-langkah dalam membuat tahapan kerangka cerita terstruktur dengan metode star?

Ketujuh, mengapa penting untuk mengumpulkan dokumen sumber belajar dalam satu tempat penyimpanan?

dokpri
dokpri

Nah praktik baik yang sudah lita lakukan di sekolah sebaiknya ditularkan juga kepada guru lainnya. 

Saya menularkannya lewat menulis di blog yang saya tularkan dalam pelatihan belajar menulis PGRI. 

Saya juga membuat videonya di YouTube. Anda bisa menonton Chanel YouTube saya di https://youtube.com/wijayalabs.

Dokpri
Dokpri

Kalau banyak guru yang mengikuti, itu artinya praktik baik atau best practice yang kita lakukan mudah dilakukan di sekolah lainnya. Best practice yang dilakukan menginspirasi guru lainnya untuk melakukan hal tersebut. Sebaiknya praktik baik yang dibagikan terstruktur dalam kerangka cerita.

Kerangka cerita yang terstruktur mampu memperjelas apa yang akan disampaikan oleh narasumber dalam praktik baik, sehingga audiens atau peserta yang mendengarkan atau yang ada pada lingkup dalam kegiatan praktik baik mampu menganalisis dan lebih mudah di pahami oleh peserta /audiens. 

Kutipan dari Callahan “Sebuah cerita menggambarkan apa yang terjadi, Sebuah cerita yang bagus membantu Anda melihat apa yang terjadi,Sebuah cerita yang hebat membantu Anda merasakan apa yang terjadi”.

Jadi bisa disimpulkan bahwa ketika kerangka sharing terstruktur mampu menjadikan kegiatan yang disampaikan oleh narasumber mampu masuk ke dalam diri peserta atau audiens yang selanjutnya bisa menciptakan peningkatan skill dan memotivasi diri untuk melakukan strategi yang sama atau kegiatan yang serupa sesuai dengan karakteristik siswanya.

Praktik baik yang sudah dilakukan sebaiknya dibagikan kepada guru-guru lainnya. Hal itulah yang kami lakukan di kelas inovasi PGRI. Saya melihat banyak guru yang mulai mempraktikkannya di sekolah masing-masing.


dokpri
dokpri

Hal-hal yang bisa dilakukan misalnya tentang:

  1. Peningkatan sikap toleransi dan keberagaman melalui pembelajaran kebhinekaan.
  2. Pengembangan literasi sains dengan menanam tanaman juga bisa dibagikan.
  3. Peningkatan peran serta orang tua peserta didik dalam pengelolaan lingkungan sekolah dengan pendekatan arisan bersama.
  4. Pengembangan kemampuan belajar mengajar guru dengan membentuk peer coaching.
  5. Supervisi manajerial penyusunan rencana kerja sekolah dengan menggunakan diagram fishbone di sekolah.
  6. Menciptakan label sekolah unggul melalui kegiatan literasi.
  7. Gerakan kantin kelas berbasis karakter.
  8. Pemanfaatan cloud computing untuk meningkatkan ketersediaan dokumen supervisi pada sekolah.
  9. Upaya peningkatan disiplin positif guru melalui komunikasi efektif oleh kepala sekolah.

dokpri
dokpri

Praktik Baik adalah  kegiatan yang sudah di lakukan atau pengalaman keberhasilan terbaik dari guru dalam menjalankan tugasnya.
Menurut saya, kriteria dalam praktik baik itu dapat ditempuh dengan cara :

  • Mencari  informasi terkini jika tidak ingin tertinggal dama proses paradigma pembelajaran terbaru.
  • Mengembangkan cara baru/motivasi, dalam masalah Pendidikan.
  • Menjadi inspirasi.
  • Mengatasi persoalan.
  • Mampu memberikan sebuah perubahan.

Dengan kegiatan membagikan praktik baik  kita sebagai guru mampu membantu mengidentifikasi, memetakan dan mengganti praktik-praktik yang sudah dicoba dan belum berhasil, dengan begitu kegiatan Implementasi Praktik Baik dapat mendorong peningkatan kinerja menuju pada yang terbaik, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan oleh audiens bisa meminimalisir hilangnya pengetahuan. Sehingga praktik baik yang sudah ditampilkan atau sudah di sharing memaksimalkan terciptanya budaya kolaborasi dan budaya senang belajar untuk mengupgrade kemampuan dalam soft skill dan soft competency yang dimiliki.

Cara untuk membagikan praktik baik agar jadi pembelajaran bagi orang lain adalah dengan cara melaksanakan In house Training (IHT) atau Sharing dengan rekan sejawat/ partner di lingkungan sekolah terutama saat briefing, dalam KKG Sekolah, KKG Binaan atau MGMP yang lain sehingga rekan-rekan dalam sekolah terlebih dahulu mengerti praktik baik kita, kemudian dengan komunitas belajar yang meluas di luar sekolah. Salah satunya dengan bercerita dengan orang lain sehingga orang yang mendengarkan cerita kita bisa tertarik dan termotivasi untuk melaksanakan.

Sealin itu, pengumpulan dokumen itu penting. Dalam mengumpulkan dokumen sumber belajar dalam satu tempat penyimpanan sangat penting karena apa yang sudah kita lakukan dalam kegiatan best practice atau praktik baik bisa membuat kita lebih aware lagi dengan demikian kita bisa menularkan kegiatan praktik baik tersebut kepada rekan sejawat yang lain. Dengan adanya pengumpulan dokumen sumber belajar bisa membuat administrasi lebih tertata dan mempermudah orang lain dalam memahami hal-hal yang berguna.

Dokumen belajar tersebut bisa kita analisis kembali untuk menjadi kiat-kiat yang baik untuk menjadi evaluasi dan refleksi serta umpan balik bagi guru untuk kegiatan yang akan datang. Dengan demikian berbagai kegiatan yang sudah kita lakukan bisa menjadi tolak ukur untuk self evaluation kedepan.

Demikianlah sedikit kisah Omjay yang dapat dibagikan kepada kawan-kawan pembaca kompasiana. Lain waktu akan Omjay tuliskan lebih detail. Semoga bermanfaat.

Salam blogger persahabatan 

Omjay 

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun