Heha sky view adalah salah satu tempat wisata yang kami kunjungi di Yogyakarta. Tim acara dari penerbit Andi Yogyakarta mengajak kami berkunjung ke heha sky view yang indah hari sabtu yang cerah ini.
Tempat wisata ini ramai sekali. Banyak orang yang hendak mengambil gambar atau foto. Biaya masuk tempat wisata ini relatif tidak mahal. Anda bisa membawa keluarga tercinta ke tempat yang indah ini. Banyak tempat yang bisa anda gunakan untuk membuat konten berupa foto dan video.
Omjay mengambil tiga brosur di meja pengelola wisata. Banyak fasilitas yang ditawarkan pengelola. Kalau saja duit di kantong ini tidak menipis, sudah Omjay nikmati semua fasilitas yang ada dalam brosur.
Ingin sekali belanja dan membelikan oleh-oleh untuk anak dan istri. Semua itu hanya bisa terpendam di dalam hati. Ada uang di dompet, tapi untuk membayar urusan yang lain lagi. Antara keinginan dan kebutuhan harus bisa dipilih sendiri.
Dua orang siswa kelas 6 sekolah dasar omjay temui. Mereka berasal dari gresik jawa timur. Mereka duduk sebentar di cafe yang disediakan pengelola.Â
Saya sempat mengumpulkan informasi. Sebab tanggal 10 Juni kami di Labschool berencana akan ke Yogyakarta lagi. Kami datang dengan rombongan sangat besar seperti mereka.Â
Ada sekitar 300 orang  akan datang berkunjung ke Yogyakarta naik kereta eksekutif. Mereka adalah rombongan siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta. Kegiatan kami bernama invita. Industri visit dan tafakur alam inilah kepanjangan kegiatannya.
Omjay mencoba mengambil gambar dari sudut pandang yang berbeda. Sebenarnya ingin juga mengambil foto yang disiapkan pengelola. Tapi harus bayar dan kami memilih yang gratisan saja. Kalau ada yang gratis, kenapa harus bayar? Begitulah pikir Omjay dalam hati.
Omjay sudah berjanji dalam hati. Akan kembali ke tempat ini bersama anak dan istri. Omjay, anak, dan istri akan naik balon terbang seolah terbang ke Turki menemui impiannya. Kami menjelajah keliling dunia dan terbang dari berbagai benua. Mulai fari Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Amerika.
Di heha sky view kami memang belum membawa anak dan istri. Doakan kami dapat menulis buku pelajaran yang lebih baik lagi sehingga buku yang kami tuliskan bermanfaat buat generasi emas Indonesia. Kami pun mendapatkan royalty buku yang dapat menghantarkan kami ke Yogyakarta lagi. Aamiin.
Kapan ya bisa ke Yogyakarta lagi? Pertanyaan itu menggelayut ke dalam mimpi. Saya terbangun dari tidur di mobil operasional penerbit Andi Yogyakarta. Semoga bisa terwujud dalam waktu dekat ini.
Di dalam mobil saya melihat seorang bapak tua yang sedang melamun. Semoga beliau selalu sehat dan bahagia di usia senja. Yogyakarta memang kota tua yang harus terus digali nilai budayanya. Semua orang bahagia berada di dalamnya.
Doakan kami para penulis buku informatika ini bisa kembali ke Yogyakarta lagi. Buku kami segera selesai direvisi dan kemudian menikmati wisata budaya dan kulinernya di Yogyakarta. Kota ini memang selalu ngangenin siapa saja yang datang ke kota Yogyakarta ini.
Banyak tempat wisata dan rekreasi telah kami kunjungi di Yogyakarta. Mulai dari wisata belanja di Malioboro dan pasar Beringharjo sampai main ke candi Ijo. Di candi Ijo kami juga sempat ambil foto.
Di candi ijo kami sempat foto dengan adegan film Titanic. Pak Adi Putranto menjadi pacarnya Omjay. Lelaki Gemuk Berbobot Tambun atau LGBT itu terlihat mesra berfoto dengan pujaan hatinya.
Demikianlah sedikit kisah Omjay hari ini. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana. Kapan ya ke Yogyakarta lagi?
Salam blogger persahabatan
OmjayÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H