Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik Asyik Sudah Berlalu

10 Mei 2022   06:25 Diperbarui: 10 Mei 2022   06:39 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Bonbon saat digendong Berlian/dokpri

Alhamdulillah sudah sampai rumah di Jatibening Bekasi. Semalam tol Cipularang dan cikampek lancar. Kami berangkat dari jalan jamika Bandung pukul 20.30 wib dan sampai di Jatibening Bekasi pukul 11.00 wib. Perjalanan pulang mudik relatif lancar dan tak kami temui kemacetan. Musik asyik sudah berlalu dan kami pulang dengan hati yang pilu.

Mobil Omjay/dokpri
Mobil Omjay/dokpri

Omjay menyetir sendiri mobil avanza hitam. Di mobil ada istri, anak-anak omjay (intan dan berlian) serta keponakan omjay (alda).

Kami berlima pulang kembali ke rumah di Bekasi setelah puas mudik ke kampung halaman di Bandung, Garut, dan Tasikmalaya.

Si bonbon kucing omjay/dokpri
Si bonbon kucing omjay/dokpri

Kepulangan kami ke rumah meninggalkan kesedihan. Kami berangkat mudik bersama si Bonbon yang gagah. Pulang mudik tanpa si Bonbon. Sedih rasanya kehilangan kucing kesayangan. Si bonbon mati di Bandung karena sakit.

Waktu itu kami pulang dari Garut jawa Barat. Si Bonbon badannya bau dan langsung dimandikan oleh anak pertama saya Intan. Rupanya badan si Bonbon ngedrop. Kata dokter yang memeriksanya suhu badannya sampai minus 33 derajat. Si Bonbon kedinginan dan terkena gagal ginjal.

Si Bonbon yang pintar/dokpri
Si Bonbon yang pintar/dokpri

Si bonbon langsung dirawat di rumah sakit hewan yang ada di Bandung. Besoknya kami mendengar kabar dari dokter Anton kalau si Bonbon meninggal. Innalilahi wainnailaihi rojiun. Sedih mendengar kabar si Bonbon meninggal.

Mayat si Bonbon/dokpri
Mayat si Bonbon/dokpri

Si bonbon langsung kami kuburkan di jalan jamika 117 Bandung. Posisi kuburan di sebelah king. Kucing kesayangan Alda. Mang Andi tulang parkir di jalan jamika, ikut membantu kami menguburkan si Bonbon kucing kesayangan keluarga kami.

Kuburan si Bonbon/dokpri
Kuburan si Bonbon/dokpri

Sampai saat ini kami merasa sedih kehilangan si Bonbon. Berangkat mudik bersama si Bonbon yang lucu dan pintar. Pulang mudik si Bonbon sudah tiada.

Si Bonbon saat digendong Berlian/dokpri
Si Bonbon saat digendong Berlian/dokpri

Reportase arus balik mudik yang biasanya saya tuliskan dengan penuh keceriaan, kini berubah menjadi kesedihan. Mohon doa terbaik untuk si Bonbon. Nantikan kami di pintu surga ya Bon!

Sepanjang perjalanan pulang, omjay melihat kesedihan di wajah istri dan anak-anak serta keponakan saya Alda. Mereka masih saja cerita kebaikan si Bonbon yang suka mijitin istri setiap hari.

Omjay sempat mampir di rest area km 72 dan membeli tahu Sumedang. Alhamdulillah berkat makan tahu Sumedang, omjay menjadi tidak mengantuk selama mengendarai mobil avanza hitam.

Toilet yang ada di rest area 72 juga tergolong bersih dan harum. Terima kasih kepada para petugas kebersihan yang telah membersihkan toilet atau wc umum di sepanjang jalan tol Cipularang. 

Makan di rumah uwak yayat/dokpri
Makan di rumah uwak yayat/dokpri

Sebelum pulang ke Bekasi, omjay sempat makan malam di rumah uwak Yayat. Alhamdulillah sayur supnya enak sekali. Uwak Yuyun pinter sekali memasak. Tadinya omjay mau nambah, tapi karena akan menjadi supir, niat nambah 1 piring omjay batalkan. Takut nanti mengantuk saat mengemudikan kendaraan.

Tadi siang sebelum berangkat, omjay sempatkan tidur siang. Saat bangun tidur uwak cucu sudah mengirimkan sayur kacang dan tempe goreng. Ada juga ikan bandeng presto yang siap disantap dan dihabiskan.

Alhamdulillah selama kami mudik di kampung halaman, banyak saudara yang baik hati memberikan makanan dan minuman. Nampaknya omjay harus periksa berat badan. Lingkar pinggang badan sudah mulai terasa mengembang he-he-he.

Malam ini kami pulang tidak ada fasilitas one way. Semua normal kembali seperti biasa. Kendaraan padat merayap yang diiringi dengan hujan rintik-rintik sepanjang jalan.

Saya kemudikan kendaraan tidak lebih dari 80 km sesuai dengan petunjuk di jalan tol. Maksimal 80 km dan minimal 60 km. Banyak juga mobil yang kecepatannya di atas 100 km. Mungkin karena mobilnya masih baru dan enak dipakai.

Reportase mudik lebaran tahun ini biasa saja. Tak ada hal baru Omjay temukan. Kondisinya tidak jauh beda dengan selama Ramadhan. Hanya saja jumlah kendaraan jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya. 

Alhamdulillah kami semua selamat sampai tujuan. Walaupun pulang dengan kesedihan. Selamat jalan Bonbon, nantikan kami di pintu surga. Kucing memang bukan manusia, tapi kucing adalah hewan yang setia dengan majikannya.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay/dokpri
Omjay/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun