Sore hari kami sekeluarga berkumpul dan bertemu di taman pemakaman umum Sirnaraga Bandung. Kami mengunjungi makam bapak mertua yang sudah tiada. Beliau meninggal tahun 2014 lalu. Keponakan saya Faisal saya potret di depan kuburan atau rumah masa depan kita. Ziarah kubur sangat penting agar kita mengingat mati.
Tak terasa sudah 8 tahun bapak mertua meninggalkan kami untuk selamanya. Beliau meninggal di rumah dalam keadaan tidur. Omjay ikut serta memandikannya. Bapak Sholeh meninggal seperti orang sedang tidur. Rasanya tidak percaya kalau beliau sudah tiada. Berdasarkan pemeriksaan dokter beliau terkena serangan jantung.
Bapak soleh tidak sakit dan kami kaget dapat kabar bapak mertua meninggal. Omjay dan keluarga langsung berangkat ke Bandung dari Jatibening Bekasi setelah mendapatkan kabar bapak Sholeh telah meninggal. Innalilahi wainnailaihi rojiun.
Setelah mengunjungi makam bapak mertua, kami juga mengunjungi makam kakak dan adik istri yang telah tiada. Dimakamkan tidak jauh dari makam bapak mertua. Di TPU Sirnaraga inilah warga kota Bandung yang telah tiada dimakamkan. Ramai sekali yang datang ziarah di saat hari raya idul Fitri.
hidup sesudah mati? Bekal apa yang akan saya bawa nanti?
Saat berdoa di makam, Omjay melakukan instrospeksi diri sekaligus muhasabah ke dalam diri. Sudah siapkah saya untukKematian itu pasti. Setiap makhluk yang bernyawa akan mengalaminya. Bila sudah saatnya tak bisa dihindari. Malaikat pencabut nyawa akan mendatangi kita.Â
Manusia ada yang berumur panjang tapi ada juga yang berumur pendek. Semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah penguasa langit dan bumi. Kita akan dipanggil untuk kembali mudik ke kampung halaman.
Mulailah mengumpulkan bekal dari sekarang untuk perjalanan abadi. Bukan berupa uang tapi berupa amal yang sholeh. Lakukan kebaikan demi kebaikan. Laksanakan semua perintah Allah dan rasulnya dengan sebaik-baiknya. Jadikan Al-Qur'an dan hadist sebagai panduan agar manusia tak tersesat jalan.
Pulang dari makam, kami bersilahturahmi ke rumah bibi Yati. Beliau adik ipar Pak Sholeh. Suaminya mang Uwas sudah dipanggil Allah lebih dulu. Pak Sholeh atau bapak mertua ketika masih hidup, sering main ke Maleber.
Bi Yati punya anak 2 orang. Satu laki-laki dan satu perempuan. Anak perempuannya sudah meninggal dan meninggalkan anak 3 orang. Bi Yati tinggal dengan cucu cucunya yang ditinggal oleh ibunya.
Begitulah hidup. Kita tidak tahu apa yang terjadi esok. Bisa jadi kita sebagai anak  yang meninggal duluan. Bisa juga kita sebagai orangtua yang meninggal lebih dulu. Hanya Allah yang tahu kapan ajal datang menjemput.
Di hari raya idul Fitri ini mari kita saling bermaafan. Bila ada tutur kata atau lisan dan tulisan yang kurang berkenan, mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.Â
Doa Omjay dan keluarga semoga pembaca kompasiana senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur hidup di dunia. Kita semua selamat hidup di dunia dan akhirat kelak. Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.
Adzan subuh berkumandang dari masjid ke masjid. Waktu sholat subuh sudah datang. Saatnya kita sholat subuh berjamaah di masjid. Ayo kita jaga sholat 5 waktu untuk selalu berjamaah setiap hari. Sholat yang benar akan menjaga kita untuk berbuat keji dan mungkar.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H