Kematian itu pasti. Setiap makhluk yang bernyawa akan mengalaminya. Bila sudah saatnya tak bisa dihindari. Malaikat pencabut nyawa akan mendatangi kita.Â
Manusia ada yang berumur panjang tapi ada juga yang berumur pendek. Semua itu sudah ditakdirkan oleh Allah penguasa langit dan bumi. Kita akan dipanggil untuk kembali mudik ke kampung halaman.
Mulailah mengumpulkan bekal dari sekarang untuk perjalanan abadi. Bukan berupa uang tapi berupa amal yang sholeh. Lakukan kebaikan demi kebaikan. Laksanakan semua perintah Allah dan rasulnya dengan sebaik-baiknya. Jadikan Al-Qur'an dan hadist sebagai panduan agar manusia tak tersesat jalan.
Pulang dari makam, kami bersilahturahmi ke rumah bibi Yati. Beliau adik ipar Pak Sholeh. Suaminya mang Uwas sudah dipanggil Allah lebih dulu. Pak Sholeh atau bapak mertua ketika masih hidup, sering main ke Maleber.
Bi Yati punya anak 2 orang. Satu laki-laki dan satu perempuan. Anak perempuannya sudah meninggal dan meninggalkan anak 3 orang. Bi Yati tinggal dengan cucu cucunya yang ditinggal oleh ibunya.
Begitulah hidup. Kita tidak tahu apa yang terjadi esok. Bisa jadi kita sebagai anak  yang meninggal duluan. Bisa juga kita sebagai orangtua yang meninggal lebih dulu. Hanya Allah yang tahu kapan ajal datang menjemput.