(31)
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran [3] : 31)
NABI Muhammad SAW yang menjadi teladan umat Islam memiliki keistimewaan melebihi rasul dan nabi-nabi yang lain. Hal ini terbentuk karena beliau berada di dalam akhlak yang paling luhur sehingga di dalam kitab Maulid Simthud Duror dikatakan bahwa Rasulullah SAW sudah memiliki sifat yang sangat luhur dan mulia, keluhuran Rasulullah, rupa, dan jasmani yang sangat indah. Sulit untuk dituliskan dengan kata-kata. Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW diutus untuk memperbaiki akhlak manusia.
Keistimewaan lainnya, Rasulullah sangat pengasih kepada umatnya, terhadap fakir miskin, janda-janda yang lemah, sangat sayang seolah-olah beliau adalah ayah bagi seorang anak yatim dan juga janda-janda yang lemah. Terhadap orang miskin, kalau ada orang miskin datang kepada Rasulullah, maka Rasulullah memberikan dengan segera tanpa menunda-nunda. Lebih cepat lebih baik.
Saking sayangnya Rasulullah kepada fakir miskin, hingga suatu ketika ada fakir miskin yang datang dan mengadu kepada Rasulullah tentang keadaannya. Dia bertanya kepada Rasulullah, "Celakakah saya, karena saya melakukan kegiatan yang sulit bagi saya untuk menebus perbuatan tersebut?"
Rasulullah bertanya, "Apa kesalahanmu?" Dijawab, "Saya melakukan berhubungan suami istri di siang hari pada bulan suci Ramadan. Kira-kira ya Rasulullah apa solusinya?"
Rasulullah bertanya, "Apakah kau mampu untuk berpuasa berturut-turut?" Dijawab, "Tidak mampu Rasulullah, saya lemah berpuasa sampai dua bulan berturut-turut."
Rasulullah bertanya, "Apakah kau mampu untuk membebaskan seorang budak?" Dijawab, "Tidak mampu ya Rasulullah, tidak punya modal untuk membebaskannya."
Rasulullah berkata, "Kalau begitu kau beri makan terhadap 60 orang miskin." "Ya Rasul, keluarga saya dan saya adalah orang yang paling miskin di kampung, tidak ada yang lebih miskin dari kami."
Rasulullah sampai tertawa, hingga Rasulullah mengambil sekarung kurma diberikan kepada fakir miskin ini untuk dibagikan kepada keluarganya. Itulah yang dilakukan Rasulullah dan banyak diceritakan dalam berbagai kisah. Padahal Rasulullah belum makan kurma satu butirpun.
Saking sayangnya Rasulullah kepada siapa pun yang hadir di depan Rasulullah, selalu diberikan solusi untuk kesulitannya. Tidak ada orang yang sulit, kecuali ketika hadir Rasulullah menjadi mudah pada kehidupannya. Tidak ada orang yang sakit, kecuali ketika hadir Rasulullah, sembuh dari sakitnya. Perkataan Rasulullah sangat menyembuhkan mereka yang mendengarkan. Kekuatan berbicara beliau sangat didengar dan menjadi panutan umatnya.