Beberapa waktu lalu saya mengikuti kegiatan webinar Teknik Belajar Bicara yang memukau. Narasumbernya adalah bapak Samsul Rahman, MA. Beliau seorang dosen dan master trainer public speaking. Beliau juga seorang motivator surga yang luar biasa dan penulis buku Jejak Sang Guru.
Cara membawakan materinya bagus sekali dan membuat saya memutarkan siaran ulangnya di youtube sampai berkali-kali. Saya berusaha keras untuk mempraktikkan apa yang beliau sampaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkatkan pesona dan daya tarik Anda saat akan berbicara di hadapan banyak orang dengan mengikuti webinar ini. Ribuan orang telah berhasil membuktikannya. Saya pun mencoba membuktikannya setelah mendapatkan materinya.
Mohon bantuannya untuk membagikan informasi webinar ini kepada ibu dan bapak guru lainnya agar mengalir jariyah ilmu sebagai pahala kebaikan bagi kita semua. Aamiin. Informasinya ada di sini.
Kekuatan bicara itu menyembuhkan. Begitulah yang saya ingat dari kata-kata sang motivator kelas dunia. Public speaking is healing. Sudah banyak orang sembuh dari kekuatan bicara. Saya pun mengaminkan dalam hati. Kalau kita bicara, banyak orang yang terkesima, dan akhirnya menuruti apa yang kita sampaikan. Kita berbicara sangat memukau sehingga membuat orang tertarik untuk mendengarkannya. Mereka yang mendengarkan akan melakukan hal terbaik setelah mendengarkan apa yang disampaikan.
Public speaking adalah kemampuan berbicara seseorang di depan umum baik berupa presentasi materi maupun penyampaian ide/gagasan secara runtut, terstruktur dan tenang, sehingga apa yang disampaikan membuat orang mengerti/memahami, tertarik bahkan mengikuti apa yang disampaikan oleh seorang public speaker. Sedangkan Healing adalah menyembuhkan. Siapa saja yang memiliki kekuatan bicara, maka akan disembuhkan.
Manusia adalah makhluk yang malas, kita malas mendengarkan jika yang kita bicarakan tidak benar-benar mampu membujuk (persuasif). Hal itu telah disampaikan MCGreger pakar komunikasi internasional di tahun 1970. Sudah lama sekali memang, tapi masih relevan hingga saat ini.
Salah satu cara untuk mengisi kekosongan jiwa adalah belajar public speaking. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam setiap aspek kehidupannya, saat public speaking dilakukan maka kebutuhan pribadi seseorang untuk berbagi cerita baik itu pengalaman atau ilmu pengetahuan dan didengarkan orang lain, akan  memberi rasa kepuasan pada jiwa seseorang. Dengan cara itu, kebutuhan jiwanya terpenuhi yang dimana automatis akan membawa kebahagiaan dan tubuh memproduksi hormon kebahagiaan yang mampu menaikkan imun tubuh dan memberi kesembuhan bagi tubuh itu sendiri.
Seorang teman menuliskan di WAG, public speaking is healing adalah salah satu cara penyembuhan diri sendiri yang awalnya tidak berani/mampu berbicara didepan umum menjadi berani karena pengalaman diri sendiri yang disampaikan.
Mungkin di awal-awal ada grogi, ada lupa, ada salah, namun karena seringnya berbicara di depan umum, akhirnya dia menjadi lebih siap, lebih pede dan berani saat bicara di depan umum. Bisa ala biasapun timbul. Bicara di depan umum tidak grogi lagi dan merasa lebih percaya diri.
Kekuatan bicara itu dahsyat. Siapa yang menguasai ilmu ini, maka dia akan menjadi singa podium. Seperti bung Karno ketika berpidato. Seperti KH. Zainudin MZ ketika berceramah. Atau tokoh-tokoh lainnya yang kalau berbicara sangat enak di dengar dan menyembuhkan. Seperti Motivator Mario Teguh yang super itu.
Public speaking itu menarik dan wajib dikuasai oleh banyak orang. Banyak orang akan mengikuti apa yang disampaikan kalau kita menguasai ilmunya. Kemampuan public speaking ini bisa kita pelajari di kelas public speaking. Kita juga bisa menyembuhkan diri sendiri setelah belajar public speaking.
Kata-kata itu bisa menembus apa yang tidak bisa ditembus oleh jarum. Banyak orang kecewa, sedih, atau marah akibat kata-kata. Oleh karena itu jagalah mulutmu, karena itu menjadi harimaumu.
Faktor pembentuk speaker ada 3 yaitu: Lahir (bakat), Lingkungan, dan Latihan. Ketika lahir manusia sudah mempunyai bakat dan keunikan masing-masing. Faktor lngkungan menjadi penentu apakah bakat itu tumbuh atau tidak. Semua itu harus dilakukan dengan banyak latihan.
Demikian sedikit kisah omjay yang dapat dituliskan. Lain waktu akan omjay tambahkan. Ayo belajar public speaking pada pakarnya. Saya belajar public speaking yang memukau kepada bapak Samsul Rahman.
Salam Blogger Persahabatan
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H