Apa kabar guru honorer? Semoga kabar anda baik-baik saja di saat virus omicron semakin merajalela. Kami di satu guru sedang sibuk mempersiapkan acara NGUPING SATUGURU yang ketiga. Kita ngobrol urusan penting.Â
Ngobrol Urusan Penting
NGUPING-3 SatuGuru
Literasi Spiritual Guru
Filosofi Pendidikan Kh Ahmad Dahlan dalam Perspektif Peradaban Digital
Narasumber :
Dr. Fahruddin Faiz S.Ag,M.Ag
Pakar Filsafat Islam
Dosen UIN Yogyakarta
Ir. Budi Rahardjo, MSc, Ph.D.
Praktisi IT dan Technopreneur
Dosen ITB Kota Bandung
Pengantar acara :
Prof.Yudho Giri Sucahyo,Ph.D
Ketua PANDI
Moderator :
Bambang Purwanto,S.Kom,Gr (Mr Bams)
Host dan Co-Host:
Dr. H.Dedi Nurhadiat,M.Pd
Wijaya Kusumah,M.Pd (Om Jay)
Kamis,10 Februari 2022
Waktu 16.00 - 18.00
Daftarkan segera
https://satuguru.id/daftar-nguping/
https://s.id/gabung_satuguru
Untuk Webinar NGUPING linknya: https://s.id/NGUPING-2 dengan passcode: 316171
Streaming Youtube
https://s.id/kanal_nguping-2
Dapatkan Surprise dan Doorprise dari PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia)
Juga Bersertifikat Nasional dengan ketentuan sbb :
1. Daftar hadir zoom/live streaming youtube
2. Resume paparan narasumber e-mail ke redaksi@satuguru.id
Dalam kegiatan NGUPING kita belajar bareng. Kita belajar filosofi Kyai Haji Ahmad Dahlan. Pendiri Muhammadiyah yang terkenal itu. Kita belajar bagaimana beliau mendirikan sekolah dan membangunnya dengan cinta. Perjuangan beliau sudah kita tonton dalam film sang Pencerah.
Mungkin di zaman beliau belum ada guru honorer di sekolah negeri. Belum ada guru PNS seperti sekarang ini. Pengabdiannya sangat tulus dalam mencerdaskan bangsa. Tidak pernah memikirkan gaji. Sebab hidupnya hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya yang terus menerus menyinari dunia.
Guru-guru di zaman dahulu menganut falsafah hidup yang sangat bagus sekali. Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya bukan menerima sebanyak banyaknya. Tak salah bila mereka dijuluki Mahaguru Tangguh Berhati Cahaya. Hidupnya sangat mulia dan mampu memberikan pencerahan kepada sesama.
Apakah guru di zaman dulu masih ada di zaman sekarang? Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Terutama kepada para guru honorer di sekolah negeri. Mereka rela tidak digaji pemerintah. Negara berhutang budi kepada mereka. Mereka bekerja dengan tulus dan ikhlas membangun negeri dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Buat kawan kawan guru honorer Indonesia. Tetaplah semangat mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga para penentu kebijakan berpaling kepadamu. Mereka memberikan hadiah PNS buat guru-guru yang sudah teruji pengabdiannya pada negara. Teruslah berusaha dan berdoa. Ikutilah komando dari pengurus besar PGRI.
Buat para guru honorer yang sudah lulus seleksi PPPK, kami ucapkan selamat menjadi ASN. Jadilah ASN yang profesional. Buat yang belum berhasil, jangan bersedih hati. Sebab para pendahulu kita juga bukan PNS. Mereka bukan ASN. Tapi semangat mendidiknya terus menggelora di dalam dada. Hasilnya, Muhammadiyah besar seperti sekarang. Mari menjadi guru yang berkemajuan.Â
Salam blogger persahabatan
Guru blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H