Hari ini, Senen 3 Januari 2022 adalah hari pertama pembelajaran tatap muka atau PTM di DKI Jakarta. Guru dan murid serta orang tua mulai sibuk ke sekolah. Jalanan mulai kembali macet. Itulah yang saya rasakan pagi ini. Keadaan sudah mulai terasa normal kembali. Saya senang PTM di SMP labschool Jakarta. Begitulah tulisan twibbon di sekolah kami.
Saya menggunakan aplikasi gojek ke sekolah. Saya melihat dari atas jembatan, di jalan tol Jakarta cikampek kendaraan padat merayap. Jalanan sudah ramai dengan pasukan pelajar berseragam sekolah. Mulai dari siswa sd, smp, sma dan smk. Juga tak lupa murid taman kanak kanak dan play group juga ikutan sekolah. Pagi tadi ramai sekali.
Setiap siswa dan guru serta karyawan di sekolah kami wajib meng-install aplikasi peduli lindungi. Saya pun sebagai guru ikutan check-in dengan aplikasi ini. Bila ada yang positif covid19 akan langsung terdata dengan baik. Keren juga aplikasinya. Saya sering memakainya kalau naik busway dan pesawat terbang serta naik kereta api.
Pak Dedi guru agama islam dan bu Ana wakasek kesiswaan tampak semangat membuat twibbon siap PTM siap berubah. Saya belum sempat membuat twibbon di atas. Saya masih kaget dan dibuat terkejut dengan kondisi pagi ini. Sekolah sudah mulai ramai lagi seperti biasanya. Bedanya kantin masih tutup dan semua orang wajib pakai masker dan memenuhi aturan ketat protokol kesehatan.
Hari pertama PTM 100 persen di DKI Jakarta membuat suasana ibukota Jakarta menjadi ramai. Terjadi kemacetan kembali di Jakarta. Kalau sudah begini enakan PJJ saja, karena tak ada kemacetan di jalan. Begitulah kata anak anak dengan polosnya.
Saat PJJ, anak-anak sudah merasa bosan dan ingin segera ada PTM. Tapi begitu ada kemacetan sepanjang jalan menuju ke sekolah, mereka mengatakan enak PJJ. Berangkat harus pagi. Apalagi yang rumahnya jauh seperti saya. Perlu perjuangan sampai ke sekolah.
Beda saat PJJ. Saya jarang pakai celana. Maksudnya pakai celana panjang. Saya lebih suka pakai sarung. Jadi bisa langsung sholat dhuha di jam istirahat. Sayapun dekat dengan toilet bila ingin buang air kecil.
Beda saat PTM. Saya harus pakai celana panjang. Lengkap dengan kemeja dan dasi. Juga pakai sepatu. Semprot badan dengan minyak wangi agar tak ada bau badan. Kemudian sarapan pagi di ruang guru. Alhamdulillah bu iin yang baik hati membawakan lontong dan gorengan.
Jadi begitulah yang terjadi hari ini. Semoga anda rasakan juga yang ikutan PTM 100 persen di DKI Jakarta. Saya merasakan sekolah sudah kembali ramai. Siang hari ada pembagian raport siswa kelas 9. Sehari sebelumnya ada sosialisasi PTM untuk orang tua siswa dan guru. Kami semua menyambut PTM dengan riang gembira.
Jalan pemuda Rawamangun Jakarta timur di depan sekolah labschool sudah mulai ramai lagi dipadati kendaraan pribadi. Banyak orang tua yang akan mengambil raport anaknya. Untunglah baru kelas 9 saja. Kelas 8 besok dan kelas 7 lusa. Jadi pembagian raport dibagi dalam 3 angkatan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang terlalu banyak orang. Semoga virus Corona bisa dikendalikan. Aamiin.
Hore PTM 100 persen sudah dimulai di semester kedua ini. Liburan telah usai. Rasanya ingin berlibur lagi. Semoga kegiatan PTM berjalan lancar dan sesuai dengan harapan semua. Virus Corona hilang di seluruh dunia dan kita kembali belajar di sekolah. Ayo ke sekolah. Kita belajar bersama-sama. Sekolah menjadi rumah keduaku.
Salam blogger persahabatan
Guru blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H