Sebuah tanya tak terjawab bila kita tak belajar dari ikan. Lihatlah ikan besar dan ikan kecil. Keduanya sama-sama ikan. Mengapa mereka saling memakan? Karena mereka lapar. Kalau tidak lapar, mereka akan saling berciuman dan menyapa. "Hai apa kabar? Kabar saya baik. Kami juga baik kan?" Begitulah mereka saling menyapa disaat kenyang.Â
Duduk di kursi meja makan. Membuat saya membuat konten video. Belum saya upload. Takut hasilnya tidak memuaskan. Saya menunggu selesai menulis di Kompasiana. Dari pagi hingga siang hari. Saya tak lepas membaca dan menulis di kompasiana. Peringkat 68 di kompasiana, membuat saya menangis dan tertawa. Loh kok bisa?
Saya menangis membaca balada guru TIK eh guru honorer. Tulisannya banyak dibaca orang. Jumlahnya ribuan. Saya tertawa karena tulisan yang saya anggap bagus hanya sedikit pembacanya. Memang sulit menebak selera pembaca. Jadi menulis saja dulu. Penilaian pembaca kemudian.
Menikmati kolam ikan di meja makan membuat saya terkesan. Benar kata istri dan anak saya. Kita perlu kolam di dalam rumah. Semoga tidak ada banjir lagi tahun ini. Cukup sudah rumah kami kebanjiran di tahun 2021. Kasihan anak dan istri. Capek sekali membersihkan lumpurnya.Â
Kami sempat mengungsi ke lantai dua. Kami bergabung dengan jemuran pakaian yang masih basah. Tulisannya sudah saya posting di Facebook dan kompasiana. Semoga masih bisa dibuka.
Sambil membaca buku jendela literasi karya ibu Rosminiyati dari pangkal pinang, saya menikmati kolam ikan dan air terjun. Ternyata berlibur di rumah saja indah. Kita bisa berkeliling dunia dengan membaca buku.Â
Banyak buku di rumah belum saya lahap sampai habis. Semoga liburan natal ini bisa dimanfaatkan untuk membaca buku-buku yang belum sempat dibaca sampai habis.