Tes Swab Kedua di Puskesmas Jatibening Bekasi saya lakukan hari ini Senen, 23 November 2020. Rasanya deg-deg-an. Takut hasilnya tak sesuai harapan. Saya ikhlaskan saja. Apapun hasilnya saya harus tetap semangat menjalani hidup ini.
Pagi ini Omjay ikut tes swab di Puskesmas Jatibening Bekasi. Dokter Silvi menjadwalkan kedatangan saya hari ini. Mohon doanya hasilnya nanti negatif. Sehingga omjay sudah bisa pergi keluar dari rumah. Jalan-jalan keluar kota bersama keluarga tercinta. Sudah tak sabar ingin menengok rumah mungil kami di Wanaraja, Garut , Jawa Barat.
Hujan gerimis mengiringi kedatangan saya ke puskesmas Jatibening Bekasi. Sengaja saya naik motor dari rumah seorang diri. Saya tidak pesan Gojek untuk menghindari virus ini menular kepada orang lain.Â
Lebih baik sendiri saja, jalan pelan-pelan lewat Jatibening permai, lalu menuju arah Cikunir Bekasi sekitar sekilo atau 1 kilometer jarak dari rumah menuju Puskesmas.
Tidak seperti dulu saat belum ada handphone. Rasanya sebel banget kalau tidak ada teman yang bisa diajak mengobrol. Kalau sekarang malah orang sibuk dengan HP-nya masing-masing, kita tidak saling mengobrol, hehehe.
Tak berapa lama, dokter Silvi datang menghampiri saya. Beliau memberikan obat untuk saya. Ada obat untuk demam, pusing, dan nyeri. Dimakan bila diperlukan saja. Lalu obat darah tinggi Amlodipine, Obat batuk  untuk diminum sehari 3 kali, dan Vitamin Bionicon untuk menambah kekebalan tubuh dari berbagai penyakit. Beliau juga tak lupa memberikan dokumen hasil swab anak dan istri saya yang ternyata juga positif covid-19.
Enak juga berobat di Puskesmas Jatibening Bekasi. Tempatnya bersih, dan Gratis pula. Tidak ada pungutan biaya sama sekali. Kami dilayani dengan baik oleh petugas Puskesmas yang baik hati. Mereka sangat ramah dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya.
Petugas bertanya kepada saya. Kemarin waktu tes swab pertama, bagian kanan atau kiri hidung yang diambil? Saya jawab kalau kemarin sebelah kanan. Sekarang diambil cairan yang sebelah kiri lubang hidung. Rasanya sakit sekali, tapi cuma sebentar. Kayak digigit semut saja, hehehe.
Setelah tes swab saya disuruh pulang, dan membawa dokumen hasil tes swab anak dan istri saya. Dokter Silvi memberikan kantong kresek agar dokumen tidak kehujanan.Â
Mereka akan dijadwalkan tes swab kedua tanggal 27 November 2020. Cukup lama juga jaraknya dengan saya. Mereka juga tidak diberi obat, karena tidak ada keluhan sama sekali. Jadi termasuk orang tanpa gejala atau OTG.
Pulang dari tes swab, saya tidak keman-mana. Tadinya mau mampir ke warung bubur kacang hijau. Sudah lama tidak makan bubur kacang hijau. Namun saya menahan diri, karena kondisi saya belum dinyatakan sembuh oleh dokter, jadi harus bisa menahan diri untuk tidak jajan di luar.
Perjalanan pulang ramai sekali.Â
Banyak mobil dan motor menuju tol arah Jatibening dan kalimalang. Saya langsung mengambil arah perumahan Jatibening Permai yang melewati masjid An-Nur yang megah. Tak berapa lama saya sudah sampai di depan rumah.
Demikianlah kegiatan saya di pagi hari ini. Tak terasa sudah pukul 10.00 wib. Perut sudah mulai terasa lapar lagi. Padahal tadi pagi, sebelum berangkat ke Puskesmas, saya sudah sarapan telor ceplok dan nasi putih yang dibuatkan istri.Â
Tidak tahu ya, sekarang ini nafsu makan semakin meninggi. Kepengennya makan dan ngemil melulu. Alhamdulillah semoga ini tanda-tanda kesembuhan diri. Aamiin.
Salam Bloger Persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H