Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru Inspiratif

20 November 2020   20:59 Diperbarui: 20 November 2020   21:04 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Pengumuman Guru SMP Inspiratif Kemdikbud/dokpri

Menjadi Guru Inspiratif adalah dambaan para guru. Terutama buat mereka yang selalu ikhlas menjalani profei yang mulia ini. Kaget juga ketika nama saya ada dalam surat resmi kemdikbud dan terpilih sebagai salah satu nominasi guru SMP inspiratif tingkat nasional.

Kemudian pak Angga dari Kemdikbud memasukkan saya ke wa group 20 orang guru SMP inspiratif tingkat nasional. Betapa jaketnya eh kagetnya saya karena yang masuk nominasi adalah para guru yang sudah langganan jadi juara di tingkat nasional. Sementara saya masih pada urutan ketiga juara inobel tahun 2017.

Di dalam wa group ada bu Umi Rosidah dan bu Emi Sudarwati yang juara pertama inobel tingkat nasional. Juga ada teman saya pak Jaka guru berprestasi dari Kalimantan Barat dan pernah sama sama ikut belajar ke China University of Mining Technology (CUMT) tahun 2019 lalu.

Saya mendapatkan jadwal wawancara dan presentasi hari Rabu Pukul 19.30 wib. Namun dimajukan oleh panitia menjadi sore hari. Saya langsung menyetujui saja walaupun belum siap presentasi sore itu. Saya jalani saja karena pemenang sudah ada di tangan dewan juri. Mereka hanya ingin konfirmasi saja.

Kami hanya ngobrol dan saya ditanya apa saja yang sudah dilakukan selama ini. Jadi ingat waktu sidang tesis S2 dan ditanya oleh para penguji. Seperti itulah suasananya. Hanya bedanya secara virtual saja. Kita tidak bertemu secara langsung.

Alhamdulillah saya mendapatkan doa dari kedua dewan juri. Rupanya mereka tahu juga kalau saya dinyatakan positif covid-19 oleh hasil swab beberapa waktu lalu. Mereka juga bertanya kenapa saya sampai terkena virus Covid-19. Saya ceritakan saja apa adanya.

Senang juga mendapatkan kehormatan di wawancara oleh dewan juri tingkat nasional Kemdikbud. Mereka adalah para dosen di perguruan tinggi yang memang mumpuni di bidangnya. Beberapa saya kenal dan pernah menjadi narasumber bersama mereka di acara webinar.

Saya sempat dibuat keder juga, karena menurut mereka apa yang saya lakukan biasa-biasa saja. Belum luar biasa karena baru untuk guru saja dan belum untuk siswa. Sebab saya hanya crita tentang guru saja, belum siswa yang saya ajari selama ini.

Dari situ saya merasa yakin tidak lolos sebagai pemenang guru SMP inspiratif, karena apa yang saya kerjakan bersama kawan-kawan lebih fokus kepada guru belajar menulis dan menerbitkan buku. Bukan layanan siswa yang diminta dewan juri. Saya salah komunikasi rupanya tentang sosok guru inspiratif.

Tadi pagi, hari Jumat pukul 09.00 wib kami dikumpulkan secara virtual lewat aplikasi zoom. Saya tidak kaget ketika nama saya tidak berada dalam urutan dewan juri dan terpilih sebagai guru SMP inspiratif tingkat nasional. Sebab saat wawancara dan presentasi saya dalam posisi yang kurang siap menjawab pertanyaan dewan juri. Saya membuat slide tidak sesuai dengan format yang diminta Panitia.

Namun saya bersyukur bisa masuk nominasi 20 orang guru SMP inspiratif. Tidak mudah mencapai posisi ini.  Kebetulan teman sekantor ada juga yang menjadi salah satu dewan juri dan mengucapkan selamat sudah masuk nominasi di tingkat nasional.

Kami akan mendapatkan sertifikat dari Kemdikbud dan juga transport sebagai pengganti pulsa dari Kemdikbud. Sedangkan 5 orang guru yang terpilih akan diundang ke Jakarta dan mendapatkan hadiah laptop dan uang katanya.

Walaupun saya belum beruntung kali ini,  saya tetap bersyukur kepada Allah.  Di saat sakit dan menjalani isolasi mandiri masih dapat kesempatan mengikuti wawancara dan presentasi guru SMP inspiratif tingkat nasional yang diselenggarakan oleh direktorat dikdas Kemendikbud.

Selain ikut acara apresiasi dan pengumuman guru SMP inspiratif Kemdikbud,  hari ini saya juga ikutan acara rembuk nasional APKS PGRI dengan narsum yang menarik dan bagus sekali. Saya menyimak materinya dengan baik.

Pak Maman kepala puskurbuk kemdikbud dan Prof. Eko Indrajit memberikan pencerahan tentang kurikulum di masa pandemi covid-19. Ramai sekali pesertanya sampai 500 orang lebih lewat aplikasi zoom.

Jadi dalam waktu bersamaan saya bisa ikutan 2 acara sekaligus. Saya pakai laptop untuk mendengar acara pengumuman guru SMP inspiratif tingkat nasional Kemdikbud dan pakai HP untuk ikutan acara rembuknas asosiasi profesi dan keahlian sejenis PGRI.

Menjadi guru inspiratif tidak mudah dan kita harus memulainya dari diri sendiri. Mulailah dari hal yang kecil dan layani siswa dengan sepenuh hati. Hanya memberi tak harap kembali.

Demikianlah sedikit kisah saya hari ini. Semoga semakin banyak guru inspiratif dan mampu menggerakkan orang lain. Indonesia membutuhkan guru inspiratif untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia.


Salam Blogger persahabatan
Omjay
Guru Blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

omjay saat ikut acara pengumuman/dokpri
omjay saat ikut acara pengumuman/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun