Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Optimis Organisasi Profesi Guru Bisa Bersatu

6 Oktober 2020   23:41 Diperbarui: 7 Oktober 2020   01:38 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini saya menginap di hotel Kristal Jakarta Selatan. Tepatnya di Jl. Terogong Raya, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sebuah hotel yang bagus dan berada di daerah khusus ibukota Jakarta. 

Saya ingin sekali mengajak kawan-kawan guru yang datang dari jauh menginap di hotel ini. Seperti bu Kanjeng dan suaminya, datang dari Solo untuk jalan-jalan di kota Jakarta. Wah tentu mereka akan sangat senang bila diajak menginap di hotel ini. 

Apalagi guru-guru muda yang berada di sampingnya. Mereka adalah para pejuang literasi yang sangat membanggakan. Kami bertemu di balai sidang Senayan Jakarta dalam kegiatan Book Fair 2019.

Saya diantar ke hotel ini oleh pengurus beasiswa10000 yaitu Yuda dan Alda. Juga anak bungsu saya Berlian yang masih bersekolah di SMA Labschool Jakarta. Tadinya mau bawa mobil sendiri. Tapi tak jadi. Sebab kepala saya pusing sekali. Darah tinggi kayaknya mulai naik lagi. Saya sempat tidur siang dulu tadi. Setelah itu baru berangkat lagi. 

Pekerjaan dari hari ke hari memang tiada henti. Amanah ini harus dijalankan dengan senang hati. Kapan lagi bisa berkarya untuk negeri. Menjaga kepercayaan sulit sekali saat ini. Kita harus tunjukkan akan kemampuan diri. Kalau bagus hasil karyanya, pasti akan diundang lagi.

Usai selesai tugas negara di direktorat sekolah dasar kemdikbud, kini saya berpindah tempat di direktorat Guru dan tenaga kependidikan (GTK) Kemdikbud. Saya diundang untuk melanjutkan kerja bersama dalam mewujudkan tata kelola guru yang lebih baik. 

Profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Guru mulia karena karya nyata. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila profesi guru dikelola dengan tata kelola yang baik. Sehingga mereka yang menjadi guru merasa terhormat dan bangga dengan profesinya.

Ada beberapa bahan yang memang perlu kita bicarakan bersama. Oleh karena itu, GTK kemdikbud memandang perlu mengundang para aktivis guru untuk bertemu dan duduk bersama untuk melakukan berbagai kegiatan bareng. 

Kami dipilih kembali oleh kemdikbud, karena banyak memberikan masukan saat kegiatan refleksi organisasi profesi guru beberapa waktu lalu di hotel Aryaduta Jakarta Pusat. Kali ini yang diundang tidak banyak dan hanya beberapa perwakilan organisasi profesi guru.

Sekarang ini, Isu-isu tentang tata kelola organisasi profesi guru menjadi sangat penting. Apa yang disampaikan bapak Praptono, Direktur Profesi guru dan tenaga kependidikan kemdikbud membuat saya berpikir kritis  dan optimis organisasi profesi guru akan bersatu.

Sudah saatnya kita saling bergandengan tangan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap organisasi profesi guru mempunyai andil besar bila mampu menjalankan program kerjanya dengan sangat baik dan dirasakan oleh para anggotanya.

Banyak sekali peluang dan tantangan dalam tata kelola organisasi profesi guru. Saya belum mau menuliskannya. Kita perlu berdiskusi dulu untuk sama-sama mencari solusi agar semua organisasi guru bersatu dalam kendali kementrian pendidikan republik Indonesia.

Dalam menjalankan program-program kegiatan, pasti akan ditemui berbagai hambatan dalam tata kelola organisasi profesi guru. Nah hambatan-hambatan inilah yang akan kita caritemukan untuk sama-sama saling bersinergi dan melengkapi. 

Inilah saatnya kita berkolaborasi dari baju organisasi yang kita pakai saat ini. Kita boleh saja menggunakan pakaian yang berbeda, tapi tujuan kita tetap sama. Hal inilah yang membuat saya optimis organisasi profesi guru bisa bersatu. 

Kita memang harus melahirkan beberapa rekomendasi yang mengacu pada kesejahteraan, penghargaan, dan perlindungan guru. Dengan begitu, guru-guru kita akan setia dengan profesinya, karena kode etik guru dan tata kelola guru sudah diatur dengan sangat baik oleh masing-masing organisasi profesi guru. Juga ada regulasinya di dirjen GTK kemdikbud.

Hal itu sudah pernah saya tuliskan di sini

Mari kita mulai dari tata kelola guru yang disepakati bersama. Saya memperhatikan,  saat ini tata kelola guru di indonesia terkesan masih amburadul. Hal ini terjadi semenjak otonomi daerah.  Masing-masing daerah memiliki kebijakan sendiri. 

Semua guru pegawai negeri sipil ditangani pemerintah daerah.  Baik pemerintah provinsi maupun pemerintah di kabupaten atau kota. Hal ini berimbas pada penghasilan guru pegawai negeri sipil yang sangat berbeda di setiap kota dan kabupaten. Penyebarannya juga tidak merata. 

Tunjangan kinerja daerah atau TKD tidak sama. Daerah yang subur pemasukannya seperti DKI Jakarta,  maka penghasilan guru di sana lumayan besar. Bandingkan dengan guru di daerah 3T. Mereka hidup secara mandiri dan tidak bergantung pada tunjangan kinerja daerah. 

Melihat kenyataan pahit di atas, kita perlukan pengembangan kapasitas untuk tata kelola organisasi profesi. Dimana setiap guru akan terus ditingkatkan kompetensinya karena semua guru mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar dan mendapatkan ilmu baru.

Kemendikbud sebagai pembuat regulasi, perlu membuat regulasi tata kelola organisasi profesi guru yang mampu saling bekerjasama dan melengkapi dalam membuat kegiatan bersama. 

Bunda Unifah Rosyidi pernah berkata. "Tata kelola guru yang efektif ialah yang mampu melahirkan insentif dan memacu motivasi guru untuk memelihara dan meningkatkan kinerjanya secara terus menerus sebagai jabatan professional," katanya melalui orasi ilmiah yang disampaikan Unifah sebagai syarat pengukuhan Guru Besar bidang Manajemen Ilmu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin (24/06/2019). 

Beritanya dapat dibaca di sini.

Desain tata kelola organisasi profesi guru memang perlu diperbaharui, inilah yang akan kita diskusikan beberapa hari ini. Semoga kami tim kecil yang diundang oleh GTK Kemdikbud dapat memberikan usulan yang konstruktif dan terasakan manfaatnya untuk kawan-kawan guru.

Sebenarnya banyak yang bisa didiskusikan, tapi kami dibatasi oleh waktu. Sebagai bahan diskusi tambahan nantinya, kami akan dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu:

Kelompok 1: Rumusan langkah untuk mewujudkan forum silatuhmi organisasi profesi guru

Kelompok 2: Merumuskan momen-momen besar terstruktur menjadi tema webinar yang bersinar.

Sementara itu saja dulu informasinya. Nanti akan saya lanjutkan lagi informasinya. Kalau ada masukan dan saran, bolehlah memberikan masukan kepada omjay di WA 08159155515. Terima kasih banyak.

Salam blogger Persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun