Malam telah larut, tapi saya belum tertidur juga. Malam ini menginap di Ara Hotel Gading Serpong. Direktorat sekolah dasar, ditjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan dasar (Dikdas), dan Pendidikan Menengah (Dikmen) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengundang saya, dkk.Â
Kami diundang secara resmi dalam kegiatan penyusunan petunjuk pelaksanaan ekstrakurikuler karya ilmiah dasar tahap I. Kami diminta berperan aktif memberikan masukan kontruktif agar program kegiatan yang direncakan berjalan dengan baik.
Sempat suprise juga, karena diajak ikut bergabung oleh kakak kelas di pasca sarjana UNJ. Beliau mengirimkan pesan sbb:
Masih banyak ruang pengembangan untuk mengasah kemampuan literasi, numerasi, dan penguatan karakter. Diubahnya Ujian Nasional menjadi AKM (Asesmen Kompetensi Minimun) dan Survei Karakter, mengubah paradigma evaluasi hasil pencapaian pembelajaran yang sebelumnya berfokus pada kelulusan siswa dengan penguasaan berbagai mata pelajaran, diubah menjadi penguasaan kompetensi dasar literasi dan numerasi yang esensial.Â
Upaya pengembangan kemampuan literasi dan numerasi tidak hanya dilakukan di dalam proses belajar mengajar di kelas, namun juga dibangun melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Minat baca yang dibangun melalui gerakan membaca 15 menit sebelum mulai belajar di sekolah mendorong peserta didik untuk terbiasa membaca banyak literatur, buku teks pelajaran maupun membaca buku lain untuk kesenangan. Gerakan ini perlu terus dihidupkan walaupun saat masa pandemi kegiatan belajar di sekolah secara tatap muka dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau yang sering disebut Belajar dari Rumah (BDR).
Direktorat Sekolah Dasar yang salah satu tugasnya meningkatkan presentase peserta didik SD dengan nilai Asesmen Kompetensi Literasi yang memenuhi AKM perlu mengembangkan strategi peningkatan kemampuan literasi melalui eksrakurikuler karya ilmiah dasar sebagai salah satu ajang mengasah kemampuan literasi.Â
Sejalan dengan hal tersebut, strategi ini juga mengarah pada tercapainya profil Pelajar Pancasila yang didalamnya terdapat 6 karakteristikÂ
(1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak muliaÂ
(2) bergotong royong,Â
(3) kreatif,Â
4) bernalar kritis,Â
5) mandiri, danÂ
(6) berkebinekaan global.Â
Secara spesifik, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Dasar ini berfokus pada pengembangan karakter kreatif dan bernalar kritis sehingga peserta didik terlatih untuk kritis memilah informasi dan juga kreatif membuat inovasi yang berguna bagi masyarakat. Sejalan dengan hal di atas, Direktorat Sekolah Dasar memandang perlu mengembangkan panduan kegiatan penyusunan petunjuk pelaksanaan ekstrakurikuler karya ilmiah dasar yang nantinya akan menjadi panduan dan rujukan bagi terlaksananya kegiatan dimaksud.
Beberapa waktu sebelumnya, jug ada pesan masuk di WA saya.
Assalamualaikum..selamat Siang Bpk Wijaya, perkenalkan saya dengan Iris dari Direktorat Sekolah Dasar. Saya dapat kontak Bapak dari Bu Fia.
Izin sebelumnya kami ingin menyampaikan bahwa Direktorat Sekolah Dasar sedang mengembangkan Juklak Karya Ilmiah Dasar untuk jenjang SD.
Secara umum juklak ini bertujuan untuk pengembangan strategi penguatan literasi di masa pandemi saat ini. Rencananya kami akan mengundang Bapak/Ibu untuk menyusun materi terkait penguatan literasi siswa SD melalui karya ilmiah. Rencana kegiatan ini akan dilaksanakan tgl 3 s.d. 6 Okt di Hotel Ara Tangerang. Izin jika Bapak/Ibu berkenan apa bisa hadir di kegiatan tersebut?
Terima kasih sebelumnya  Sehat selalu Pak Wijaya Kusumah.
Izin Bapak/Ibu, kami juga diarahkan agar smua undangan sudah melakukan periksa mandiri (rapid/swab). Semoga Bapak/Ibu berkenan hadir secara tatap muka dan dalam kondisi terbaiknya. Terima kasih.
Membaca pesan WA tersebut, terus terang saya senang sekali, karena ini pengalaman baru buat saya. Sebab belum pernbah saya diminta untuk menyusun petujuk pelaksanaan ekskul karya ilmiah dasar untuk murid SD. Lalu timbul pertanyaan dalam hati saya. Apakah Murid SD Sudah Bisa Menulis karya tulis atau Kartul?
Malam ini saya mencoba mencari tahu jawabannya dengan membaca buku panduan kegiatan penyusunan petunjuk pelaksanaan ekstrakurikuler karya ilmiah dasar. Saya baca isinya pelan-pelan, mulai dari kata pengantar, pendahuluan, dasar hukum, tujuan, hasil yang diharapkan, materi kegiatan, skenario, peserta, waktu dan tempat, pengarah dan narasumber, biaya, tata tertib, dan jadwalnya.
Oh iya saya lupa. Acara ini dibuka oleh Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd. Beliau Direktur sekolah dasar kemdikbud. Beliau berbicara melalui aplikasi zoom. Rupanya, kegiatan ini dilaksanakan juga dalam kelas nyata dan kelas maya. Kelas nyata dilaksanakan di hotel Ara Gading Serpong, dan kelas maya dilaksanakan melalui aplikasi zoom. Peserta mengikutinya dari rumah masing-masing.
Wah kalau tahu ada kegiatan dari rumah, saya memilih bekerja dari rumah, dan tidak perlu keluar biaya untuk ikut rapid test, hehehe. Tpi, karena acaranya menarik hati, dan saya diminta untuk langsung hadir, maka berangkat juga dengan semangat 45. Tugas negera ini harus saya kerjakan dengan baik dan memberikan kontribusi pemikiran yang terbaik.
Sebenarnya masih ada satu materi lagi yang menarik, yaitu tentang penguatan kemampuan literasi melalui karya ilmiah dasar di sekolah dasar oleh ibu Sofie Dewayani, Ph.D dari yayasan Litara. Namun ternyata waktunya tidak cukup sehingga baru materi pak Bagus saja yang disampaikan kepada kami yang hadir di hotel ini.
Besok omjay lanjutkan lagi ya! Soalnya sudah mengantuk sekali. Di dalam kamar seorang diri dan tiada yang menemani. Jadi omjay setel tivi aja untuk menghibur diri, hihihi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H