Model pembelajaran Blended Learning nampaknya akan banyak dipakai labschool untuk pembelajaran secara online dan offline. Kepemimpinan kepala sekolah tentu sangat diperlukan dalam meramu strategi pembelajaran agar Labschool berprestasi dan mampu beradaptasi di era digital sekarang ini.
Budaya bangsa seharusnya dilestarikan dan bukan budaya dari luar negeri yang belum tentu cocok dengan negera kepulauan seperti Indonesia. Labschool harus menjadi pusat dalam mengembangkan budaya sekolah dan pendidikan karakter bangsa.
Pendidikan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring perkembangan zaman. Memasuki era digital seperti saat ini, perkembangan anak didik sangat berbeda dengan zaman dulu. Misalnya saja dari segi permainan. Jika anak-anak pada zaman dulu masih banyak yang memainkan permainan tradisional, anak-anak zaman sekarang sangat jarang yang pernah atau bisa memainkannya. Justru mereka lebih akrab dengan permainan dalam aplikasi sebuah gadget. Anak-anak sekarang lebih suka bermain games di internet, dan menonton video di youtube.
Ada sebuah pertanyaan penting yang dilontarkan Prof Eko Indrajit. Ada berapa persen pertanyaan yang tidak ada di internet dan di dunia cyber? Pertanyaan tersebut beliau lontarkan dalam materi bagaimana mengembangkan bahan ajar yang tepat. Jawabannya ada dalam rekaman video di bawah ini.
Tidak bisa dipungkiri bahwa internet sendiri bukan lagi barang langka bagi generasi masa kini. Bahkan internet menjadi makanan sehari-hari mereka. Perkembangan sekarang ke era digital, internet di gadget sudah gampang banget, jadi bukan suatu hal yang mewah lagi. Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi dan kemudahan melakukan berbagai aktivitas berisiko menjauhkan anak dari nilai-nilai luhur di masyarakat.Â
Banyak kasus yang terjadi pada anak-anak yang akrab melakukan aksi bullying (kekerasan kepada orang lain yang sebaya), menjadi individualis, dan kurang bisa bersosialisasi di masyarakat. Belum lagi mudahnya mengakses informasi membuat anak-anak lebih dini mengenal tentang seksualitas. Anak-anak di pedesaan maupun di perkotaan sama-sama terkepung perkembangan zaman. Jika tidak dibentengi ini akan sangat berbahaya bagi perkembangan diri mereka. Kami meramunya dalam kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa yang disingkat LDKS.
Labschool sebagai lembaga pendidikan dituntut mampu menyelaraskan antara perubahan zaman yang ditandai dengan kecanggihan teknologi dengan nilai-nilai budi pekerti. Dengan begitu, maka sekolah bisa menjadi benteng moral bagi anak-anak sehingga mereka dapat tumbuh beriringan dengan teknologi dan memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif.Â
Tak heran jika pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang harus dijalankan setiap institusi pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa/karsa, olah pikir, dan olah raga dengan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Penguatan Pendidikan Karakter bertujuan untuk membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi penerus guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.