Berbeda dengan isi surat BPS Labschool UNJ, Nomor : 356/YP-UNJ/BPS/TU/2020, acuan PENULISAN ARTIKEL SELEKSI KEPALA SEKOLAH LABSCHOOL 2020 ini sangat lengkap, sehingga memudahkan saya dalam memperbaiki makalah yang dibuat. Padahal saya sudah mengirimkan hardcopynya kepada pak Dadang Susanto (kepela sekertraiat Labschool). Namun, setelah membaca acuan tersebut, nampaknya saya harus memperbaikinya. Â Mumpung masih ada waktu sampai 1 Agustus 2020.
Pada Abad ke-21 ini, labschool sebagai lembaga pendidikan harus berbenah diri. Perubahan dan adanya wabah corona telah mendisrupsi kita sebagai warga dunia yang saling terkoneksi satu dengan lainnya. Globalisasi sebagaimana kemudian dipahami sebagai tatanan dunia baru di mana teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ditambah dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang serba cepat telah meleburkan batasan dunia yang sebelumnya lebih sebagai "komunitas Desa" yang terbatas menjadi global.Â
Pada akhirnya hal itu menjadikan Pendidikan, teknologi informasi, inovasi dan sains teknologi sebagai pilar utama pengetahuan. Labschool sebagai lembaga pendidikan tentu terkena dampaknya. Kita sama-sama belajar dari pandemi Covid-19. Kegiatan pramuka yang biasanya dilaksanakan di dunia nyata, sekarang harus kita lakukan di dunia maya karena kota Jakarta masih berada dalam zonah merah.Â
Begitu juga kegiatan di kelas nyata yang sekarang pindah ke kelas maya dengan menggunakan berbagai LMS dan aplikasi video conference. Itulah kecanggihan teknologi. Guru dipaksa mengenal berbagai aplikasi baru dan mampu menciptakan pola belajar efektif dari rumah. Kepala sekolah yang melek teknologi akan berusaha membuat sekolahnya mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada.
Bagaimana pendidikan dan sekolah membuka peluang untuk menyiapkan generasi yang siap untuk bersaing dan berkolaborasi dalam lingkup global. Tantangan ini akan dapat dijawab oleh seorang kepala sekolah yang visioner. Labschool setiap tahun telah mengirimkan peserta didiknya untuk belajar dan mengenal budaya sekolah di setiap negara yang dikunjunginya.Â
Saya sendiri pernah menjadi pendamping anak-anak Labschool ke Jepang untuk belajar di sana.Sekitar 40 siswa kami dampingi untuk belajar di sekolah Jepang dan mengenal budayanya. Kepemimpinan kepala sekolah yang visioner saya lihat sendiri dari negara yang kami kunjungi.
Kepemimpinan memiliki peranan sangat penting dalam rangka memastikan pemanfaatan teknologi menjadi bagian permanen dari pengalaman pendidikan dalam pembelajaran. Dengan menciptakan tim yang kuat, membangun dukungan masyarakat, mengelola perubahan secara mumpuni, dan merencanakan keberlanjutan jangka panjang, para pemimpin yang terampil dapat memberdayakan sistem sekolah tidak hanya untuk menggunakan perangkat seluler.
Tetapi juga menggunakannya dengan cara yang bermakna untuk meningkatkan prestasi dan kesetaraan peserta didik (Wilson, 2013). Hal ini tentu sangat diperhatikan oleh kepala sekolah yang akan memimpin Labschool ke depan. Berbagi pekerjaan dan saling menghargai antar sesama guru menjadi sesuatu yang harus dilakukan agar semua guru ikut terlibat dalam kemajuan pendidikan di Labschool. Hal ini juga disampaikan bapak Hamid Muhammad dalam menyampaikan materinya di rekaman video di bawah ini.