Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sampai Jumpa Lagi Nabire, Papua Tak akan Kulupa

26 Agustus 2018   19:07 Diperbarui: 26 Agustus 2018   19:21 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil menunggu pesawat dari biak menuju makassar saya tuliskan cerita ini. 

Pesawat sriwijaya baru akan terbang pukul 11.00 wit. Masih cukup waktu untuk menulis dan membaca info dari kawan kawan wa dan facebook.

Terima kasih panitia workshop elearning di nabire. Terutama pak chrestian yang sudah ajak kami ke nabire. Pertemuan kita di manado membawa saya ke nabire. Indahnya persahabatan. 

Guru di jakarta dan guru nabire papua saling bekerjasama dalam meningkatkan kompetensi guru.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus pgri nabire yang sudah ajak kami makan malam di rumah makan jokowi. Jus buah naga dan ikan bakarnya enak sekali. Semoga bisa mampir lagi ke sana. 

Hmmm... Di depan saya ada seorang anak balita usia 2 tahun. Lucu dan pintar menyanyi. Dia nyanyi lagu satu satu aku sayang ibu. Dua dua juga sayang ayah. Tiga tiga.......tiba tiba balonnya meletus dan kena wajahnya. 

Dia nangis kencang dan buat saya tertawa terbahak bahak. Ibu dan ayahnya pintar mendiamkan anaknya. Anak itupun berhenti menangis setelah dikasih balon lagi. Tangisan berubah jadi senyuman. Dia pun kembali bernyanyi lagi.

balita cantik di bandara biak/dokpri
balita cantik di bandara biak/dokpri
Saya berikan biskuit khong guan. Anak ini senang sekali. Mulut mungilnya melahap habis biskuit yang manis rasanya.

Begitulah dunia anak. Dia mudah tertawa dan mudah pula menangis. Saya jadi senyum senyum sendiri melihat kelakuannya. Kita para orang tua terkadang tak sadar diri kembali ke sifat anak anak lagi. Tak heran bila ada orang tua yang sifatnya kekanak kanakan. 

Kembali ke kota nabire. Saya sedih meninggalkan kota ini. Pesawat nam air yang saya tumpangi sudah tiba di biak. Saya tertidur selama di dalam pesawat. Padahal pramugarinya cantik cantik.

Begitulah akhirnya saya terdampar di bandara biak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun