Sambil menunggu pesawat dari biak menuju makassar saya tuliskan cerita ini.Â
Pesawat sriwijaya baru akan terbang pukul 11.00 wit. Masih cukup waktu untuk menulis dan membaca info dari kawan kawan wa dan facebook.
Terima kasih panitia workshop elearning di nabire. Terutama pak chrestian yang sudah ajak kami ke nabire. Pertemuan kita di manado membawa saya ke nabire. Indahnya persahabatan.Â
Guru di jakarta dan guru nabire papua saling bekerjasama dalam meningkatkan kompetensi guru.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus pgri nabire yang sudah ajak kami makan malam di rumah makan jokowi. Jus buah naga dan ikan bakarnya enak sekali. Semoga bisa mampir lagi ke sana.Â
Hmmm... Di depan saya ada seorang anak balita usia 2 tahun. Lucu dan pintar menyanyi. Dia nyanyi lagu satu satu aku sayang ibu. Dua dua juga sayang ayah. Tiga tiga.......tiba tiba balonnya meletus dan kena wajahnya.Â
Dia nangis kencang dan buat saya tertawa terbahak bahak. Ibu dan ayahnya pintar mendiamkan anaknya. Anak itupun berhenti menangis setelah dikasih balon lagi. Tangisan berubah jadi senyuman. Dia pun kembali bernyanyi lagi.
Begitulah dunia anak. Dia mudah tertawa dan mudah pula menangis. Saya jadi senyum senyum sendiri melihat kelakuannya. Kita para orang tua terkadang tak sadar diri kembali ke sifat anak anak lagi. Tak heran bila ada orang tua yang sifatnya kekanak kanakan.Â
Kembali ke kota nabire. Saya sedih meninggalkan kota ini. Pesawat nam air yang saya tumpangi sudah tiba di biak. Saya tertidur selama di dalam pesawat. Padahal pramugarinya cantik cantik.
Begitulah akhirnya saya terdampar di bandara biak.Â