Kisah Lebaran Hari Pertama.
Alhamdulillah lebaran idul fitri hari Pertama telah kita lalui. Kegembiraan hadir bersama mereka yang merayakannya. Begitu juga dengan keluarga kami.
Hari lebaran pertama kita rayakan di Bandung. Tepatnya di belakang apotik jamika kota Bandung. Kami sholat idul fitri di jalan jamika bandung dengan penceramah ustadz Wawa.
Ramai sekali jamaah sholat idul fitri. Ribuan orang memadati jalan jamika. Saking banyaknya jamaah, kotak amal belum tersebar merata. Sehingga banyak jamaah yang belum sempat memberikan sedekahnya.
Usai sholat idul fitri kami saling bersalaman dan bersilahturahim dari rumah ke rumah. Saling bermaafan atas kehilafan. Setelah itu makan dan minum yang dibuatkan wa uyun dan teh ros kakak ipar saya.
Ada kabar baik datang. Kakak ipar mengajak ke Jakarta untuk silahturahim. Cucu satu satunya datang dari Palembang dan sekarang ada di pondok kelapa jakarta timur.
Kami 8 orang langsung meluncur ke jakarta dengan mobil avanza saya. Mang oleh yang nyupir dan saya ada di sebelahnya.
Alhamdulillah perjalanan ke Jakarta lancar. Namun perjalanan ke arah cikampek terlihat macet. Polisi membuat jalur khusus di Cikarang supaya para pemudik cepat sampai ke tujuan.
Tiba di pondok kelapa kami disambut baik oleh tuan rumah. Suasana kegembiraan berubah menjadi kesedihan.
Kakak ipar saya dan anaknya menangis terharu. Sebab sudah 4 tahun lebih belum bertemu anak dan cucunya. Sayapun ikut terharu dibuatnya.
Setelah bersilahturahim di pondok kelapa, kami berziarah ke makam orang tua saya di pondok malaka. Di sana kami berdoa agar kedua orang tua saya diampuni dosanya dan berada di surga.
Pulang dari makam kami sempat mencicipi kerak telor betawi di lokasi tpu. Ternyata penjualnya orang garut dan kami dapat potongan harga karena sesama orang Garut. Enak juga kerak telornya.
Sehabis adzan magrib rombongan kami pulang menuju rumah kami di Jatibening Bekasi. Sepanjang kalimalang macet. Akhirnya kami putuskan lewat jalan biasa.
Sampai rumah lapar sekali perut ini. Untunglah kakak ipar bawa makanan dari Bandung. Kami makan ketupat sayur dan daging sapi. Alhamdulillah nikmat sekali rasanya. Apalagi ditambah kentang goreng disambelin.
Habis makan istri mengajak membeli makanan kucing di supermarket. Sudah seminggu lebih si kembar kami tinggal.
Begitu kami sampai si kembar langsung menghampiri dan terlihat kurus sekali. Kucing kami terlihat lusuh dan kurang terawat. Biasanya istri rajin memandikannya.
Setelah diberi makan, kucing kami yang berwarna kuning senang sekali dan istri memutuskan si kembar dibawa mudik ke Bandung. Senang sekali si kembar dan dalam perjalanan selalu mengeong.
Habis sholat subuh kami kembali ke Bandung. Saya sempatkan makan sahur untuk puasa 6 hari di bulan syawal. Selama dalam perjalanan alhamdulilah lancar dan pukul 06.00 pagi sudah berada kembali di kota Bandung.
Demikianlah kisah ramadan hari pertama. Nanti akan saya lanjutkan kisahnya di hari kedua ini. Rasa kantuk menghinggapi diri. Tidur dulu ya nanti disambung lagi kisah lebaran hari kedua. Semoga lebih seru ceritanya. Aamiin.
Salam blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H