Seharusnya TIK juga diperlakukan sebagai sebuah ilmu. Sekolah swasta melihat peluang ini. Kami di sekolah swasta justru mengembangkannya. Hanya saja regulasi dari kemdikbud kurang memudahkan langkah kami. Sebab sekolah swasta harus taat pada aturan akreditasi dan regulasi dari kemdikbud.
Uang rakyat begitu banyak keluar dan hasilnya kurang maksimal. Kurikulum hanya menghabiskan uang rakyat yang hasilnya belum bisa digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Saya teringat ketika pertama kami kali ikut diklat k13 di hotel bintang 5 kawasan lembang bandung. Nampak sekali panitia tdk siap dan jumlah waktu yg digunakan hanya efektif 3 hari sedangkan 2 hari hanya utk pembukaan dan penutupan.
Seorang kawan di luar jawa menuliskan, "Ya betul om itupun tidak semua mapel melaksananan kira2 kalau diprosentase 10% yg lain bp ibu gurunya masih gaptek itu yg menjadi masalah sebagai buah simalakama berlakunya k13"
"Kita,lihat saja nanti...pelatihan pelatihan...yang konon k 13 telah di revisi. Tempatnya di hotel berbintang .. Mkn enak...pulang dapat uang saku....habis itu....Kgk faham apa apa.. YANG PENTING DAPAT DUIT". Lanjut seorang kawan lainnya.