Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TIK Harus Diperjuangkan sebaga Matpel Lagi

20 November 2016   18:12 Diperbarui: 20 November 2016   18:25 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebijakan kemdikbud agar tik tdk.menjadi mata pelajaran tersendiri.sungguh sangat disayangkan. Padahal tik akan lebih dikuasai siswa bila.berbentuk mata pelajaran. Materi tik pada kenyataannya ydk bisa dititipkan guru mata pelajaran lainnya. Hal itu sudah kami buktikan dari hasil roadshow ke 12 kota yang dilaksanakan oleh komunitas guru tik dan kkpi atau kogtik.

Semestinya kemdikbud tetap menjadikan tik sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri walaupun tidak bisa dipungkirim tik teritgrasi ke semua matpel. Sebab belum semua guru màtpel mampu memanfaatkan tik dengan baik.

Kami dari komunitas guru tik dan kkpi akan twrus berjuang agar tik tetap menjadi mata pelajaran dalam kurikulum.

Jika

Math is Quinn of Science,

maka

ICT is King of Science

Seperti matematika yang digunakan dalam mapel lain,

semacam perhitungan zakat dalam mapel PAI,

perhitungan laba - rugi dalam mapel kewirausahaan, dll.

 

TIK & KKPI juga digunakan dalam mapel lain,

semacam membuat surat - surat resmi dalam Bahasa Indonesia,

membuat laporan keuangan dalam mapel Perbankan,

termasuk mempelajari matematika, dll.

 

Tetapi keduanya tetap harus menjadi mapel tersendiri,

tidak mungkin guru PAI menjelaskan terlebih dahulu

mengenai prosentase, sebelum mengajarkan materi zakat.

 

Demikian pula dengan guru Bahasa Indonesia,

tidak mungkin menjelaskan Microsoft Word terlebih dahulu,

kemudian mengajarkan materi tentang surat - menyurat.

 

Setelah membaca secara mendalam jawaban surat dari kemdikbud, maka ada beberapa point yang menguntungkan guru tik dan kkpi yaitu:

1. Guru tik dan kkpi sdh mulai terlihat perannya dalam k13.

2. Kogtik menjadi salah satu organisasi guru tik dan kkpi yang suaranya mulai didengar oleh kemdikbud.

3. Kogtik akan mendorong agar point 4 a dan 4e dalam surat tersebut benar benar berbentuk mata pelajaran dan tik bukan lagi hanya sekedar bimbingan tik.

4. Kogtik akan terus mendorong agar permen 45 segera diganti dgn permen yg sesuai dengan jawaban surat kemdikbud.

5. Kogtik menyerukan kpd guru tik dan kkpi utk terus memberikan masukan agar kebijakan yg keluar dari kemdikbud seirama dengan harapan kita semua.

6. Tik adalah alat pembelajaran dan terintegrasi ke semua matpel oleh karena itu guru tik bisa memfasilitasi guru matpel lainnya utk belajar tik. 

7. Fokus guru adalah kepada peserta didik jadi nilai tik wajib ada dalam raport siswa dan ini akan terus diperjuangkan kogtik.

8. Dengan adanya penerapan full daya school dimana guru yg sdh sertifikasi wajib berada di sekolah selama 8 jam maka guru tik bisa mengajukan materi tik diberikan minimal 2 jam pelajaran.

9. Krn tik digunakan sbg alat bantu pembelajaran pada semua matpel maka ilmu tik sangat diperlukan dan marwah tik akan semakin naik bila berbentuk mata pelajaran dan tik merupakan disiplin ilmu tersendiri sesuai dgn kaidah filsafat ilmu yg diajarkan di perguruan tinggi

10. Kogtik mendorong kemdikbud utk.segera membuat permen baru dan juknisnya dengan mengundang kogtik utk memberikan masukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun