Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa TIK Sangat Penting Sebagai Mata Pelajaran?

21 Juli 2016   13:09 Diperbarui: 9 Agustus 2016   14:34 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
siswa belajar tik di sekolah (Dokumentasi pribadi)

Bagaimana dengan bahwa generasi Z ini sudah mahir penggunaan TIK tanpa perlu diajarkan? Kita tahu bersama bahwa, pengguna mahir akan aplikasi kontemporer jelas berbeda dengan disiplin ilmu yang mengajarkan seseorang untuk memahami dan memodifikasi sistem. Yang jelas tanpa sebuah tindakan tegas dalam pendidikan kita, kita hanya menjadi pengguna, dan dari pengguna hanya ada dua pilihan dalam dunia digital, menjadi Slave User (budak) atau menjadi Crime Digital (pembajak). Dua-duanya jelas sangat buruk, yang satu kekayaan kita tersedot karena hanya jadi Budak Pengguna, kedua teknologi kita diboikot, negara tidak berkembang karena kita menjadi penjahat digital pembajak.

Disinilah kita sebagai guru harus bersikap dengan tegas demi masa depan bangsa... TIK masuk Kurikulum, Harga mati.

Kurikulum 2013 seharusnya memasukkan mata pelajaran TIK ke dalam struktur kurikulum. TIK adalah sebuah keniscayaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang di dunia ini. Oleh karena itu, penguasaan TIK menjadi sangat penting dalam pembelajaran abad 21. Generasi emas Indonesia harus terdidik TIK dengan baik melalui materi TIK yang terstruktur dan sistematik dari mulai jenjang SD sampai SMA atau sederajat dengannya. Hal ini sudah tertulis dengan jelas dalam buku putih TIK. 

Pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau information and communication technology (ICT), serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara kegiatan yang dilaksanakan di industri, perdagangan, dan pemerintahan serta sosial politik. Perkembangan ekonomi berbasis TIK dan masyarakat informasi (information society) telah memunculkan paradigma baru yang dominan.  


Kemampuan untuk terlibat secara efektif dalam revolusi jaringan TIK akan menentukan masa depan bangsa.  Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum optimal mendayagunakan potensi secara baik, sehingga Indonesia terancam kesenjangan digital (digital gap) dan semakin tertinggal dari negara-negara maju. Hal ini dapat dibuktikan masih minimnya produk TIK buatan Indonesia. 


Kesenjangan prasarana dan sarana TIK antara perkotaan dan pedesaan, juga memperlebar jurang perbedaan itu sehingga terjadi pula kesenjangan digital di dalam negara kita sendiri.  Selain itu pemanfaatan TIK belum efektif dan efisien di pemerintahan maupun pelayanan publik. Padahal tata kelola pemerintahan Indonesia saat ini membutuhkan suatu sistem yang baik atau sering disebut Good Corporate Governance atau Good Goverment. TIK menyatukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Lebih dari 13.000 pulau ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


TIK dapat diperankan sebagai fasilitator dalam konteks pembangunan pemerintahan yang bersih, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Proses pemerintahan yang kompleks dapat dimodelkan dengan TIK yang sistematis. Materi TIK diberikan terstruktur dan merupakan ilmu yang sudah mengikuti kaidah filsafat ilmu. TIK saat ini idak bisa dititipkan materinya kepada guru mata pelajaran lainnya, karena belum semua guru mata pelajaran melek TIK dan terdidik TIK dengan baik. Hasil survey kami menunjukkan hal itu, dan ditambah roadshow ke 10 kota besar di Indonesia melalui workshop elearning KOGTIK.
Selain untuk pemerintahan, TIK juga bisa sebagai fasilitator dalam peningkatan proses pendidikan, pelayanan publik, perpajakan, pertanian, berbisnis, dan lain-lain.   

Untuk itu, Indonesia perlu melakukan terobosan agar secara efektif dapat mempercepat pendayagunaan TIK yang potensinya sangat besar melalui pendidikan dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah sebagai mata pelajaran. TIK penting sebagai mata pelajaran sesuai dengan dokumen naskah akademik mata pelajaran TIK dalam kurikulum 2006 yang telah ditandatangani kepala pusat kurikulum pada saat itu. 


Dalam hal ini, pemerintah dan masyarakat terdidik perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi menumbuhkan komitmen nasional, membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatan kesiapan masyarakat, khususnya masyarakat terdidik untuk mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi secara sistematik dan terstruktur.   


Perkembangan dunia yang semakin mengglobal dipengaruhi oleh perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat materinya terus berkembang. Globalisasi dan perdagangan bebas menjadikan dunia semakin penuh dengan kompetisi dan networking. Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat krusial untuk mampu bertahan dan bersaing. Generasi emas Indonesia harus mampu mengatasi persaingan itu dengan menguasai TIK secara baik dan benar. 

Oleh karena itu mata pelajaran TIK materinya harus diupdate dan bukan malah dihapuskan dalam struktur kurikulum 2013, lalu kemudian diganti mata pelajaran prakarya yang dalam pelaksanaannya justru menimbulkan masalah baru, karena kurangnya guru prakarya. Sebab sampai saat ini belum ada sarjana prakarya dan uji kompetensi guru (UKG) mata pelajaran prakarya. Belum juga ada sertifikasi guru professional prakarya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun