Mengapa blog keroyokan Kompasiana Jadi Pilihan Saya? Jawabnya kompasiana penuh dengan inovasi. Perubahan selalu terjadi di blog keroyokan ini setiap tahunnya. Saya pun bisa menyalurkan hobi saya ngeblog setiap hari tanpa izin dari istri.
Bagi kami yang menulis di kompasiana sudah cukup lama, pasti akan terus belajar untuk menyesuaikan diri. Omjay masih ingat bergabung di Kompasiana tanggal 22 November 2008. Omjay sering meliput kegiatan di sekolah dan mempostingnya di Kompasiana. Sekolah kami menjadi dikenal banyak orang karena Omjay ajak siswa SMP Labschool Jakarta ikut menulis di Kompasiana.
Terkadang jadi orang yang "kepo". Coba sana, dan coba sini melihat tampilan kompasiana yang baru. Akhirnya kami belajar dan menyesuaikan diri dengan tampilan baru kompasiana. Seperti misalnya meng-upload foto dan video di Kompasiana. Awalnya sulit juga karena belum tahu caranya. Sekarang sih gampang saja meng-upload foto. Seperti foto kegiatan siswa saat briefing acara saksi di SMP Labschool Jakarta.Â
Saksi adalah singkatan dari studi dan apresiasi kepemimpinan siswa Indonesia. Rencana kegiatannya dilaksanakan tanggal 23 dan 24 September 2022 di Cilodong. Tempat latihan tentara nasional Indonesia angkatan darat. Kami akan menginap semalam di sana.
Banyak blog keroyokan seperti kompasiana diciptakan. Tapi rata-rata tak bertahan lama. Mengapa itu sampai terjadi? Sebab mengelola blog bernuansa jurnalisme warga dibutuhkan kesabaran dan pelayanan terbaik. Meskipun admin kompasiana belum memberikan pelayanan terbaiknya, tetapi ada usaha dari mereka untuk melayani warga kompasiana dengan sebaik-baiknya. Itulah mengapa kompasiana terus bertahan hingga saat ini. Omjay juga mengajak kawan-kawan guru untuk menulis di Kompasiana. Kalau semua kegiatan sekolah dituliskan di Kompasiana, pasti sekolahnya akan dikenal banyak orang. Seperti yang Omjay lakukan dalam meliput kegiatan sekolah di SMP Labschool Jakarta yang banyak sekali. Pak Erwin selalu mendokumentasikan kegiatannya di Instagram sekolah dan Instagram pribadinya.
Beberapa kawan sudah lama juga tak menulis secara rutin di kompasiana. Kesibukan kita sehari-hari di tempat tugas terkadang membuat kita hanya mampu membaca saja. Tulisan kawan-kawan saya lahap dengan diam-diam. Sudah gemuk informasi dalam otak ini. Tak baik kalau disimpan lama. Lebih baik dituangkan saja. Dengan begitu, informasi yang ada di dalam kepala ini dapat dikeluarkan kepada pembaca. One day, one article harus kembali dilaksanakan. Satu hari harus ada tulisan di blog keroyokan Kompasiana. Itulah yang selalu Omjay usahakan setiap harinya. Lumayan nanti di akhir tahun akan menjadi sebuah buku dari hasil menulis di Kompasiana.
Tadi siang semua anak kucing tidur. Omjay tak ingin mengganggu mereka tidur. Seharian mereka sudah asyik bermain. Makanan kucing sudah Omjay belikan dua bungkus. Sekarang ini cepat sekali makanan kucing habis. Sehari bisa sebungkus, karena mereka sedang doyan makan.
Malam ini membaca artikel di kompas.com. Judulnya mengapa banyak orang suka narsis dan pamer di media sosial? Anda dapat membacanya di siniÂ
Bagi Omjay sendiri, kompasiana adalah tempat numpang pamer dan narsis dalam mengeluarkan isi hati. Saya bulatkan tekad untuk terus menulis di kompasiana hingga saat ini. Kemalasan diri harus dilawan, apalagi sudah ada wa group kompasiana yang di dalamnya banyak orang-orang hebat dalam menulis. Jadi tambah semangat untuk menulis.
Ibu Lilis dari NTT mengatakan bahwa menulis itu semudah ceplok telor. Oleh karena itu harus dibiasakan menulis setiap hari. Jadikan menulis sebagai hobi suami yang didukung oleh istri. Sementara istri saya hobinya memasak dan melayani anak-anak dengan sepenuh hati. Terkadang istri saya suka menulis juga. Tapi lebih senang membaca tulisan orang lain. Kalau bagus tulisannya, langsung dibagikan ke WhatsApp group keluarga kami.
Di apks PGRI kami belajar menulis seminggu tiga kali. Hari Senen, Rabu, dan Jum'at pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Ramai sekali yang mengikuti kegiatannya. Beberapa sudah memposting resume materinya di Kompasiana.
Kompasiana sudah menjadi pilihan saya untuk menulis. Selain di blog pribadi, kompasiana menjadi tempat untuk menggali informasi dan saling berdiskusi. Banyak orang baru saya kenal di sini dan akhirnya kita saling berinteraksi di dunia nyata. Dari menulis di blog keroyokan Kompasiana, kita saling jumpa lewat aplikasi zoom.
Itulah kompasiana dengan pernak perniknya yang menggoda. Jengkel juga kalau kompasiana tidak bisa diakses. Tapi ini ujian kesabaran bagi kita semua. Semoga kompasiana semakin jaya dan terpercaya untuk terus menjadi blog keroyokan yang diterima oleh semua. Aamiin.
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H