Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Struktur Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

1 Juli 2015   19:10 Diperbarui: 1 Juli 2015   19:10 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Struktur ditjen GTK Kemdikbud (Dokumentasi Pribadi)

Dalam silaturahmi ditjen guru dan tenaga kependidikan (GTK) dengan asosiasi profesi dan atau penggiat pendidikan di kemdikbud senayan pada senen 29 Juni 2015 dijelaskan tentang struktur direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan yang baru.

 

Silaturahmi antara direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan dengan asosiasi profesi dan atau penggiat pendidikan bertujuan untuk memperkenalkan ditjen GTK, dan memperoleh masukan dari asosiasi profesi tentang strategi peningkatan kompetensi berkelanjutan (PKB).

 

Agenda acara sekaligus buka puasa bersama ini adalah penjelasan tentang tujuan acara, yaitu penjelasan tentang:

  1. Struktur ditjen gtk.
  2. Potret ukg.
  3. Rpjmn 2015 sampai 2019.
  4. Sharing pengalaman dan usulan.

 

Ditjen GTK yang baru dibentuk ini dipimpin oleh bapak Sumarna Surapranata, P.hD. Beliau dulu pernah menjabat sebagai direktur P2 TK Dikdas kemdikbud di era mendikbud Mohammad Nuh.

Sumarna Surapranata (Dokumentasi Pribadi)

Struktur ditjen GTK dibagi 5 direktorat, yaitu:

  1. Direktorat pembinaan guru dan tendik paud dan dikmas
  2. Direktorat pembinaan guru pendidikan dasar
  3. Direktorat pembinaan guru pendidikan menengah
  4. Direktorat pembinaan tenaga kependidikan dikdasmen
  5. Sekretariat Direktorat Jenderal GTK

 

Dalam bukber dan silaturahmi dijelaskan juga potret uji kompetensi guru. Dari potret ukg dapat dilihat bahwa nilai ukg masih rendah dari 1.611.251 guru yg ikut ukg. Kemdikbud menerima masukan dari berbagai organisasi profesi guru. Kemdikbud ingin belajar dan mengharapkan masukan dari teman teman penggiat profesi pendidikan. 

Beberapa hal yg berkaitan dengan apa yg sdh teman teman lakukan dlm uoaya peningkatan kompetensi guru.

  • Apa yg dilakukan?
  • Dimana dilakukan?
  • Bagaimana mekanismenya?
  • Sistem apa yg digunakan?
  • Berapa banyak peserta?
  • Berapa anggarannya per orang?
  • Bagaimana memperoleh anggaran itu?

 

Berikut ini cuplikan berita dari facebook kemdikbud:

Kemendikbud Selenggarakan Silaturahim Bersama Asosiasi Profesi dan Penggiat Pendidikan

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) melakukan forum silaturahim bersama asosiasi profesi dan pegiat pendidikan. Forum silaturahim tersebut dilakukan selain untuk memperkenalkan adanya unit baru yang menangani guru dan tenaga kependidikan, juga untuk mendapatkan masukan dari 52 orang peserta yang hadir kepada Ditjen GTK tentang strategi Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB).

“Alhamdullilah bisa bertemu dengan Bapak dan Ibu selaku pegiat pendidikan. Pada forum silaturahim sebagai perkenalan terhadap unit kerja baru, kami juga inginkan adanya masukan, karena yang ada di sini sudah bekerja nyata dalam dunia pendidikan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat menyapa para peserta forum silaturahim di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (29/06/2015).

Mendikbud mengatakan dengan adanya ditjen baru yang menangani guru dan tenaga kependidikan, terlebih dahulu Kemendikbud ingin mendengarkan berbagai masukan dari kalangan asosiasi profesi dan pegiat pendidikan. Dengan begitu berbagai masalah terkait guru dan tenaga kependidikan dapat dengan tepat dicarikan solusinya. “Bapak dan Ibu yang hadir di sini banyak menemui berbagai masalah di lapangan dan memiliki solusi dalam penyelesaiannya. Untuk itu mari berbagi masukan dalam forum ini untuk memajukan guru dan tenaga kependidikan ke depan,” tutur Mendikbud.

Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal GTK Sumarna Surapranata memperkenalkan ditjen yang ia pimpin memiliki lima unit eselon dua. Unit tersebut terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal GTK, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, serta Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen.

“Melalui forum ini kami ingin bersama-sama memperoleh masukan. Kita tidak bisa lakukan sendiri tanpa bantuan bapak dan ibu guru serta para tenaga kependidikan,” kata Pranata.

Asosiasi profesi dan pegiat pendidikan yang hadir dalam forum silaturahim diantaranya Asosiasi Sekolah Tanpa Batas, Ikatan Pendidik Indonesia, Ikatan Pamong Belajar Indonesia, Himpunan Penyelenggara Pelatihan dan Kursus Indonesia, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Ikatan Guru Indonesia. Selain itu juga turut hadir Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Indonesia, Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Asosiasi Guru TIK, Tanoto Foundation, serta asosiasi profesi dan pegiat pendidikan lainnya. (Seno Hartono/ Sumber: http://kemdikbud.go.id /Pengunggah: Erika Hutapea)

Asosiasi Pegiat Pendidikan Miliki Peran Penting Wujudkan Renstra Kemendikbud

Jakarta, Kemendikbud --- Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memiliki Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) yang khusus menangani guru dan tenaga kependidikan. Hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu rencana strategis Kemendikbud yaitu penguatan pelaku utama pendidikan. Selain itu, rencana strategis lainnya adalah peningkatan mutu dan akses pendidikan serta pelibatan publik dan peningkatan efektivitas birokrasi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, memajukan pendidikan di Indonesia harus dipandang sebagai gerakan bukan sekadar program, dimana ada bagian pemerintah dan ada bagian non-pemerintah untuk bersama-sama mengatasi masalah pendidikan. “Kita ingin dorong sama-sama. Kita siapkan untuk ke depan,” katanya saat memberikan arahan pada acara Silaturahmi Ditjen GTK Kemendikbud dengan Asosiasi Profesi dan atau Penggiat Pendidikan di kantor Kemendikbud, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Mendikbud menyampaikan, ke depan peran pemerintah dalam meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan sebagai pelaku utama pendidikan akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Peran ini, kata dia, sebenarnya tidak hanya berada di tangan pemerintah saja, meskipun pemerintah memiliki standar penilaian tetapi semua pihak bisa melakukan peran tersebut. “Sebenarnya asosiasi-asosiasi profesi memiliki peran yang sangat penting,” ujarnya.

Mendikbud menyebutkan, persoalan guru dan tenaga kependidikan bukan saja milik Kemendikbud tetapi banyak pihak yang terlibat untuk bersama-sama menyelesaikannya seperti Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Pemerintah Daerah, dan pihak-pihak lainnya. “Irisan-irisannya banyak tetapi kalau kita bisa merumuskan apa yang sebenarnya menjadi masalah-masalah utama, prioritas-prioritas langkahnya apa, insya Allah masalah ini kita bisa bereskan. Negeri lain bisa, Indonesia pasti bisa,” tuturnya.

Mendikbud mengungkapkan, guru dan tenaga kependidikan patut diberikan apresiasi, namun bukan semata-mata apresiasi atas statusnya melainkan apresiasi atas kinerjanya. Apresiasi karena kinerja, kata dia, akan lebih menarik sehingga para guru dan tenaga kependidikan akan dihormati karena karyanya bukan karena latar belakangnya. “Ini kemudian membuat kita semua ingin terus berkarya,” ucapnya.

Mendikbud menekankan, ke depan tanggung jawab pemerintah dan non-pemerintah khususnya yang terlibat untuk memajukan pendidikan Indonesia terutama guru dan tenaga kependidikan itu tidak sederhana. Dia berpendapat, ada empat komponen yang perlu direnungkan oleh semua pihak untuk memajukan pelaku utama pendidikan yaitu kinerja, kompetensi, sertifikasi, dan penghargaan. “Kita pikirkan sama-sama untuk meraih kesana, ini perlu tindakan masif yang perlu dilakukan,” kata Mas Menteri. (Agi Bahari/ Sumber: http://kemdikbud.go.id /Pengunggah: Erika Hutapea)

 

 

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun