Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ibuku, Kartiniku! Bagaimana Denganmu?

21 April 2012   15:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:18 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari seorang ibu yang terbiasa bekerja di luar rumah, kini harus bekerja full di dalam rumah tidak membuat ibuku menjadi ibu rumah tangga biasa. Ibuku memang kreatif. Ada saja yang beliau kerjakan. Rasanya waktu selama 24 jam tidaklah cukup bagi ibuku. Aku perhatikan, ibuku sedikit sekali waktu istirahatnya.

Ibuku tak pernah bangun kesiangan. Rasanya ibuku tak pernah kalah dengan ayam berkokok di waktu subuh. Di saat pagi hari atau pagi buta, ibuku sudah sibuk dengan pekerjaannya. Mulai dari memasak, mencuci pakaian, merapihkan rumah hingga pekerjaan tetek bengek lainnya.

Bila aku mau berangkat ke sekolah, sarapan pagi sudah siap di meja makan, dan ibuku selalu membawakan bekal buat anak-anaknya agar tak terlalu banyak jajan di sekolah. Bagiku, masakan ibuku adalah masakan terbaik di dunia. Ibuku adalah koki yang paling hebat yang seharusnya masuk museum rekor Indonesia. Bagiku, pemandu acara memasak seperti Farah Quin masih kalah hebat dengan kehebatan ibuku memasak.

Bila ibu memasak sayur lodeh kegemaranku, maka harumnya sayur sudah terasakan didetik-detik awal kita menciumnya. Ketika lidah telah mencicipinya, maka akan terasakan sebuah kenikmatan yang tiada tara. Rasanya, koki manapun di dunia ini akan kalah telak dengan masakan ibuku. Belum lagi bila ibuku memasakkan sayur opor ayam  kegemaranku. Hmmmm...nikmat sekali rasanya.

Ibuku memang makhluk Tuhan yang serba bisa. Selain jago memasak, beliau juga jago menjahit. Ada dua mesin jahit merk butterfly di rumahku. Kedua mesin jahit itu digunakan ibu untuk menjahit pakaian wanita pesanannya. Bila lagi kebanjiran order, ibuku sampai larut malam mengerjakan jahitannya. Banyak orang puas dengan jahitan ibuku yang terkenal teliti dan bagus pula coraknya. Ibuku pandai sekali merancang busana, terutama busana wanita yang sedang nge-trend saat itu. Keterampilan ibuku, diwariskan kepada kakakku yang perempuan.

Selain pandai memasak dan menjahit, ibuku juga pandai mengajari anak-anaknya. Setiap kali aku bertanya kepada ibu, pastilah ibu bisa menjawabnya. Seperti mesin pencari Google di internet yang cepat sekali mencari informasi yang kita cari.

Ibu selalu bisa menjawab pertanyaanku karena ibu tak pernah lepas dari kegiatan membaca. Ada saja yang beliau baca di waktu luangnya. Bila ibu tak sanggup menjawab pertanyaanku, maka ibu akan segera mencari tahu dan bertanya kepada ahlinya.

Untunglah, di rumah kami ayah berlangganan majalah dan koran. Banyak informasi penting yang kudapatkan. Ibupun masih sempat setiap bulannya mengajakku pergi ke toko buku. Bila ibu tak sempat, maka aku pergi bersama kakakku yang kutu buku. Bagi keluarga kami, buku adalah sumber ilmu.

Ibuku adalah kartiniku. Semoga terus begitu. Kini aku lihat istrikupun memiliki sifat dan karakter yang sama seperti almarhum ibu. Terus belajar dan mau belajar meskipun dia hanya ibu rumah tangga biasa. Baginya rumah tangga adalah tempatnya berjihad dalam membesarkan anak-anaknya.

Ibuku adalah kartiniku! Bagaimana denganmu?

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun