Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Nasional adalah Makhluk Tuhan yang Paling Seksi

17 April 2012   13:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalahnya, bila peserta didik diajar oleh guru yang berbahagia mungkin tak jadi persoalan. Tetapi bagi mereka yang dididik oleh guru yang pengeluh dan super cuek dengan anak didiknya, maka UN menjadi sebuah persoalan besar. UN menjadi ditakuti, dan bukan lagi sebagai alat evaluasi yang mengukur kemampuan siswa secara akademisi.

Dalam buku membangkitkan gairah anak untuk berprestasi yang ditulis oleh Amir Faisal dan Zulfanah (2011) disebutkan guru harus menjadi pendidik dan pembimbing belajar yang sukses. Siswa dan guru menemukan kebahagiaan dan kegairahan hidup serta menemukan konsep diri dalam kehidupannya. Oleh karena itu diperlukan penyamaan visi, mengapresiasi peserta didik, mengenali cara kerja otak dalam menemukan tujuan bersama dan mengapresiasi anak-anak. Gurupun dituntut untuk melakukan tindakan yang efektif, produktif, dan menggairahkan suasana belajar. Dengan begitu belajar menjadi mengasyikkan. Peserta didikpun menjadi tahu seni menjual, melakukan persuasi, dan berkomunikasi secara efektif. Para guru merubah diri menjadi seorang motivator ala Mario Teguh dan Tung Desem Waringin.

Begitulah kira-kira pemahaman saya setelah membaca buku membangkitkan gairah anak untuk berprestasi yang diterbitkan oleh penerbit elex media komputindo. Dengan demikian mendidik berarti memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk membuat dirinya mencapai prestasi tinggi.

Akhirnya, saya hanya bisa tersenyum semoga pelaksanaan UN berjalan tertib dan lancar. Sebuah kalimat yang selalu saya tuliskan di berita acara sebelum saya tanda tangani sebagai seorang pengawas UN. Saya pun tersenyum bila sudah melaksanakan tugas negara dengan baik. Anda boleh tak setuju pelaksanaan UN, tapi faktanya UN masih menjadi makhluk Tuhan yang paling seksi di negeri ini.

salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun