Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Harian Seorang Guru: "Guru Tangguh Berhati Cahaya"

27 September 2011   16:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_132634" align="aligncenter" width="600" caption="Omjay dan mas mampu Onno"][/caption]

Belakangan ini saya sedih membaca, dan mendapatkan informasi seorang guru dipecat oleh kepala sekolahnya tanpa alasan yang jelas. Padahal guru yang bersangkutan sudah mengajar cukup lama. Waktu 8 tahun saya kira sudah cukup lama guru itu mengabdikan diri di lingkungan sekolahnya yang berlabel sekolah negeri. Namun nasib, sudah 8 tahun mengabdikan diri, belum juga diangkat jadi guru PNS. Status sebagai guru honorer disandangnya hingga 8 tahun lamanya. Kini dia dipecat oleh bapak kepala sekolah, dan harus memulai hidup baru sebagai seorang guru di sekolah swasta.

Bila saya yang menjadi guru itu, maka saya akan tetap tegar menghadapinya. Guru itu harus menjadi manusia yang tangguh. Guru harus kebal dengan segala macam penderitaan. Seperti Mahatma Gandi dari India. Mampu berlapar diri, dan meninggalkan kenikmatan dunia. Tak salah bila beliau menjadi tokoh terkenal karena ajaran kasih sayangnya kepada sesama.

Bila kita tak mau hidup susah dan mengalami penderitaan  janganlah menjadi guru. Jadilah pejabat yang berjas safari berwana biru. Berpakaian rapi setiap hari. Memiliki ruangan yang ber-AC pendingin, dan pergi pulang diantar dengan supir yang selalu setia menemani. Itulah keseharian para pejabat negeri ini yang ingin dihormati.

Jangan mimpi mau hidup enak bila menjadi guru. Sebab guru bukanlah sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Tetapi bila engkau menjadi guru profesional, maka segala macam kemiskinan akan mingser dari hadapanmu. Itulah beberapa hal yang saya ingat dari pertemuan saya dengan Mas mampu Onno, seorang guru yang menginspirasi dari Jawa Tengah di kongres pertama Ikatan Guru Indonesia (IGi) yang dilaksanakan di gedung serbaguna kementrian pendidikan nasional beberapa waktu lalu.

Lalu Bagaimana caranya agar seorang guru menjadi guru Profesional?

Caranya, mulailah instrospeksi diri sebagai guru. Barangkali kita belum menjadi guru tangguh berhati cahaya. Lalu mulailah belajar ajaran agama dengan benar, dan lihatlah kisah Rasul Muhammad ketika menjadi guru. Bacalah sirah nabawiyah, dan ikuti jejak sang nabi. Rasulullah Tak pernah mengeluh meski cuma satu baju yang ada di tubuhnya. Bahkan, dia jahit sendiri pakaiannya ketika robek, dan dia cuci sendiri pakaiannya itu tanpa menyuruh orang lain. Bukan itu saja, Rasul Muhammad mampu menahan haus dan lapar dengan  rajin berpuasa di hari senin dan kamis.

Jadilah guru dengan mencontoh seorang Muhammad. Tegar di tengah badai, dan tak cepat putus asa. Baginya Allah pasti akan menolongnya. Sebab guru tangguh itu akan diberikan cahaya yang tak pernah padam. Guru tangguh berhati cahaya akan diberikan kepada mereka yang memiliki sifat kenabian. Sifat tabligh, sidiq, amanah, dan fathonah (STAF) akan masuk ke dalam tubuhnya dengan sempurna. Semua itu terjadi melalui proses tarbiyah islamiyah yang dilakukan terus menerus.

Jadilah guru yang jujur dan senantiasa berkata benar. Pantang berbohong, dan selalu menegakkan kebenaran. Satu kata antara perkataan dan perbuatan. Selalu jujur dalam keseharian. Tidak sombong dalam ucapan, dan senantiasa merendahkan hati.

Jujur harus menjadi panglima utama seorang guru. Bila seorang guru jujur, maka dia akan berhati cahaya. Dia akan menjadi guru tangguh berhati cahaya. Dia pun akan dengan mudah memberikan ilmu kejujurannya kepada para peserta didiknya. Kejujuran kunci keberhasilan, dan kesuksesan. Itulah yang harus ditanamkan pada pendidikan karakter dan budi pekerti di sekolah-sekolah kita di Indonesia.

Jadilah guru yang mampu menyampaikan ilmunya. Mampu mentransferkan ilmunya dengan baik kepada para peserta didiknya. Tidak melulu menggunakan metode ceramah, dan mampu mempelajari berbagai metode pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun