Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengapa Buku Pertahanan Indonesia Karya Chappy Hakim Sangat Menarik?

20 April 2011   00:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:37 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali Moctar Ngabalin Bercerita pengalamannya di DPR

Selasa, 19 April 2011 saya diundang oleh pak Chappy Hakim melalui pesan di profil saya untuk menghadiri bedah buku, dan peluncuran buku Pertahahanan Indonesia karya beliau. Saya langsung meluncur ke Gramedia Grand Indonesia, dan sesampainya di sana acara sudah berlangsung. Saya datang pukul 15.00 WIB, sedangkan acara sudah dimulai pukul 14.00 WIB. Ketika saya hadir, sedang terjadi proses tanya jawab yang menarik. Mungkin karena yang bertanya, dan bercerita adalah Pak Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR kita yang membidangi masalah yang dituliskan oleh pak Chappy Hakim. Kata beliau apa yang dituliskan oleh pak Chappy Hakim adalah masalah yang sering dibahas dalam rapat komisinya di DPR.

Undangan yang hadir di acara Bedah Buku pak Chappy Hakim

Sambil memfoto kegiatan acara, saya mencari wajah-wajah yang saya kenal, khususnya teman-teman kompasiana. Namun ternyata saya hanya menemukan pak Julius dan Pak Pray. Rata-rata peserta yang hadir adalah mereka yang benar-benar fokus dengan materi yang ada dalam buku pak Chappy Hakim. Saya pun melihat banyak purnawirawan TNI dan Polisi yang hadir di acara bedah buku ini.

Para Purnawirawan TNI dan Polisi ikut Hadir dalam bedah Buku

Kekaguman saya pada para purnawirawan TNI dan Polisi adalah mereka masih setia, konsisten, dan komitmen untuk menjaga pertahanan nasional. Hal itu semakin terjawab setelah saya mendengarkan mereka berbicara tentang pengalamannya selama bertugas. Saya pun menjadi paham mengapa buku pertahanan Indonesia, karya genius dari seorang Chappy Hakim sangat menarik. Bahkan sangat penting untuk dibaca para petinggi TNI aktif.

1303258185299429626
1303258185299429626
H. Ali Mocthar Ngabalin, MA

Cerita dan pengalaman mantan anggota DPR bapak H. Ali Mocthar Ngabalin, MA selama menangani masalah pertahanan Indonesia membuat apa yang dituliskan dalam buku pak Chappy Hakim semakin menarik. Dengan gayanya yang khas, dan sorban yang selalu terpakai di kepalanya beliau bercerita panjang lebar tentang pertahanan, dan masalah pertahanan ini sangat menarik hatinya. Desertasinya di kampus pascasarjana UNJ akan banyak bertutur soal pertahanan Indonesia. Semoga cepat selesai S3-nya ya pak, dan apa yang disampaikan beliau ternyata sudah banyak dituliskannya dalam blog pribadinya di http://www.ngabalin.com/.

Moderator acara, bapak Atmadji Sumarkidjo.

Acara bedah buku yang dimoderatori oleh bapak Moderator acara, bapak Atmadji Sumarkidjo ini semakin bertambah seru dengan banyaknya peserta yang mengangkat tangan dan memberikan pertanyaan, dan pernyataan. Saya melihat Prof. Juwono Sudarsono mantan menteri pertahanan RI semakin tersenyum. Tapi masih kalah manis dengan senyumnya pak Chappy Hakim yang menjadi selebriti dalam bedah bukunya.

130325921115698996
130325921115698996
Semakin Sore, semakin banyak peserta diskusi yang bertanya

Hari sudah semakin sore, dan ternyata semakin banyak pertanyaan yang ditujukan kepada para pembicara. Pembicara bedah buku ini adalah Prof. Juwono Sudarsono, dan Dr. Indria Samego. Saya tak membawa pulpen untuk mencatat apa yang mereka sampaikan, intinya mereka sangat antusias dengan adanya buku pak Chappy Hakim yang sangat menarik. Sebab dituliskan langsung oleh mantan petinggi TNI, khususnya TNI AU. Pak Chappy Hakim adalah Mantan Kepala Staf TNI-AU dengan pangkat Marsekal TNI. Kita harus akui, belum banyak petinggi TNI yang mampu menulis pengalamannya, dan menuliskan pemikiran-pemikirannya dalam sebuah buku yang layak dibaca oleh masyarakat umum.

130325962055609708
130325962055609708
Penulis Buku pak Chappy Hakim

Dalam pernyataannya di bedah buku pertahanan Indonesia, pak Chappy Hakim mengatakan bahwa peran pemimpin bangsa sangat penting dalam membangun angkatan perang kepulauan yang kuat. Pemimpin negara harus memiliki visi dan ambisi yang besar dalam membangun angkatan perang yang hebat. Seperti mantan perdana menteri Singapura,  Lee Kuan Yew yang mampu membeli kapal selam yang mahal untuk memperkuat angkatan perangnya. Padahal luas lautan negara itu tidak sebesar Indonesia. Kita juga harus belajar dari Bung Karno yang benar-benar memiliki visi dan ambisi dalam membangun angkatan perang kepulauan yang disegani negara lainnya. Padahal pada saat itu negara kita masih miskin.

Buku Pertahanan Indonesia karya Chappy Hakim

Saya menjadi semakin tertarik untuk segera membaca isi buku ini, setelah menghadiri bedah buku karya pak Chappy Hakim. Alhamdulillah, ada pesan dari pak Chappy Hakim untuk saya, setelah saya meliput langsung acara beliau di http://regional.kompasiana.com/2011/04/19/liputan-langsung-peluncuran-bedah-buku-baru-chappy-hakim-pertahanan-indonesia/.

Isi pesannya begini:

Omjay, silahkan kontek Dicky untuk satu buku buat Omjay! Terimakasih liputannya, sayang teman kompasiana lainnya nggak ada ya?

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun