Ali Moctar Ngabalin Bercerita pengalamannya di DPR
Selasa, 19 April 2011 saya diundang oleh pak Chappy Hakim melalui pesan di profil saya untuk menghadiri bedah buku, dan peluncuran buku Pertahahanan Indonesia karya beliau. Saya langsung meluncur ke Gramedia Grand Indonesia, dan sesampainya di sana acara sudah berlangsung. Saya datang pukul 15.00 WIB, sedangkan acara sudah dimulai pukul 14.00 WIB. Ketika saya hadir, sedang terjadi proses tanya jawab yang menarik. Mungkin karena yang bertanya, dan bercerita adalah Pak Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR kita yang membidangi masalah yang dituliskan oleh pak Chappy Hakim. Kata beliau apa yang dituliskan oleh pak Chappy Hakim adalah masalah yang sering dibahas dalam rapat komisinya di DPR.
Undangan yang hadir di acara Bedah Buku pak Chappy Hakim
Sambil memfoto kegiatan acara, saya mencari wajah-wajah yang saya kenal, khususnya teman-teman kompasiana. Namun ternyata saya hanya menemukan pak Julius dan Pak Pray. Rata-rata peserta yang hadir adalah mereka yang benar-benar fokus dengan materi yang ada dalam buku pak Chappy Hakim. Saya pun melihat banyak purnawirawan TNI dan Polisi yang hadir di acara bedah buku ini.
Para Purnawirawan TNI dan Polisi ikut Hadir dalam bedah Buku
Kekaguman saya pada para purnawirawan TNI dan Polisi adalah mereka masih setia, konsisten, dan komitmen untuk menjaga pertahanan nasional. Hal itu semakin terjawab setelah saya mendengarkan mereka berbicara tentang pengalamannya selama bertugas. Saya pun menjadi paham mengapa buku pertahanan Indonesia, karya genius dari seorang Chappy Hakim sangat menarik. Bahkan sangat penting untuk dibaca para petinggi TNI aktif.
Cerita dan pengalaman mantan anggota DPR bapak H. Ali Mocthar Ngabalin, MA selama menangani masalah pertahanan Indonesia membuat apa yang dituliskan dalam buku pak Chappy Hakim semakin menarik. Dengan gayanya yang khas, dan sorban yang selalu terpakai di kepalanya beliau bercerita panjang lebar tentang pertahanan, dan masalah pertahanan ini sangat menarik hatinya. Desertasinya di kampus pascasarjana UNJ akan banyak bertutur soal pertahanan Indonesia. Semoga cepat selesai S3-nya ya pak, dan apa yang disampaikan beliau ternyata sudah banyak dituliskannya dalam blog pribadinya di http://www.ngabalin.com/.
Moderator acara, bapak Atmadji Sumarkidjo.
Acara bedah buku yang dimoderatori oleh bapak Moderator acara, bapak Atmadji Sumarkidjo ini semakin bertambah seru dengan banyaknya peserta yang mengangkat tangan dan memberikan pertanyaan, dan pernyataan. Saya melihat Prof. Juwono Sudarsono mantan menteri pertahanan RI semakin tersenyum. Tapi masih kalah manis dengan senyumnya pak Chappy Hakim yang menjadi selebriti dalam bedah bukunya.
Hari sudah semakin sore, dan ternyata semakin banyak pertanyaan yang ditujukan kepada para pembicara. Pembicara bedah buku ini adalah Prof. Juwono Sudarsono, dan Dr. Indria Samego. Saya tak membawa pulpen untuk mencatat apa yang mereka sampaikan, intinya mereka sangat antusias dengan adanya buku pak Chappy Hakim yang sangat menarik. Sebab dituliskan langsung oleh mantan petinggi TNI, khususnya TNI AU. Pak Chappy Hakim adalah Mantan Kepala Staf TNI-AU dengan pangkat Marsekal TNI. Kita harus akui, belum banyak petinggi TNI yang mampu menulis pengalamannya, dan menuliskan pemikiran-pemikirannya dalam sebuah buku yang layak dibaca oleh masyarakat umum.
Dalam pernyataannya di bedah buku pertahanan Indonesia, pak Chappy Hakim mengatakan bahwa peran pemimpin bangsa sangat penting dalam membangun angkatan perang kepulauan yang kuat. Pemimpin negara harus memiliki visi dan ambisi yang besar dalam membangun angkatan perang yang hebat. Seperti mantan perdana menteri Singapura, Lee Kuan Yew yang mampu membeli kapal selam yang mahal untuk memperkuat angkatan perangnya. Padahal luas lautan negara itu tidak sebesar Indonesia. Kita juga harus belajar dari Bung Karno yang benar-benar memiliki visi dan ambisi dalam membangun angkatan perang kepulauan yang disegani negara lainnya. Padahal pada saat itu negara kita masih miskin.
Buku Pertahanan Indonesia karya Chappy Hakim
Saya menjadi semakin tertarik untuk segera membaca isi buku ini, setelah menghadiri bedah buku karya pak Chappy Hakim. Alhamdulillah, ada pesan dari pak Chappy Hakim untuk saya, setelah saya meliput langsung acara beliau di http://regional.kompasiana.com/2011/04/19/liputan-langsung-peluncuran-bedah-buku-baru-chappy-hakim-pertahanan-indonesia/.
Isi pesannya begini:
Omjay, silahkan kontek Dicky untuk satu buku buat Omjay! Terimakasih liputannya, sayang teman kompasiana lainnya nggak ada ya?
Salam Blogger Persahabatan
Omjay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H