Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tahu Gejrot Khas Cirebon

11 April 2011   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:55 2087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_101097" align="aligncenter" width="533" caption="Pedagang Tahu Gejrot Khas Cirebon"][/caption]

Minggu Sore, 10 April 2011 saya bersama keluarga memangggil pedagang tahu gejrot keliling yang biasa lewat di depan rumah kami di Jatibening Bekasi. Hari itu kami ingin sekali mencoba jajanan khas Cirebon ini. Selain harganya murah, rasanya mak nyos banget. Saya sampai nambah 2 kali, karena per porsinya cuma Rp. 2.000,- (dengan isi 4 buah tahu gejrot yang dipotong-potong kecil-kecil).

Saya minta dibuat bumbu tahu yang pedas dengan 5 cabe rawit  + bawang merah kepada pedagang tahu gejrot. Wow, pedes sekali rasanya. Mata saya pun sampai berair karena keluar air mata menahan pedas Tahu Gejrot memang nikmat sekali. Nikmatnya tahu gejrot itu bila dimakan sore hari sebagai makanan ringan atau selingan. Bila anda ingin tahu bentuknya, berikut ini saya beri anda fotonya saja , hehehe. (soalnya tahunya sudah habis dilahap anak pertama saya intan).

[caption id="attachment_101098" align="aligncenter" width="448" caption="Tahu Gejrot yang siap disantap tanpa cabe rawit"]

1302524759735169374
1302524759735169374
[/caption]

Sambil menikmati tahu gejrot khas Cirebon ini, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan pedagangnya. Namanya mang Ardi. Beliau asli Plered. Di Bekasi ini dia masih ngontrak rumah.  Dia berdagang tahu gejrot karena untungnya lumayan. Menurut beliau, dengan modal sekitar Rp. 70.000,- dia dapat keuntungan bersih minimal Rp. 50.000. Kalau tahunya laku semua, maka dia akan membawa uang sekitar  Rp. 80.000,-. Wow! Sebuah jumlah yang cukup besar, karena menurutnya berdagang tahu gejrot itu tak memakan waktu lama. Paling lama 6 jam, semua tahunya sudah habis terjual. Beliau biasa berangkat berdagang jam 11.00 siang dan rata-rata sebelum jam 5 tahunya sudah habis terjual.

[caption id="attachment_101100" align="aligncenter" width="448" caption="Tempat Bumbu di dalam Gerobak Tahu Gejrot"]

13025251961718372897
13025251961718372897
[/caption]

Beliau juga bercerita kalau menjadi pedagang tahu gejrot tidak perlu bermodal besar. Gerobak yang dia bawa hanya bermodalkan uang sebesar Rp. 700.000,-. Itupun sudah lengkap dengan assesorisnya seperti tempat bumbu, dan alat pemukul untuk berdagang keliling. Jadi bisa dikatakan, modalnya tak sampai satu juta. Hanya sekitar Rp. 770.000,- dia sudah bisa berjualan tahu gejrot keliling.

[caption id="attachment_101101" align="aligncenter" width="448" caption="Tahu Gejrot di dalam Gerobak"]

1302525311481214281
1302525311481214281
[/caption]

Sore itu saya belajar banyak dari Mang Ardi. Beliau sanggup berwirausaha secara mandiri walaupun dia hanya tamatan SD saja.Dengan bumbu dari gula merah dan ditambah cabe + garam, serta bawang merah tahu gejrot mengundang selera siapa saja yang ingin menikmatinya. Harganya pun tidak mahal sebab harga tahu per buahnya cuma Rp. 500,-. Jajanan murah yang membawa berkah. Semoga mang Ardi dilancarkan rezekinya, dan tahu gejrotnya laris setiap hari. Bila dia bisa bawa uang setiap hari Rp. 50.000,- maka dalam sebulan dia bisa mengumpulkan uang sebesar Rp. 1.500.000,-. Sebuah penghasilan yang cukup besar bagi seorang pedagang kecil seperti mang Ardi ini. Berdagangpun cuma setengah hari, dan katanya setengah harinya digunakan untuk berjualan makanan yang lain. Nah Loh! Saya pun menjadi tersenyum dengan keuletan dan kemandirian pedagang tahu gejrot khas Cirebon ini. Ana-anak sayapun turut tersenyum di depan tahu gejrot. Hebat euy!

[caption id="attachment_101104" align="aligncenter" width="448" caption="Narsisnya Intan dan Berlian di depan Gerobak tahu Gejrot"]

1302526192515226910
1302526192515226910
[/caption] Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun