“Lagi apa pak Budiman?”, Bu Frita menepuk bahunya, dan bertanya kepadanya.
“Lagi asyik baca novel lucu bu. Ceritanya tentang seorang guru muda yang menemui hari-harinya dengan penuh kekonyolan. Isinya sangat menginspirasi saya bu. Belajar itu harus menyenangkan”, Budiman berdiri dan menyodorkan novelnya kepada rekan kerjanya ibu Frita. Guru Bahasa Indonesia.
“Wah, kelihaannya bagus novelnya pak, nanti saya pinjam ya!, “katanya sambil melihat cover depan dan belakang buku novel itu. Dia pun membaca daftar isi dan siapa pengarangnya.
“Boleh bu! nanti kalau sudah selesai saya baca akan saya pinjamkan ke ibu, ” Budiman pun melanjutkan mengambil kembali buku novel itu dari ibu Frita.
“Btw, Pak Budiman, tadi di kelas bapak saya lihat bapak sampai keluar kelas ada apa?” tanya bu Frita penuh selidik.
“Eh… Ibu lihat ya?”
“Kebetulan saya masuk di kelas sebelah tadi pak…”
“Oh… hahahahaha tadi itu juga konyol banget bu. Kasus kentut… hihihihi” Budiman tak kuasa menahan tawa lagi.
Sebenarnya kejadian tadi lucu. Tapi itulah guru, harus bisa menjaga wibawa walau tanpa harus dipaksakan berwibawa.
“He….? Apaain sih pak….” Bu Frita kaget dan penasaran…
“Ada deh….” Budiman tersenyum penuh arti.